Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Video Berita

VIRAL VIDEO Tak Disetujui Nikah, Anak Tebas Kepala Ayah Kandung Hingga Putus di Lampung

Geger anak bunuh ayah kandung di Lampung Tengah. Pembunuhan itu diduga karena pernikahan si anak tidak disetujui

Editor: David Tobing

TRIBUNPEKABARU.com - Geger anak bunuh ayah kandung di Lampung Tengah. Pembunuhan itu diduga karena pernikahan si anak tidak disetujui oleh orangtuanya.

Kepala Kampung Sendang Rejo, Hotini, mengatakan, sebelum kejadian nahas tersebut, pelaku berinisial PK sempat minta dinikahkan.

Hotini menyebutkan, diduga karena rencana pernikahannya tidak disetujui oleh sang ayah, PK gelap mata.

Maka terjadilah aksi sadis tersebut di siang hari. PK menebas kepala ayahnya.

"Informasi sementara yang kami terima, sang anak ini (pelaku) sempat minta dinikahkan, tapi tidak direstui oleh kedua orang tuanya," kata Hotini.

Aksi pemenggalan kepala oleh pelaku PK, lanjut Hotini, dilakukan setelah kedua orang tuanya baru saja pulang dari sawah.

"Saat ibu dan bapaknya baru saja pulang dari sawah, tanpa ada yang mengira, tiba-tiba saja PK membawa sebilah golok, menghampiri bapaknya yang duduk di belakang rumah langsung menebaskan golok ke leher bapaknya," bebernya.

Kapolres Lampung Tengah, AKBP Popon Ardianto Sunggoro membenarkan adanya aksi pemenggalan dilakukan sang anak terhadap ayah kandungnya.

Peristiwa pemuda penggal leher ayah tersebut sempat menggegerkan warga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, terjadi Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB.

Saat dikonfirmasi Popon menyebutkan, dugaan sementara pelaku PK mengalami gangguan kejiwaan, dan saat ini telah diamankan di Polsek Kalirejo.

"Saat ini dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa. Barang bukti (sebilah golok) dan pelaku (PK) sudah kami amankan," kata AKBP Popon Ardianto Sunggoro, Senin.

Namun begitu, Popon menyebutkan, terkait dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa pihaknya tidak berhenti sampai di situ saja melakukan penyelidikan.

"Kami tidak berhenti di situ saja (melakukan penyidikan pelaku), dan masih terus dilakukan observasi, apakah memang (pelaku) mengalami gangguan kejiwaan atau tidak dengan melibatkan ahli kejiwaan (dokter dan psikiater)," sebutnya.

 Ia berharap, masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan isu apapun, serta menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.

Bawa Kepala Korban

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved