Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kisah Kapolsek Muda di Riau, Pernah Dihantam Ombak Bono Saat Menuju Lokasi untuk Padamkan Karhutla

Jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 2014 ini, kini mengemban amanah sebagai Kapolsek Teluk Meranti, Polres Pelalawan.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Istimewa
Kapolsek Teluk Meranti, Polres Pelalawan, Ipda Dymas Bagus Bimantara bersama tim gabungan saat memadamkan kebakaran. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Menginjak usia 24 tahun, Ipda Dymas Bagus Bimantara, S.Tr.K sudah dipercaya menjabat Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) di Provinsi Riau.

Jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 2018 ini, kini mengemban amanah sebagai Kapolsek Teluk Meranti, Polres Pelalawan.

Namun sekarang, pemuda kelahiran Pasuruan, Jawa Timur ini, sekarang dihadapkan pada tantangan besar dalam hal penanganan serta penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Terlebih di tempat dia bertugas, termasuk daerah yang rawan terjadi Karhutla. Apalagi banyak kontur tanah bergambut di sana.

Mau tak mau, Ipda Dymas pun kini harus bekerja lebih keras untuk mengatasi masalah tersebut. Apalagi, penanganan Karhutla juga menjadi atensi langsung Presiden RI, Joko Widodo.

"Banyak cerita yang saya dapatkan saat melaksanakan pemadaman Karhutla. Mulai dari lahan terbakar yang susah di jangkau, jatuh bangun dari motor, tanah gambut yang dalam, sumber air jauh, cuaca panas terik, dan lahan semak yang sangat luas," ungkapnya kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (24/2/2021).

Di wilayah Kecamatan Teluk Meranti kata Dymas, perjalanan ke titik pemadaman ada yang harus menyeberangi sungai menggunakan speed boat.

Tapi, dia dan personel lainnya seringkali dihadapkan pada gelombang dan ombak kuat.

Karena di Teluk Meranti, memang terkenal dengan sungainya yang dapat menciptakan ombak yang sangat besar, yaitu Ombak Bono.

"Kami sering mengalami kendala dalam perjalanan, sampai pernah speed boat yang kami naiki, pernah putus kendalinya akibat dihantam ombak. Alhamdulillah masih diberikan keselamatan oleh Allah," bebernya.

Ia memaparkan, dalam kegiatan pemadaman di tanah gambut, tentu berbeda penanganannya dengan tanah mineral.

Karena tanah gambut apabila sudah terbakar dan diinjak, bisa-bisa kaki akan ambles masuk ke dalam tanah tersebut.

Bayangkan jika bara api didalam tanah gambut itu masih menyala, tentu kondisi ini sangat berbahaya. Terlebih bagi orang yang belum paham dengan sifat tanah gambut.

"Apabila terjadi Karhutla, saya selalu memberikan atensi kepada anggota agar selalu mengutamakan keselamatan diri. Lalu saya melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk bersama-sama mengatasi bencana ini," sebutnya.

"Apabila (api) cukup besar, biasanya kami meminta bantuan untuk bisa dilaksanakan pemadaman dengan water boombing menggunakan helikopter. Kami juga membuat sekat bakar untuk membatasi penyebaran api semakin meluas," sambung dia.

Sementara itu, tim di darat tetap berupaya menyiram titik api tersebut dengan menggunakan berbagai alat seperti mesin sibahura, mini tohatsu, ministriker, robin dan lain-lain.

Dymas menyatakan, beberapa titik api sudah berhasil dipadamkan. Menurutnya, kerjasama dan koordinasi yang baik juga akan terus dilakukan guna menanggulangi Karhutla ini.

Pemuda kelahiran 2 November 1995 ini berkisah, ditengah tugasnya sebagai Korps Bhayangkara, hatinya saat ini cukup gundah.

Karena ia harus terpisah oleh jarak dengan istrinya yang sekarang sedang dalam keadaan hamil dan berada di Jakarta.

"Di Riau, kami tidak ada keluarga sama sekali. Jadi saya tempatkan istri saya sementara di Jakarta agar ada keluarga yang menjaga," tuturnya.

Tak jarang untuk mengobati kerinduan, ia menyempatkan diri untuk sekedar video call dengan istrinya dan orangtua. Meski terkadang komunikasi terkendala karena buruknya sinyal.

Siapa sangka sebelum menjadi polisi, Ipda Dymas Bagus Bimantara, dulunya bercita-cita menjadi anggota TNI.

Hal ini dikarenakan ayahnya, merupakan seorang anggota TNI, dan kini sudah purnawirawan dengan pangkat Peltu.

Ditambah, kakaknya juga merupakan anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

"Jadi itulah yang mendorong saya untuk menjadi seorang anggota TNI. Jadi saya mempersiapkan diri untuk mengikuti tes Akmil di tahun 2014. Sayangnya saya gagal di tes awal. Saat itu juga ada teman saya mengajak untuk ikut tes Akpol yang pada saat itu masih diperpanjang. Saya mendaftar dari Polda Jawa Timur," ulasnya.

Dikatakan Dymas dirinya saat itu sebenarnya tidak tahu sama sekali tentang kepolisian.

"Namun, Alhamdulillah saat tes saya merasa Allah SWT mempermudah langkah saya untuk menjadi anggota Polri. Sampai akhirnya saya masuk tes pusat mengalahkan lebih dari 8000 peserta dan yang dikirim kurang lebih 27 orang," ucapnya.

Sebelum berangkat ke Semarang untuk menjalani pendidikan, Dymas sempat mencuci kaki ibunya dan menciumnya. Dia memohon doa dan restu dari sang ibunda.

"Sampai akhirnya saya diterima masuk menjadi Taruna Akpol tahun 2014. Selama pendidikan 4 tahun di Akpol, semangat saya di dalam lemdik adalah keluarga saya, karena do'a mereka saya bisa menjadi seperti sekarang," ungkap dia.

Singkat cerita, saat tingkat 4, polisi muda ini bertemu kembali dengan teman kecilnya, yang menjadi istrinya sekarang.

Selanjutnya saat pengumuman penempatan, Dymas mendapatkan penempatan di Polda Riau di tahun 2018.

Selama kurang lebih 3 bulan, ia menjadi Pama Polda Riau bersama 5 rekan lainnya.

Setelah itu ia dimutasi ke Polres Pelalawan, menjadi Kanit Dalmas Sat Sabhara Polres Pelalawan selama kurang lebih 3 bulan.

Selanjutnya, Dymas dipercaya untuk menepati jabatan Kanit Dikyasa Satlantas Polres Pelalawan.

"Saya menjabat Kanit Dikyasa selama 1 tahun 3 bulan. Pada saat akhir masa dinas di Kanit Dikyasa, saya berencana untuk menikah. Setelah menikah saya di percaya oleh Kapolda Riau dan Kapolres Pelalawan untuk menjabat selaku Kapolsek Teluk Meranti di usia saya yang masih 24 tahun," paparnya.

"Jarak tempuh Polres Pelalawan ke Polsek Teluk Meranti kurang lebih 3 jam perjalanan," pungkasnya.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved