Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Geger, Air Banjir di Pekalongan Bewarna Merah, Baru Pertama Kali Terjadi, Warga Duga Ini Penyebabnya

Air banjir berwarna merah tersebut mengalir ke semua sudut kampung. Warga pun heran dengan fenomena yang baru pertama kali terjadi ini.

Editor: M Iqbal
Kompas.com/Ari Himawan
Warga melintas di genangan air banjir berwarna merah di Kelurahan Jenggot Kota Pekalongan Jawa Tengah. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Warga Kelurahan Jenggot Kota Pekalongan, Jawa Tengah heran dengan fenomena banjir yang terjadi di daerahnya.

Pasalnya, baru pertama kali terjadi air banjir yang merendam wilayah mereka bewarna merah.

Tak ayal lagi peristiwa pada Sabtu (6/2/2020) ini membuat warga geger.

Air banjir berwarna merah tersebut mengalir ke semua sudut kampung.

Warga pun heran dengan fenomena yang baru pertama kali terjadi ini.

Mereka menduga air banjir berwarna merah berasal dari tumpahan bahan pewarna batik.

Salah seorang warga setempat Furqon (29) mengaku di wilayahnya memang banyak pengrajin batik.

Saat banjir dan musim hujan seperti sekarang ini seluruh kegiatan diliburkan.

"Biasanya tidak pernah terjadi air banjir warnanya merah. Kayaknya ini karena obat batik yang jatuh ke air banjir," kata Furqon.

Furqon menambahkan, air banjir berwarna merah membuat warga keluar rumah dan menikmati pemandangan unik tersebut.

Sejauh ini air banjir berwarna merah tidak menimbulkan efek gatal pada kulit.

Lurah Jenggot Taibin membenarkan kondisi tersebut.

Sembunyikan Hasil Diagnosis Positif Tes Covid-19, Wanita Ini dan Seluruh Keluarganya Meninggal

Pompong Penarik Kayu Olahan Diamankan di Perairan Sungai Apit Siak, Ini Barang Bukti yang Diamankan

Berdasarkan informasi, kata dia, air banjir yang berwarna merah diduga karena ada warga yang sengaja membuang bahan pewarna batik.

"Ada yang sengaja membuang obat batik, jadi itu bukan limbah batik. Karena sejak kemarin wilayah Jenggot dan sekitarnya tidak ada aktivitas produksi jadi tidak ada limbah Apalagi hari ini hujan sejak malam," tuturnya.

Taibin mengaku sampai saat ini belum mengetahui siapa yang melakukan hal tersebut.

"Saya dapat info itu obat sisa yang dibuang. Saya sedang cari informasi siapa pelakunya," ungkap Tabiin.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved