Pendemo Myanmar Berguguran, Korban Nyawa Makin Bertambah, Sehari 10 Demonstran Tewas
Tercatat 10 orang tewas dalam sehari pada aksi demo yang sudah berlangsung sejak Aung San Suu Kyi ditangkap militer
Pertemuan khusus tersebut diselenggarakan secara virtual untuk membahas situasi politik terkini di Myanmar pascakudeta militer pada 1 Februari.
Pertemuan itu juga bertujuan guna mencari solusi yang bersahabat untuk krisis yang terjadi selanjutnya.
Dalam pertemuan itu juga menggarisbawahi pentingnya upaya berkelanjutan Myanmar dalam menangani situasi di negara bagian Rakhine.
Penanganan tersebut termasuk dimulainya proses repatriasi secara sukarela, aman, dan bermartabat sesuai dengan perjanjian bilateral dengan Bangladesh.
Dokter, Seniman hingga Peramal Jadi Sasaran
Sejak militer Myanmar merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari dan menggulingkan pemimpin de factor Aung San Suu Kyi, pasukan keamanan telah menahan lebih dari 1.000 orang.
Dilaporkan Reuters pada Selasa (2/3/2021), ratusan orang ditahan dalam protes.
Sementara banyak lainnya ditangkap dalam penggerebekan yang seringkali dilakukan pada malam hari.
Beberapa tahanan adalah orang yang selamat dari penjara di bawah rezim junta lama.
Mereka ada yang diambil paksa dari rumah mereka, ratusan ditangkap oleh polisi anti huru hara dan tentara yang menindak protes terhadap kudeta tersebut.
Banyak yang ditahan tanpa komunikasi.
Dalam satu kesempatan, Pyae Phyo Naing, dokter utama di rumah sakit pemerintah, sedang menjahit luka di kepala pasien ketika polisi mendatanginya.
Naing telah bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil yang mendorong pegawai pemerintah untuk mogok sebagai protes di junta baru.
Dia juga menutup rumah sakit pada 8 Februari, tapi tetap menangani kasus-kasus darurat.
Pyae Phyo Naing meminta polisi menunggu sampai dia menyelesaikan jahitannya.