Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kronologi Gita yang Sempat Selamat dari Gempa Sulawesi Barat, Namun Meninggal Dunia Karena HP

kisah tragis dialami oleh seseorang bernama Gita, yang pada awalnya selamat namun meninggal karena HP pada saat terjadinya gempa bumi di Sulbar

Tribun Timur - Nining
Sutrisno, ayah Gita korban gempa di Sulawesi Barat. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Gempa adalah keadaan darurat yang mengharuskan orang mencari perlindungan di tempat yang aman, agar selamat dari reruntuhan.

Namun kisah tragis dialami oleh seseorang bernama Gita, yang pada awalnya selamat namun meninggal karena HP pada saat terjadinya gempa bumi.

Perempuan bernama Gita Sutriani iyu menjadi korban meninggal saat gempa yang berpusat di Kabupaten Majene Sulbar, terjadi Jumat (15/1/21) dini hari.

Gita Sutriani adalah warga BTN Bilibili Mas, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang.  

Bapak Gita, Sutrisno mengatakan, ia mengetahui anaknya meninggal dari seorang teman Gita.  

"Saya dapat info dari jam 6 pagi. Banyak yang telepon. Sempat tidak percaya. Karena ada yang bilang anakku kritis, ada juga yang bilang kalau meninggal mi," ucap Sutrisno, Jumat (15/01/2020). 

Ia mengaku sebelum menerima kabar meninggal anaknya,  ia sempat ke Mamuju bertemu Gita. 

"Saya dan istri dari Mamuju karena permintaannya Gita mau diliat menari di acara Pangdam," lanjutnya. 

Sewaktu orang tua Gita ingin kembali ke Pinrang, Gita sempat melarang kedua orang tuanya pulang. 

"Dia bilang batalkan mi tiket mobil ta.  Hari minggu pi saja kita pulang," ingatnya. 

Ia menambahkan, waktu itu istrinya ngotot mau pulang hari Rabu, 13 Januari 2021.

"Hari Rabu kami pulang. Itu mi yang saya ingat terus. Mungkin kasian dia mau meninggal jadi kami dilarang pulang," ungkap Sutrisno.  

Ia mengaku masih ingat kata-kata terakhir anak pertamanya itu.  

"Baku video call sma mamanya. Bilang, mama masuk semuami orang tidur di dalam Rusun. Saya juga mau ma masuk tidur. Itumi kata-kata terakhirnya anakku kasian," kata Sutrisno sambil menahan tangis.  

Diketahui saat itu Gita dan suaminya Sertu Suardi berada di Rusun Makorem 142/Ttg, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju. 

Pada saat gempa susulan terjadi, mereka menyelamatkan diri dengan lari keluar dari Rusun. 

Naasnya,  Gita kembali ke dalam Rusun untuk mengambil handphonenya.  

Sewaktu mengambil handphone, material bangunan Rusun jatuh dari atas mengenai kepala Gita dan nyawanya tidak sempat tertolong.  

Kronologi Gita Meninggal Akibat Gempa di Sulbar

Gita Sutriani adalah salah satu korban gempa di Mamuju.

Gita merupakan warga Kabupaten Pinrang, yang kini menetap di Mamuju setelah menikah dengan Sertu Suardi sekitar satu tahun lalu.

Gita Sutriani sempat menghubungi bapaknya saat terjadi gempa pertama yang berpusat di Majene, Kamis, (14/01/2021) siang. 

Ia mengabarkan kepada kedua orang tuanya kalau terjadi gempa bumi di daerahnya.  

Diketahui saat itu, Gita berada di Rusun Makorem 142/Ttg, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju. 

"Kemarin sewaktu gempa pertama, dia telepon saya. Dia bilang,  bapak gempa di Mamuju.  Jadi saya bilang hati-hati nak, jangan tinggal di dalam rumah. Lebih baik di luar dulu," ujar Sutrisno saat ditemui di rumah duka, Jumat, (15/01/2021).

Gita meyakinkan bapaknya, kalau ia baik-baik saja.  

"Dia bilang, tidak apa-apa ji bapak. Tapi, saya punya rusun retak-retak mi," kata Sutrisno menirukan ucapan Gita.  

Sutrisno pun menyarankan anaknya untuk keluar dari Rusun. 

Diketahui, Ia juga sempat membagikan kondisinya setelah gempa terjadi melalui story Whatsapp dan Facebooknya.

Dalam story WA dan FB-nya, gita berfoto dengan menampilkan senyumnya, ia memakai baju berwarna merah.

Rambutnya terikat dan memakai aksesori bandana.

Foto itu di upload, Kamis, (14/01/2021) pukul 20.37 WIB.

Adapun tulisan dalam storynya tersebut tertulis "Malam ini cerita.y kita di lorong dlu.. Takut.y gempa Susulan."

Dari story tersebut,  Gita berada di lorong Rusun sedang menunggu karena khawatir gempa susulan.  

Gita kemudian menelpon mamanya untuk menginformasikan kondisi terkininya, kamis, (14/01/2021) sekitar pukul 24.00 WIB.  

"Tengah malam, sekitaran jam 12 malam. Dia bilang, Mama, mau ma masuk di dalam Rusun.  Masuk semuami orang, mau ma saya juga masuk tidur," ucap Sutrisno.  

Pada saat gempa susulan terjadi, Gita dan suaminya menyelamatkan diri dengan lari keluar dari Rusun, Jumat, (15/01/2021) dini hari.  

"Sewaktu sudah di luar rusun. Dia lupa HP-nya. Jadi lari dia kembali masuk.  Pasnya di dalam, tiba-tiba dari atas jatuh itu material bangunannya Rusun. Jatuh tepat di kepalanya," kata Sutrisno, Jumat, (15/01/2021) siang. 

Dari informasi yang dikumpulkan Tribunpinrang.com, Gita dulunya perawat di Rumah Sakit TK IV dr Sumantri, Parepare, Sulawesi Selatan.  

Setelah menikah dengan Sertu Suardi, ia berhenti dan mengikuti suaminya yang bertugas di Mamuju.  

Diketahui, pernikahan Gita dan Sertu Suardi yang seorang TNI sudah berjalan satu tahun.  

(TribunPinrang.com/Nining Angreani)

Artikel ini telah tayang di Tribun Timur dengan judul Cerita Bapak Gita Korban Gempa Sulbar, Sempat ke Mamuju Lihat Anaknya Menari di Acara Pangdam dan Kronologi Gita Meninggal Akibat Gempa di Sulbar, Sempat Selamat Namun Kembali Ambil HP dalam Rumah

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved