Bayinya Divonis Mati Otak, Sang Orangtua Lakukan Hal Tak Terduga. . .
Saat melihat-lihat video dan foto putrinya, di latar belakang ada foto yang dihiasi karangan bunga marigold dan mawar, Babita menangis.
“Meskipun dia jatuh dari lantai pertama, dia tidak mengalami luka luar.
Saya ingin membuatnya memakai gaun favoritnya pada upacara terakhir, ” tambah Babita.
Namun kemudian dia melihat orang tua lain di rumah sakit dan tidak dapat berhenti memikirkan bagaimana Dhanishtha dapat menyelamatkan mereka dari trauma.
“Saya melihat seorang ibu, jantungnya yang berusia lima tahun telah gagal.
Dia kesakitan dan menangis.
Saya melihat diri saya di sepatunya.
Saat itulah saya menyadari bahwa meskipun saya kesakitan, saya tidak ingin ibu lain berada dalam situasi seperti saya. "
Sekarang, meski Dhanishtha tidak hadir secara fisik, Babita merasakan putrinya hidup melalui orang-orang yang menerima organnya.
'Konseling membantu kami melihat manfaat'
Dhanishtha merupakan kasus pertama pendonor organ dalam keluarganya.
Ashish mengakui bagi masyarakat India mendonasikan organ tubuh dianggap.
Dalam agama Hindu ada konsep reinkarnasi, seseorang akan dilahirkan kembali ke dunia.
Sehingga jika orang yang sudah meninggal mendonasikan organnya diyakini reinkarnasinya bisa menjadi orang catat.
“Tapi melalui konseling yang tepat, kami bisa memahami pentingnya dan manfaatnya.
Kami memastikan ada transparansi penuh dalam prosesnya. ”