Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KKB Papua Berulah Lagi, Tembak 2 Guru Hingga Tak Bernyawa, Tuduh Guru Adalah Mata-mata Aparat

Setelah penembakan 2 guru SD, KKB menyatakan kedua guru tersebut adalah intel, mata-mata aparat.

Editor: Muhammad Ridho
YouTube Eko Siwar Official
ilustrasi KKB papua 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Papua kembali berulah.

Korban kembali berjatuhan dalam sepekan setelah terjadi dua penembakan di wilayah Papua.

Penembakan tersebut menewaskan Pak Guru Oktavianus Rayo, Guru SD Julukoma, Distrik Beoga) dan Pak Guru Yonatan Renden, Guru SMPN1 Beoga).

 

KKB Papua Bukan Intel, Murni untuk Cerdaskan Rakyat" width="700" height="393" />

Kepala Humas Satgas Nemangkawi, AKBP Iqbal Alqudussy  mempertanyakan dasar fitnah yang disematkan KKB kepada almarhum dua guru yang tewas ditangan mereka. 

Diketahui dalam sepekan telah terjadi dua  penembakan di wilayah Papua.

Penembakan tersebut menewaskan Pak Guru Oktavianus Rayo (Guru SD Julukoma, Distrik Beoga) dan Pak Guru Yonatan Renden (Guru SMPN1 Beoga).

Setelah penembakan, KKB menyatakan kedua guru tersebut adalah intel, mata-mata aparat.

"Buktinya apa Bapa Oktavianus dan Bapa Yonatan intel? Itu semua hanya alasan klasik mereka (KKB) untuk menggiring opini publik supaya aksi teror mereka dimaklumi, " ucap Iqbal, Sabtu (10/4/2021) menanggapi tudingan KKB.

Iqbal juga menyatakan bahwa aksi teror dalam bentuk apapun tidak dibenarkan apalagi hingga menghilangkan nyawa warga.

"Almarhum Bapa Oltavianus dan Bapa Yonatan ini hanya guru yang tinggal disini dengan niat mulia mencerdaskan anak-anak kabupaten Puncak Papua. Siapapun yang berhatinurani pasti tidak akan membenarkan penembakan keji tersebut, " pungkas Iqbal.  

Lebih lanjut Iqbal menjelaskan membunuh, membakar, menembaki masyarakat sipil pendatang.

Kemudian melakukan update media sosial sebagai kebanggaan, dan menyangkal bahwa korban sipil tersebut merupakan masyarakat tidak bersalah.

Hal tersebut telah menjadi modus komunikasi Kelompok Separatis Bersenjata di Papua.

"Menengok kembali peristiwa 22 Mei 2020 lalu saat ada tenaga medis Covid-19 yang ditembak dan dilabeli intel oleh KKB Papua. Dan hal ini kembali berulang namun menimpa bapa-bapa guru di Beoga, Kabupaten Puncak Papua, " tuturnya. 

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved