Pacaran Sesama Jenis di Semak-semak, Pria Medan Ini Meregang Nyawa Usai Minta Oral
Terungkap pengakuan Hidayat (33), pacar sesama jenis Eko Kurniawan (26), mayat yang ditemukan di Kuburan China Delitua.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Terungkap pengakuan Hidayat (33), pacar sesama jenis Eko Kurniawan (26), mayat yang ditemukan di Kuburan China Delitua.
Dari pengakuan Hidayat, waktu itu ia masih ingin nongkrong dengan teman-temannya di warung. Namun, Eko Kurniawan tetiba mengajaknya untuk pergi.
"Bang, ke tempat sepi, yok!" kata Hidayat menirukan permintaan Eko Kurniawan saat itu. Dari sinilah awal mula petaka akhirnya hidup Eko Kurniawan, waria yang tewas di Kuburan China Delitua.
Kini, Hidayat sudah ditangkap Polsek Delitua. Saat ditangkap polisi, Hidayat yang mencoba kabur pun dihadiahi timah panas di kakinya.
Alhasil, kaki Hidayat pincang sebelah dan tertatih-tatih saat berjalan.
Hidayat yang merupakan warga Eka Surya, Dusun VIII, Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan Delitua, Medan ditangkap di rumahnya, Senin 12 April 2021 pukul 22.00 WIB.
Sambil mengeluh kesakitan karena kakinya pincang, Hidayat blak-blakan ungkap motifnya tega membunuh sang pacar, Eko Kurniawan.
Hidayat mengaku sudah tahu bahwa korban adalah seorang wanita pria ( waria).

Saat diwawancarai di Mapolsek Delitua, Hidayat menceritakan awalnya ia diminta korban untuk berbuat mesum di semak-semak makam Kuburan China Delitua.
"Saya awalnya nurut dia aja, mana tahu dia mau baik sama saya, ternyata di situ ( semak-semak) dia minta mesum, sambil dia duduk," ungkap Hidayat, Selasa (13/4/2021).
Saat diajak untuk bercinta, Hidayat pura-pura menyetujuinya.
Hal itu karena, pelaku mengaku niat awalnya adalah untuk nongkrong dan memanfaatkan korban.
"Semula kami ngumpul-ngumpul, nongkrong, niatnya belum ke semak-semak. Dia waria, makanya saya bisa manfaati dia. Niatnya masih pengen nongkrong," cetusnya.
Selanjutnya, korban mengajak Hidayat untuk pergi ke suatu tempat yang sepi di dekat Kuburan China Delitua.
"Setelah itu gak jadi jadi nongkongnya, terus dijalan dia bilang “Bang, ke tempat sepi yok bang”.