Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Konflik Demokrat

Aneh! Kader Partai Lain Turut Rayu Ketua DPC Demokrat Untuk Ikut KLB Demokrat Versi Moeldoko

KLB yang menetapkan Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat itu dinilai ilegal.

Kolase tribunjabar
Foto Kolase Moeldoko dan AHY 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kejanggalan mulai bermunculan jelang KLB Demokrat versi Moeldoko di Sibolangit, Sumatera Utara. 

Aroma campur tangan dari kader partai lain pun semakin menguat dalam kisruh Demokrat.

Tampaknya, ada misi besar yang diusung oleh sejumlah kelompok untuk Pilpres 2024.

Hal itu d iungkapkan oleh sejumlah Ketua DPC Demokrat di Jawa Tengah.

Ketua DPC Demokrat Klaten One Krisnata, mengaku dibujuk rayu oleh orang untuk mengikuti KLB Demokrat Sibolangit

Nanum anehnya, orang yang mebujuknya tersebut merupakan partai lain. 

Di sini sudah jelas jika ada campur tangan partai lain untuk menggoyang Demokrat.

"Yang menarik dua atau tiga hari lalu ada yang menawarkan saya pribadi tapi bukan kader Demokrat, saya tidak perlu sebut nama, kader partai lain. Meminta saya ikut KLB dan mengimingi. Enggak usah lah. Kita solid apa pun kita bersama pak AHY," jelasnya.

Seluruh kader dan pengurus DPC Partai Demokrat di Jawa Tengah juga menolak tegas kongres luar biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Mereka juga mengaku mendapat tawaran uang hingga Rp 100 juta agar mau ikut. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pekalongan Mashadi mengaku diajak ikut KLB oleh dua mantan ketua DPC Partai Demokrat di Jatim.

"Saya ditawari bergabung ikut KLB dengan iming-iming uang DP (down payment) Rp 30 juta langsung. Kalau mau langsung tanda tangan, uang disrahkan. Beberapa kali dibujuk rayu, saya bersikukuh satu tujuan mendukung AHY," kata Mashadi di Hotel Grand Candi Semarang, Jumat (5/3/2021).

Setelah pamitan dari pertemuan itu, Mashadi mengaku dihubungi salah satu ketua DPC Demokrat di Jateng.

Menurutnya, ketua DPC Demokrat yang kini telah dipecat itu juga menawarkan hal serupa.

"Dia to the poin, bergabung saja. Katanya bahwa Demokrat ini tahun 2024 mau mencalonkan, ini katanya, mencalonkan putranya bapak Presiden," kata Mashadi.

Namun, Mashadi tak bisa memastikan pernyataan itu. Ia langsung pamit untuk pulang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved