Berencana Serang 2 Masjid, Remaja 16 Tahun Singapura Akui Terinspirasi Aksi Brenton Tarrant

Singapuara menahan seorang remaja usia 16 tahun karena berencana menyerang 2 mesjid di Singapaura. Aksinya terinspirasi pembantaian Christchurch 2019.

Penulis: CandraDani | Editor: CandraDani
Singapore Ministry Of Home Affairs
Rompi taktis dan senjata tajam yang dibeli secara online oleh remaja usia 16 tahun Singapura dalam rangka menyerang 2 masjid di negara tersebut. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Polisi Singapura telah menangkap seorang remaja 16 tahun karena diduga merencanakan serangan teror di dua masjid di negera tersebut.

Rencana aksi ini berdasarkan pengakuan remaja tersebut terinspirasi oleh warga Australia, Brenton Tarrant, yang melakukan pembantaian Christchurch 2019, kata pihak berwenang.

Kementerian Dalam Negeri Singapura mengungkapkan pada hari Kamis (28/1/2021) bahwa remaja berusia 16 tahun itu telah ditangkap atas dugaan plot untuk menyerang dua masjid pada peringatan pembantaian Christchurch pada bulan Maret.

"Dia meradikalisasi diri, dimotivasi oleh antipati yang kuat terhadap Islam dan ketertarikan pada kekerasan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Disebutkan pihak otoritas Singapura, bahwa remaja sebagai "seorang Kristen Protestan dari etnis India".

Baca juga: Komitmen Pemerintahan Joe Biden Untuk Negara Asia Tenggara Soal Isu Status Laut China Selatan

Rompi taktis dan senjata tajam yang dibeli secara online oleh remaja usia 16 tahun Singapura dalam rangka menyerang 2 masjid di negara tersebut.
Rompi taktis dan senjata tajam yang dibeli secara online oleh remaja usia 16 tahun Singapura dalam rangka menyerang 2 masjid di negara tersebut. (Singapore Ministry Of Home Affairs)

Kementerian dalam negeri mengatakan bocah itu ditangkap pada bulan Desember dan merupakan orang pertama di Singapura yang ditahan karena "terinspirasi oleh ideologi ekstremis sayap kanan".

Remaja Singapura tersebut diduga berencana menargetkan masjid Assyafaah dan masjid Yusof Ishak dengan parang, dan menurut pihak berwenang, telah menyusun rencana rinci untuk serangan tersebut.

Pihak berwenang mengatakan banyak dari rencana itu sangat mirip dengan serangan yang dilakukan oleh teroris Australia yang menewaskan 51 orang dan melukai 40 lainnya dalam serangan teror di dua masjid di Christchurch pada 2019.

Baca juga: China Tes Mental Joe Biden: Untuk Menahan China, Mission Impossible!

Menonton Video Aksi Brenton Tarrant

Dalam pernyataannya, Kementerian Dalam Negeri Singapura menuduh bocah itu telah "menonton video siaran langsung serangan teroris di dua masjid di Christchurch" dan telah "membaca manifesto penyerang Christchurch".

"Seperti [teroris Australia, Brenton] Tarrant, pemuda bermaksud mengemudi di antara dua lokasi penyerangan, dan karena itu menyusun rencana untuk mendapatkan kendaraan untuk digunakan selama penyerangan," kata pernyataan kementerian itu.

Remaja itu juga diduga membeli rompi taktis secara online yang ia "bermaksud untuk menghiasi dengan simbol ekstremis sayap kanan" dan telah menyiapkan dua dokumen termasuk satu yang "meminjam banyak" dari dokumen yang ditulis oleh penembak Australia.

Dokumen itu juga diduga menyebut teroris Australia itu sebagai "orang suci" dan menggambarkan serangan di Christchurch sebagai "pembunuhan Muslim yang dapat dibenarkan". Menurut kementerian, remaja itu juga berencana untuk menyiarkan langsung dugaan serangan itu dan telah mempertimbangkan untuk "meniru" elemen lain dari serangan Christchurch.

Baca juga: Menyusul Inggris, Kapal Perang Jerman Sambangi Laut China Selatan, Blokade Tentara Xi Jinping

Kota Singapura
Kota Singapura (unsplash.com)

“Jelas dari rencana dan persiapan penyerangan bahwa pemuda ini dipengaruhi oleh tindakan dan manifesto Tarrant,” kata kementerian.

Kementerian menuduh bahwa dia juga telah menonton video propaganda ISIS dan "sampai pada kesimpulan yang salah bahwa ISIS mewakili Islam, dan bahwa Islam meminta pengikutnya untuk membunuh orang yang tidak beriman".

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved