Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Terbakar, Satu Unit Heli Water Bombing Dikerahkan ke Lokasi

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau terus meluas. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Bengkalis, terbakar Selasa(2/3/2021).

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
TribunPekanbaru/DavidTobing
Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau terus meluas.

Bahkan informasi terbaru, titik kebakaran lahan juga terpantau di lokasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Bengkalis, Selasa(2/3/2021).

Giam Siak Kecil merupakan lahan gambut raksasa yang ada di Riau. Bahkan lokasi ini sebelumnya pernah dideklarasikan oleh UNESCO guna mendukung industri kayu berkelanjutan.

Tidak hanya itu, Cagar Biosfer Giam Kecil juga menjadi rumah bagi suaka marga satwa di Riau. Ada dua spesies unggulan yang tinggal didalam hutan ini, yakni Gajah Sumatera dan Harimau Sumatera.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Ghafur, Selasa (2/3/2021) mengungkapkan, sebelumnya di lokasi Giam Siak Kecil ini sempat muncul titik api.

Namun berhasil dipadamkan oleh petugas.

Meski sebelumnya sudah dinyatakan padam, namun hasil patroli udara dengan menggunakan heli type Bell 412 bantuan Kementerian LHK di lokasi tersebut kembali muncul titik api.

"Sekitar seminggu yang lalu di lokasi ini pernah terbakar, tapi sudah berhasil dipadamkan oleh petugas, tapi kemarin sore hasil patroli udara muncul titik api di lokasi itu," katanya.

Api yang kembali muncul di lokasi Giam Siak Kecil ini diduga kuat berasal dari bara api yang masih tersisa dalam lahan gambut.

Sebab di lokasi ini kondisi tanahnya bergambut.

Sehingga api masuk kedalam tanah dan tidak tampak dari permukaan.

"Sepertinya api ini muncul lagi dari bawah, karena di lokasi itu memang gambut," ujarnya.

Petugas gabungan sudah diturunkan ke lokasi titik api untuk melakukan pemadaman. Tidak hanya melalui jalur darat.

Namun proses pemadaman kebakaran lahan di wilayah cagar biosfer ini juga dilakukan melalui jalur udara dengan menggunakan water bombing.

Satu unit helikopter tipe Bell-412 dioperasikan untuk membantu proses pemadaman di lokasi tersebut.

Heli bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini akan digunakan untuk melakukan pemadaman melalui udara atau water bombing di lokasi lahan yang terbakar.

“Heli ini mampu menampung sekitar 1 ton air, inilah yang akan kita gunakan untuk water bombing didaerah yang tak bisa ditangani lewat darat," katanya.

Jim mengungkapkan, ada beberapa daerah yang tidak bisa dijangkau melalui darat dan butuh bantuan Heli untuk melakukan pemadaman dengan Helikopter WB.

Ia bersukur sudah ada satu Heli bantuan dari Kementrian LHK, yang sudah datang ke Riau.

“Untuk bantuan Heli lainnya yang kita ajukan, masih dalam proses. Karena ada yang harus dilengkapi dalam pemakaian heli yang datangnya dari luar, ada proses yang disiapkan,” katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved