Kisah Cindi Chinora, Anak Nelayan di Inhu yang Kalahkan Rasa Takut untuk Jadi Petinju Hebat

TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Rasa takut mampu dikalahkannya. Setiap hari ia terus melatih fisiknya demi menjadi yang terbaik. Demi memperjuangkan hidupnya menjadi lebih baik.

Ia adalah perempuan tangguh bernama lengkap Cindi Chinora, atlet tinju putri asal Desa Tambak, Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Inhu.

Cindi saat ini sedang mengikuti pelatihan di Provinsi. Ia terpilih mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua untuk mewakili Riau.

Baru-baru ini nama Cindi juga masuk sebagai salah satu atlet tinju asal Riau yang akan mengikuti pelatihan nasional (Pelatnas) untuk Sea Games. 

Cindi Chinora, dara kelahiran 31 Agustus 1999 ini mulai berlatih tinju semenjak duduk di kelas tiga SMP.

Ia mengenal olahraga tinju dari sepupunya. Semenjak duduk di SD, Cindi memang sudah aktif ikut kegiatan olahraga di sekolahnya.

Bahkan Cindi pernah menjadi atlet voli yang mewakili sekolahnya pada ajang Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional (O2SN). 

"Kalau saya sedang tidak latihan voli, saya diajak sepupu saya untuk latihan tinju," kata Cindi.

Hingga ia akhirnya menjadi anak didik Marwan Riadi, pelatih tinju amatir di Inhu.

Di tangan pria yang akrab disapa Cak Rante itu, fisik dan teknik Cindi terus dibina untuk menjadi atlet tinju amatir yang tangguh.

"Awalnya saya takut berlatih tinju, namun saya terus diyakinkan oleh pelatih sehingga saya akhirnya menyetujui untuk ikut bertanding sebagai atlet tinju pertama kali," kata Cindi. 

Kompetisi yang pertama kali diikuti oleh Cindi adalah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov)  tahun 2014 lalu.

Ketika itu Kabupaten Inhu menjadi tuan rumah Porprov ke VIII.

Pengalaman pertamanya bertanding di ring tinju, Cindi mampu meraih juara dua pada ajang tersebut.

Semenjak saat itu, prestasi yang diraih Cindi terus meningkat.

Di tahun 2015 saja Cindi mampu meraih tiga medali dari empat kompetisi yang berbeda, yakni medali emas pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) di Bengkalis, medali emas di Kejurda Pelalawan, dan satu medali perunggu Kejurnas PPLP Sumatra Utara tahun 2015.

Berbagai prestasi terus diraih oleh Cindi. Hingga saat ini Cindi sudah mengoleksi total 12 medali yang terdiri dari tujuh medali emas, empat medali perak, dan satu medali perunggu.

Tidak hanya berprestasi di olahraga tinju amatir, Cindi juga pernah menjuarai lomba marathon 15 K dan 21 K. 

Cindi kini menyadari prestasi yang sudah diraihnya selama ini memberikannya kehidupan yang lebih baik.

Cindi mengaku tanpa tinju, ia tidak mungkin bisa menamatkan pendidikannya hingga lulus SMA.

"Saya lulus SMA karena saya ikut PPLP di Provinsi. Kalau saya tidak ikut PPLP, mungkin saya tidak lulus SMA," ujar Cindi.

Cindi bercerita ayahnya bekerja sebagai nelayan, sementara ibunya bekerja di warung kopi.

Bahkan semasa duduk di bangku SMP, Cindi sempat bekerja di warung kopi untuk membantu ekonomi keluarganya.

Di keluarganya, Cindi adalah anak kedua dari lima bersaudara.

Ia memiliki tiga orang adik yang harus dibiayai pendidikannya.

Oleh karena itu hadiah yang diraihnya usai meraih juara juga ia bagi ke keluarganya. Sebagian lagi ditabung untuk kebutuhannya. 

Cindi saat ini sedang mempersiapkan diri untuk menjadi atlet Riau pada PON Papua.

Selain itu, Cindi juga terpilih untuk mengikuti seleksi Pelatnas Tinju untuk Sea Games 2021 di Hanoi, Vietnam.

Selain Cindi terdapat sejumlah nama atlet tinju asal Riau lainnya yang juga mengikuti seleksi Pelatnas Sea Games, yakni Meiji Febriyanti Silalahi, Roby Rianto Pasaribu, Ingatan Ilahi, Roberto Ermando, Topaz Riandi Siregar. 

Cak Rante pelatih Cindi Chinora mengaku bangga atas prestasi anak didiknya itu.

"Suatu kebanggaan bagi saya, anak didik saya Cindi Chinora dapat panggilan ikut seleksi Platnas Sea Games 2021 Hanoi Vietnam," ujar Marwan. (Tribunpekanbaru.com/Bynton Simanungkalit)