Jadi Korban Pembunuhan, Jasad Putra Ditolak Warga hingga Istrinya Sendiri: TERNYATA INI PENYEBABNYA
Ketua MUI Ogan Ilir, Drs. KH. Nadjib Subhi mengatakan, dalam Islam, seseorang yang sudah mati harus dimakamkan secara layak.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kabar mengenai penolakan jasad korban pembunuhan oleh warga Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Payaraman, mengundang reaksi berbagai pihak.
Baca juga: Umpatan Koeman Usai Takluk dari Real Madrid: Murka Wasit Tak Beri Penalti ke Barcelona
Baca juga: Piala Menpora 2021, Live Streaming Persib Bandung vs Persebaya Mulai Pukul 18.15 WIB, di Indosiar
Selain warga menolak jasad korban pembunuhan dimakamkan di Desa Tanjung Lalang, kini istri korban juga melakukan penolakan serupa.
AW (28 tabun), istri korban bernama Putra (30 tahun) itu mengungkapkan, ia merasa hancur atas peristiwa perselingkuhan yang dialaminya.
"Perasaan saya hancur karena suami saya berselingkuh dengan adik saya sendiri," kata AW kepada wartawan di Mapolsek Tanjung Batu, Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: Download Drakorindo Vincenzo Ep 13-14, Download Drakorindo Vincenzo Sub Indo
Baca juga: Ini Promo Indomaret Minggu 11 April 2021, Jelang Ramadhan Aneka Syrup dan Biskuit Turun Harga
Menurut AW, ia sudah empat tahun menikah dengan Putra yang tak jelas asal-usulnya itu.
Dari pernikahan tersebut, pasangan ini dikaruniai seorang putra berusia tiga tahun.
Setelah menikah, WA mencium adanya hubungan istimewa antara suami dan adik perempuannya berinisial UP (20 tahun) yang sama-sama tinggal di rumah kedua orang tua AW.
"Saya pernah tanya baik-baik ke suami (soal perselingkuhan). Tapi dia bilang jangan percaya omongan orang dan saya jangan banyak omong," kata AW menuturkan.
Dugaan perselingkuhan makin menguat saat AW pernah memergoki suaminya sedang berduaan dengan UP di dalam kamar.
AW mengaku langsung pingsan melihat kejadian tersebut.
"Saya syok betul gara-gara melihat itu," ujar AW.
Menurut AW, adik perempuannya itu termakan bujuk rayu Putra yang menjanjikan dapat membantu bekerja di sebuah perusahaan di Ogan Ilir dengan gaji Rp 15 juta perbulan.
Hingga akhirnya perselingkuhan keduanya berakhir tragis dengan tewasnya Putra oleh beberapa warga yang kadung emosi.
AW mengungkapkan, hatinya menolak menerima jasad suami dimakamkan di Desa Tanjung Lalang.
"Kalau hati saya nolak untuk dimakamkan di kampung. Terserah itu mayatnya mau dibawa ke mana," kata AW.
