KKB OPM
Teror KKB OPM Bikin Intan Jaya Mencekam, Empat Kampung Mengungsi, Mode Tempur TNI-Polri Diaktifkan
Teror tersebut membuat warga Intan Jaya yang ketakutan memilih mengungsi daripada menjadi tameng dan sasaran peluru KKB OPM.
Mereka mengungsi ke Kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa.
Ketakutan menjadi korban konflik bersenjata antara aparat keamanan dengan KKB menjadi alasan warga mengungsi.
"Pengungsi tambah dari Mamba, dari (sebelumnya) 600 orang lalu tambah dari Mamba sekitar 400-500 orang, jadi sekarang sudah sekitar seribu orang," ujar Adminstator Diosesan Keuskupan Timika, P Marthen Kuayo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (16/2/2021).
Sebelumnya, tiga anggota KKB OPM tewas ditembak mati preseonil TNI.
Ketiganya ditembak di di Puskesmas Sugapa, Intan Jaya, Senin (15/2/2021) kemarin.
Mereka yang tertembak yakni Janius Bagau, Januarius Sani dan Justinus Bagau.
Ternyata, dua dari tiga nama itu diketahui turut menandatangani surat pernyataan perang yang ditujukan pada TNI-Polri beberapa waktu lalu.
"Janius Bagau dan Januarius Sani keduanya turut menandatangani surat pernyataan perang kepada TNI Polri," tutur Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol Czi IGN Suriastawa.
Suriastawa menjelaskan, mulanya TNI melakukan pengejaran pelaku penembakan terhadap Prada Ginanjar, anggota Satgas Yonis R 400/BR yang tewas beberapa waktu lalu.
"Saat pemeriksaan, orang tersebut (yang kemudian diketahui bernama Janius Bagau) tiba-tiba melarikan diri dengan meloncat ke jurang," katanya.
"Tim terpaksa menembaknya setelah tembakan peringatan dan seruan untuk kembali tidak diindahkan," ujar Suriastawa, melalui keterangan tertulis.
Personel TNI berhasil menembak Janius di bagian lengan.
Tetapi pria itu kabur dan melompat ke jurang.
Tak lama kemudian, TNI mendapat informasi adanya seorang warga yang dibawa ke Puskesmas lantaran luka tembak.
"Setelah dilakukan pengecekan dan dicocokkan dengan KTP yang didapatkan saat pemeriksaan, dipastikan orang tersebut adalah Janius Bagau," katanya.