AJAIB! Duduk Di Roda Pesawat Dari Kenya Ke Turki, ABG Ini Mendarat Di Belanda Usai Transit Di London

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang remaja pria berusia 16 tahun membuat keajaiban setelah ia mendarat dengan selamat di Belanda.

Remaja itu naik di roda pesawat dari Kenya rute Turki, tujuan London dan mendarat selamat di bandara Maastricht Aachen, negri kincir angin.

Dilansir dari Daily Mail, remaja itu menempuh 4.800 mil dari seorang remaja Kenya yang selamat dari suhu di bawah nol di ketinggian 38.000 kaki.

Remaja Kenya itu ditemukan tergeletak di landasan bandara Maastricht Aachen, 24 jam setelah dia menyelinap masuk ke pesawat barang di bandara Jomo Kenyatta International (JKI) di Nairobi.

Dia berada di dalam pesawat Turkish Airlines A330 saat lepas landas pada 3 Februari, saat berhenti di Istanbul, Turki, dan di London Stansted, sebelum mendarat di Belanda keesokan harinya, Kamis 4 Februari.

Polisi Belanda mengatakan bocah itu, yang belum disebutkan namanya, 'sangat beruntung' karena hanya membutuhkan perawatan untuk hipotermia ringan ketika dia ditemukan seminggu yang lalu. 

Hal itu sebagai keajaiban, pasalnya sebagian besar akan mati beku atau mati lemas.

"Bagi kami, ini adalah keajaiban," kata Marvin Engh, juru bicara kepolisian Belanda.

"Biasanya ketika seseorang bersembunyi seperti ini, mereka mati karena kedinginan atau kekurangan oksigen ' katanya.

Polisi mengatakan bahwa penumpang gelap itu dalam keadaan sadar di rumah sakit dan memberi tahu mereka bahwa dia adalah warga Kenya, 16 tahun, dan seorang pencari suaka. 

Dia tidak memiliki dokumen identitas atau paspor. 

Keluarganya sedang dilacak dan setiap kaitan dengan geng perdagangan manusia diselidiki, kata detektif.

Para penumpang gelap yang berpegang pada roda pendaratan dan bersembunyi di dalam pesawat lebih mungkin meninggal daripada hidup, kata para ahli.

Jika roda tidak hancur saat roda masuk ke dalam, suhu di bawah nol berarti roda kemungkinan akan mati karena suhu tinggi di atmosfer dapat turun hingga -60C.

Pada ketinggian 18.000 kaki, tubuh mulai kekurangan oksigen, menyebabkan gemetar, kehilangan penglihatan, dan kemudian pingsan. 

Pada ketinggian 35.000 kaki, paru-paru runtuh dan tubuh bisa membeku. 

Mayat sering ditemukan di undercarriage pesawat, tetapi dalam beberapa kasus ada orang yang meninggal dan jatuh entah ke laut.

Dan pada 2019, seorang penumpang gelap jatuh dari pesawat Kenya Airways menuju Heathrow dan ditemukan di teras taman Clapham yang hancur.

"Dia sangat beruntung bisa melewati ini," kata juru bicara Bandara Maastricht Aachen kepada netherlandsnewslive pekan lalu. 'Penumpang penumpang di pesawat jarang terjadi, dan sayangnya kebanyakan orang tidak selamat dalam perjalanan', katanya.

Tapi ada cerita luar biasa tentang bertahan hidup.

Pada 2015, seorang penumpang gelap dari Mozambik ditemukan menempel di bagian bawah sebuah jet jumbo ketika mendarat di London dari Johannesburg.  

Tragisnya, temannya meninggal, jatuh dari pesawat setelah mati kedinginan dan mendarat di atap tempat parkir mobil London barat saat jet itu turun.

Penerbangan tersebut diduga merupakan penerbangan kargo Turkish Airlines yang dioperasikan oleh Airbus A330.

Publikasi penerbangan Belanda Luchtvaart Nieuws melaporkan satu-satunya penerbangan yang akan mendarat dari London di Maastricht Kamis lalu adalah TK6305, yang dioperasikan oleh kargo Turkish Airlines Airbus A330-200. Itu telah ke Istanbul setelah memulai di Kenya.  

(*)