Baru Nikah 2 Minggu dan Positif Hamil, Tapi Wanita Ini Malah Dicerai, Si Suami Malah Mau Nikah Lagi

TRIBUNPEKANBARU.COM - Setiap wanita tentu saja menginginkan sebuah pernikahan yang bahagia dan terjalin dalam waktu yang lama bahkan hingga maut memisahkan dengan pasangannya.

Namun pada kenyataannya, tak jarang wanita yang harus menelan pil pahit kegagalan dalam menjalani biduk rumah tangga, seperti dicerai saat hamil.

Ditalak saat hamil, mungkin sebuah alasan atau hal yang sangat tak bisa diterima oleh akal sehat. 

Namun hal ini juga terjadi.

Terlalu banyak jenis persoalan yang menjadi alasan berpisahnya suami istri.

Salah satunya kejadian tragis yang menimpa seorang wanita malang satu ini.

Melansir dari sebuah video yang diunggah oleh akun instagram @dramakuin yang me-repost ulang video dari akun tiktok seorang wanita yang tidak diketahui namanya itu.

Dalam video itu memperlihatkan seorang wanita yang tengah menangis tersedu menggunakan mukenah berwarna putih.

Video slide yang juga nampak beberapa foto di dalamnya itu memperlihatkan wanita itu ternyata mengalami nasib yang cukup pedih untuk dialami.

Pasalnya baru saja dua minggu ia dinikahi, namun ternyata di umur pernikahan yang masih sangat baru itu juga ia ditalak cerai oleh suaminya.

Entah apa alasan dibalik cerita sedih yang dialaminya itu, namun lebih parahnya lagi,

ia ditalak cerai saat mengetahui bahwa ia mengandung anak buah dari pernikahan dengan suaminya.

"Ditalak dalam usia pernikahan dua minggu" tulisnya dalam video itu.

Tak hanya itu, wanita malang tersebut juga mengungkapkan bahwa suaminya langsung menikah lagi setelah menalak cerai dirinya.

"Melihat beliau menikah lagi di dua minggu kemudian.

Dan pas dimana hari aku dikasih rezeki yang entah harus aku syukuri atau tangisi.

Aku yakin Allah kasih karena aku mampu. Semangat yuk bisa yuk", tulisnya.

Hamil 10 Minggu Kemudian Dicerai Suami

Kisah yang hampir mirip pernah terjadi beberapa waktu lalu di negeri jiran Malaysia.

Hancur luluh hati istri apabila suami tiba-tiba menceraikannya di saat sedang hamil 10 minggu.

Alasan yang diberikan pun tidak masuk akal, padahal suami lebih banyak mementingkan dirinya sendiri dibandingkan istrinya.

Usia perkawinan yang baru berumur jagung itu harus berakhir saat istrinya diceraikan dengan talak tiga.

Suaminya lebih mememilih wanita lain yang baru ia kenal.

Akibatnya si suami yang tidak bersyukur ini kini harus menanggung akibat dari perbuatannya sendiri.

Berikut kisah lengkapnya, yang diceritakan dari istrinya.

Saya diceraikan suami talak tiga saat usia kandungan saya baru berusia 10 minggu.

Sekarang kandungan saya sudah berusia 32 minggu.

Orang bertanya, bolehkan bercerai ketika isteri tengah mengandung? Jawabannya boleh, sebab diceraikan talak tiga dan berniat.

Tujuan saya mau berbagi cerita di sini bukan mau membuka aib seseorang, cuma saya mau meluapkan apa yang saya pendam selama ini.

Saat baru menikah tahun ini dan bercerai juga di tahun yang sama.

Alasan suami meninggalkan saya sangatlah tidak masuk akal, dia bilang saya ini suka marah dan tidak pandai menjaga suami.

Oke, kalau suka marah. Malam sebelum dia menceraikan saya, saya menegurnya sedikit.

Salahkah saya saat terjadi pendarahan (dan alhamdulillah bayi yang saya kandung masih selamat) dia malah bersenang-senang dengan keluarganya dan tidak mau pulang ke rumah?

Saya sendirian di rumah menahan sakit.

Salahkah saya marah? apakah kategori mudah marah begitu?

Dia bilang tak pandai menjaga suami?

Saya mengandung anak pertama dan mengalami pendarahanan yang teramat sakit.

Setiap pagi saya keluar rumah, tetapi keperluan dia tetap saya berikan, mulai dari makan, pakaiannya selalu saya siapkan walaupun dia tahu saya ini kalahan dengan bau masakan.

Apakah itu dibilang tak pandai menjaga suami?

Dalam masa proses cerai, mantan suami pergi keluar melihat wayang bersama perempuan lain.

Allah ternyata menunjukkan kekuasaannya.

Mereka satu panggung dengan kakak ipar saya, duduk bersebelahan.

Saya setengah tak percaya atas kebenaran ini.

Dan sekali lagi Allah mau menunjukkan kuasa-Nya.

Dia bersama perempuan itu bertemu dengan kawan saya di pusat perbelanjaan.

Saya masih belum percaya dengan itu lalu saya berdoa meminta Allah tunjukkan kebenarannya.

Alhamdulillah, Allah Maha Mendengar, dengan mata kepala saya sendiri, saya melihat dia bersama perempuan itu di atas motor berpelukan dan berselisih dengan saya di jalan.

Sakit hati saya saat itu, hanya Allah saja yang tahu.

Terasa lemahnya saya, tak kauatnya saya menghadapi semua ini.

Sampai pernah terpikir mau bunuh diri.

Tetapi Allah memberi saya akal pikiran yang waras.

Allah juga hadiahkan anak yang tak berdosa dalam rahim saya.

Kenapa saya mau sia-siakan amanat ini?

Demi anak yang ada dalam kandungan yang diamanahkan untuk saya, saya harus bangkit dan kuat, dan akan saya pikul amanah yang diberikan Allah ini walaupun sendirian.

Mantan suami maupun keluarganya sudah tidak perduli dengan saya dan anaknya.

Jika melihat saya, seolah-olah mereka tidak mengenal saya.

Saat saya masuk rumah sakit karena masalah kandungan, tidak ada seorang pun dari pihak keluarga mantan suami ataupun mantan suami saya yang datang menjenguk.

jangankan mau bericara tentang kandungan saya, ketika saya sakit pun mereka tidak mau peduli.

Mantan suami saya dan keluarganya seolah lepas tangan begitu saja.

Saya pernah SMS mantan suami saya, tetapi dia telah mengganti nomor teleponnya.

Begitu juga dengan mantan mertua saya, Saya SMS kakak ipar dan dan adik mantan suami saya, hanya ketikan kosong yang dikirimkan.

Sebelum menikah, mantan suami saya tidak punya pekerjaan.

Sebentar kerja ini, sebentar kerja itu hingga sampailah kami menikah baru dia dapat pekerjaan tetap sebagai karyawan kantoran.

Setelah enam bulan bertunangan, kami menikah di saat suami kerja tidak tetap.

Saya yang banyak membantu dia dari segi keuangan.

Suami saya tidak mempunyai apa-apa, motor pun ditarik dealer.

Saya selalu mensupport dia walau banyak orang yang bilang saya bodoh masih setia bersama lelaki seperti itu.

Tetapi bagi saya, itu suatu ujian sebelum kami hidup bersama, sampai menikah pun suami saya tidak memiliki uang, saya yang banyak keluarkan uang.

Sebelum bertunangan, saya bekerja dengan gaji yang sedikit lumayat.

Saya berhenti bekerja karena hal yang tidak dapat saya tinggalkan, tetapi pengorbanan saya hanya sia-sia.

Mantan suami lebih memilih perempuan lain yang baru dia kenal, lalu saya ditinggalkan saat saya sedang mengandung.

Dia sekarang mungkin sudah bahagia, ada motor baru dan terbebas dari hutang.

Setelah dia meninggalkan saya, mantan-mantan kekasihnya ada yang menghubungi saya dan mau menagih hutang kepada mantan suami saya.

Allah Maha Mengasihi, dia selamatkan saya dari lelaki dayus.

Mantan suami saya banyak berhutang tanpa sepengetahuan saya.

Dia juga memiliki hutang kepada seorang lintah darat.

Dia juga seorang yang suka memukul dan suka main perempuan, saya bersyukur Allah hanya menjodohkan kami hanya tiga bulan dan setelah itu dia menceraikan saya denan talak tiga.

Kepada semua orang, saya hanya berpesan, janganlah kalian membuat cerita diatas sesuatu yang kalian tak tahu.

Mungkin ini menceritakan tentang seseorang, mungkin cerita saya jadi topik utama oleh orang-orang di media sosial, tetapi saya tidak menyalahkan mereka karena mereka tidak merasakan apa yang telah saya rasakan.

Nasib kita sudah diatur Allah, nasib kita juga berbeda-beda.

Saya tidak menghendaki nasib yang seperti ini, tetapi Allah telah menakdirkan saya seperti ini.

Doakan saya selamat saat melahirkan nanti.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Viral 2 Minggu Nikah dan Langsung Hamil, Wanita Ini Malah Ditalak Cerai Sang Suami Menyedihkan, dan telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul 3 Bulan Nikah, Istri yang Lagi Hamil 10 Minggu Dicerai Suami: 'Alhamdulillah Allah Selamatkan Saya',