Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sebut Vaksin AstraZeneca Aman & Efek Samping Itu Wajar, WHO Berani Tidak Disuntik Duluan?

ini tidak mengindikasikan peristiwa seperti pembekuan darah yang terjadi pada sejumlah warga di Eropa terkait dengan vaksinasi.

ALAIN JOCARD / AFP
Seorang petugas kesehatan menyiapkan suntikan vaksin AstraZeneca / Oxford Covid-19 pada 7 Februari 2021 di Rumah Sakit Mignot di Le Chesnay dekat Paris. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Vaksin Oxford-Astrazeneca menjadi sorotan usai efek samping yang dirasakan penerima vaksin.

Terkait hal tersebutm Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan kembali bahwa tidak ada kaitan antara vaksin Astrazeneca dengan pembekuan darah pada pasien.

Dalam pernyataan terbarunya, WHO mengatakan tidak ada bukti yang menguatkan laporan yang menyatakan bahwa vaksin ini dapat menyebabkan peristiwa tersebut.

"Hingga hari ini, tidak ada bukti bahwa insiden tersebut disebabkan oleh vaksin ini dan penting untuk kampanye vaksinasi ini terus berlanjut, sehingga kami dapat menyelamatkan nyawa dan menekan penyakit parah yang disebabkan virus ini," kata WHO dalam pernyataan tersebut.

Situs Euronews, Selasa (16/3/2021) mengabarkan, WHO menyatakan, dalam kampanye vaksinasi ekstensif, wajar bagi tiap negara untuk menandakan adanya potensi efek samping yang merugikan bagi tiap warganya.

Baca juga: Dinar Candy Blak-blakan Suka Belah Duren Sendirian Tanpa Pasangan, Stres Kalau Nggak Dikeluarin

Baca juga: Bocah 6 Tahun di Batam Melihat Leher Ibu Tertancap Pisau, Pelaku Adalah Ayahnya, Tapi Tak Mau Ngaku

Baca juga: Yang Membuat Istri Terlihat Cantik, Ternyata Bukan ke Salon, Ini Dia Rahasia Keluarga Samawa

Namun ini tidak mengindikasikan peristiwa seperti pembekuan darah yang terjadi pada sejumlah warga di Eropa terkait dengan vaksinasi.

"Kendati demikian, merupakan hal yang baik untuk menyelidikinya," jelas WHO.

Badan Medis Eropa (EMA) pun setuju dengan pernyataan WHO bahwa jumlah pembekuan darah pada orang yang divaksinasi tampaknya tidak lebih tinggi dibandingkan yang terlihat pada populasi pada umumnya.

Saat ini EMA juga terus menyelidiki laporan tersebut.

"Manfaat vaksin AstraZeneca dalam mencegah risiko menjalani rawat inap maupun kematian akibat Covid-19 jauh lebih besar jika dibandingkan risiko efek sampingnya," tegas EMA.

Perlu diketahui, negara yang menghentikan sementara program vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca ini kian bertambah setelah terjadi 37 insiden pembekuan darah pada pasien selama beberapa hari setelah mendapatkan vaksin.

Pada hari Senin kemarin, Jerman, Prancis, Italia dan Belanda menjadi negara terbaru yang mengikuti langkah negara tetangga dalam menghentikan program vaksinasi AstraZeneca.

Baca juga: Catherine Wilson Diciduk Saat Memasak, Andhika: Emank Bisa Masak?

Baca juga: Bahkan Bos WhatsApp Lebih Memilih Android Ketimbang iPhone: Terungkap FAKTA Ini

VAKSINASI DRIVE THRU - Warga masyarakat dengan antusias memanfaatkan fasilitas penyuntikan vaksin Covid-19 gratis yang digelar secara hybrid walk in, drive thru car dan drive thru bike di lapangan ICE BSD, Serpong, Tangerang, Sabtu (13/3/2021). Kegiatan yang diikuti 2500 orang peserta/hari ini digelar selama 2 hari, diselenggarakan oleh Kemenkes, Ristekdikti bersama Grab dan Good Doctor dan instansi terkait lainnya. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
VAKSINASI DRIVE THRU - Warga masyarakat dengan antusias memanfaatkan fasilitas penyuntikan vaksin Covid-19 gratis yang digelar secara hybrid walk in, drive thru car dan drive thru bike di lapangan ICE BSD, Serpong, Tangerang, Sabtu (13/3/2021). Kegiatan yang diikuti 2500 orang peserta/hari ini digelar selama 2 hari, diselenggarakan oleh Kemenkes, Ristekdikti bersama Grab dan Good Doctor dan instansi terkait lainnya. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Langkah ini diambil hingga proses penyelidikan lebih lanjut selesai dilakukan. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan bahwa keputusan itu diambil sebagai 'tindakan pencegahan'.

Keputusan tersebut juga didasarkan pada saran dari regulator vaksin nasional negara itu yang menyerukan untuk dilakukannya penyelidikan lebih lanjut atas kasus-kasus tersebut.

Hari Minggu lalu, perusahaan farmasi AstraZeneca telah merilis pernyataan yang menegaskan bahwa vaksin yang diproduksi ini 'aman' digunakan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved