Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KKB Tewas Didor, Kroni Kabur di Tengah Baku Tembak dengan TNI AU di Bandara Amenggaru Papua

Satu orang anggota KKB meninggal dunia saat ditinggalkan rekan-rekannya di tengah baku tembak dengan TNI AU

Editor: Nurul Qomariah
Gambar oleh Rudy and Peter Skitterians dari Pixabay
ilustrasi 

"Personel gabungan masih melakukan pengejaran tapi sudah tidak ada kontak senjata. Kejadian berlangsung sampai 2,5 jam," kata Kamal.

Teror KKB, Intan Jaya Mencekam

Ilsutrasi prajurit TNI Banteng Raider akan dikirim lawan KKB Papua
Ilsutrasi prajurit TNI Banteng Raider akan dikirim lawan KKB Papua (Youtube TNI AD)

Sebelumnya, keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua semakin mengkhawatirkan.

Polisi bahkan menyebut KKB sudah masuk ke wilayah kota. Hal tersebut membuat ribuan warga memilih mengungsi.

Kekuatan aparat keamanan pun diperkuat dengan tambahan pasukan yang dikirim dari luar Papua.

Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara menetapkan status keamanan siaga satu akibat situasi Intan Jaya yang mencekam.

Menurutnya, teror KKB terus dilakukan dengan aksi-aksi penembakan untuk menyasar aparat maupun warga setempat.

KKB pun disebut telah masuk ke kawasan kota. Imbasnya, aktivitas warga dibatasi hingga pukul 17.00 WIT demi keamanan.

Namun, selama pagi dan sore, warga tetap melakukan kegiatan jual beli.

Warga mengungsi ke gereja Karena ketakutan, sekitar 1.000 warga kini memilih mengungsi ke kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa.

"Pengungsi tambah dari Mamba, dari (sebelumnya) 600 orang lalu tambah dari Mamba sekitar 400-500 orang, jadi sekarang sudah sekitar seribu orang," ujar Adminstator Diosesan Keuskupan Timika, P Marthen Kuayo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (16/2/2021).

Pastor pun turut menjemput warga setelah kontak senjata KKB dengan aparat menewaskan seorang anggota TNI Prada Ginanjar.

Marthen mengaku kesulitan mendapatkan kabar dari Sugapa karena jaringan telekomunikasi yang sedang terganggu.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, Ribka Haluk mengatakan kesulitan berkomunikasi dengan Pemkab Intan Jaya.

Akibatnya, data pengungsi hingga koordinasi penentuan kebijakan pun berjalan lambat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved