Duka Mendalam Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, 2 Guru di Papua Ditembak KKB
Duka Pahlawan tanpa tanda jasa, dua guru di Papua jadi korban kekejaman KKB. Mereka ditembak dalam tanpa alasan yang jelas.
Sebelumnya, guru Oktovianus Rayo meninggal setelah ditembak KKB pada Rabu (8/4/2021) saat sedang menjaga kios di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Keesokan harinya, Jumat (9/4/2021) KKB menembak Yonatan Renden saat hendak mengambil terpal di rumah Kepala SMP N 1 Beoga, Junaidi Arung Sulele.
Guru Trauma Minta Pulang Kampung

Lima orang guru telah berhasil dievakuasi dari Kampung Julugoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua ke Mimika setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan aksi anarkisme di lokasi kerja mereka.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua Christian Sohilait menyebut, kelima guru yang sudah berhasil dievakuasi ke Mimika, kini dalam keadaan trauma karena dua rekannya tewas tertembak.
"Mereka semua trauma dan minta pulang kampung. Hari ini mereka pulang ke rumah keluarganya dulu, besok mereka pulang ke Toraja," ujarnya melalui pesan singkat, Sabtu (10/4/2021).
Ia berharap kejadian yang menimpa para guru di Beoga tidak berdampak luas bagi guru di wilayah pedalaman Papua lainnya.
Oleh karena itu, Sohilait meminta aparat keamanan dan masyarakat bisa ikut menjaga keberadaan para guru karena mereka hadir di sana hanya karena misi kemanusiaan.
"Saya selalu memberikan imbauan kepada masyarakat, mari berikan dukungan kepada guru-guru. Mereka tidak punya masalah apa-apa dengan siapapun di situ. Kondisi ini pasti membuat guru-guru ketakutan, pihak keamanan dan masyarakat tolong beri jaminan kemanan supaya mereka bisa ada di sana," kata dia.
Selain itu, Sohilait juga mengimbau guru-guru yang bertugas di wilayah yang memiliki potensi konflik, untuk lebih peka melihat situasi.
Menurut dia, kejadian seperti yang terjadi di Beoga bisa menimpa siapa saja dan dengan profesi apa saja.
"Kami mengimbau kepada guru-guru yang berada di daerah yang punya potensi terjadinya konflik, kalau dari lingkungan guru-guru lihat tidak aman, lebih baik keluar dulu, cari tempat perlindungan yang dekat," kata Sohilait.
Pada Sabtu siang, sekitar pukul 13.30 WIT, 5 guru, 2 balita, dan 2 jenazah guru yang seluruhnya berasal dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, berhasil dievakuasi ke Mimika.
Pada Kamis (8/4/2021), sekitar pukul 09.30 WIT, KKB melakukan aksi penembakan di sebuah kios di Kampung Julugoma.
Akibatnya, Oktovianus Rayo, guru SD Inpres Beoga tewas karena ditembak.