Tanpa Senjata ataupun Misil, Pesawat Ini Disebut Pembawa Kiamat: INI Profil Pesawat E-6
Menurut Washington Post, E-6 Mercury Doomsday Plane ini, sampai dijuluki pesawat kiamat, padahal tidak membawa satupun senjata.
Tujuan utama E-6 adalah untuk menjaga hubungan komunikasi antara otoritas komando nasional AS dengan presiden dan menteri pertahanan AS.
• LAPOR Pak Kapolri & Jaksa Agung: Ibu di Aceh Dipenjara, Bawa Bayi 6 Bulan yang Menyusui di Sel
• CEK ZODIAK Hari Ini Minggu (28/2/2021): Gemini Dapat Surprise, Libra Akhrinya Tersadarkan

E-6 Mercury Doomsday Plane (Military.com)
Serangan Pasukan nuklir AS.
Itu berarti, AS dapat meluncurkan serangan nuklir dasyat meski ketika pusat komando daratnya dihancurkan atau tidak berfungsi karena serangan musuh.
Pakar militer, Sebastia Roblin menulis bahwa misi dasar E-6 dikenal sebagai Take Charge and Move Out atau TACAMO.
Sebelum pengembangan E-6, misi TACAMO dilakukan oleh pemancar berbasis darat, dan kemudian pesawat EC-130G dan Q Hercules.
Militer AS memiliki Pusat Operasi Global strategis berbasis di Nebraska, serta pemancar darat untuk berkomunikasi dengan triad nuklir.
Pertama kali diperkenalkan tahun 1989 dan 1992, E-6 adalah yang terakhir dibangun dalam garis panjang varian militer dari pesawat Boeing 707.
Untuk menggunakan radio Frekuensi Sangat Rendahnya, E-6 harus terbang dalam orbit kontinu di ketinggian dengan pesawatnya dan radio VLF yang dipasang ekor mengikuti antena kawat sepanjang satu dan lima mil pada ketinggian hampir vertikal.

E-6 Mercury Doomsday Plane. (Military.com)
Platform pesawat ini akan beroperasi hingga 2040, berkat program perpanjangan masa pakai serta beberapa adaptasi pada sistem radionya.
Sebastien menulis, "Sementara Merkurius telah menunjukkan kegunaannya sebagai pusat komunikasi udara untuk mendukung pasukan di lapangan, pos komando udara akan dianggap sukses jika tidak harus menjalankan misi utamanya.
"Inti dari pencegahan nuklir, bagaimanapun, adalah meyakinkan musuh potensial bahwa tidak ada serangan pertama yang memadai untuk mencegah serangan balasan yang menghancurkan," jelasnya.
Dia menambahkan, "E-6 adalah komponen vital dalam membuat ancaman menjadi kredibel."
(*)