Presiden Sedih setelah 2 Polisi Tewas saat Gerebek Gembong Narkoba, Tegas akan Lakukan Ini
Presiden menyampaikan kesedihannya setelah dua polisi tewas saat gerebek gembong narkoba. Ia tegas akan lakukan ini
Ketika itu, dia mengakhiri pertemuannya dengan pejabat satuan tugas pandemi di istana kepresidenan atau Malacanang.
Presiden bertekad untuk mengetahui kebenaran di balik operasi itu dan apa yang menyebabkan kedua lembaga yang memimpin perang narkoba itu saling menodongkan senjata.
Roque menambahkan, Duterte memastikan akan menyelesaikan insiden itu dan akan menggelar penyelidikan yang independen.
Roque menyamakan insiden tersebut dengan pertengkaran antara polisi dan militer di Jolo, Sulu, pada Juni 2020.
Dalam insiden itu, tentara menuduh polisi menembak mati perwira intelijen militer dan kemudian menutupi kejahatan tersebut.
Di depan komandan militer di Kota Zamboanga, Duterte memohon dalam pidatonya agar militer menenangkan diri dan berkepala dingin.
PNP dan PDEA telah meluncurkan penyelidikan bersama atas insiden baku tembak tersebut.
Polisi tembak Polisi
Polisi Filipina baku tembak antar-anggotanya sendiri karena salah paham terkait penggerebekan gembong narkoba.
Awalnya, Kepolisian Nasional Filipina (PNP) Kota Quezon menggelar operasi penggerebekan gembong narkoba di tempat parkir salah satu makanan cepat saji di Quezon, Filipina.
• Video: Baku Tembak Antara TNI dengan KKB di Papua, Seorang Prajurit Kena Rekoset Peluru
• KKB OPM Kembali Menggila, Tembaki TNI Hingga Satu Prajurit Gugur, Baku Tembak Sejak Subuh
Bertepatan dengan penggerebekan itu, anggota Badan Penegakan Narkoba Filipina (PDEA) sedang menyamar dan melakukan transaksi dengan gembong narkoba.
Saat petugas dari PNP Kota Quezon melepaskan tembakan, polisi dari PDEA membalas tembakan tersebut.
Akibatnya, dua polisi PNP Kota Quezon tewas dan tiga agen PDEA juga terluka dan dirawat di rumah sakit sebagaimana dilaporkan Philippine News Agency (PNA).
Dilansir dari CNN, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (24/2/2021) malam waktu setempat.
Pihak berwenang lantas telah meluncurkan penyelidikan paralel melalui penyelidikan gabungan PNP-PDEA dan penyelidikan oleh Biro Investigasi Nasional Filipina.