Ranjang Sultan Siak di Istana Peraduan Siak Bikin Gagal Fokus dan Penasaran, Wisatawan Boleh Lihat
Ranjang Sultan Siak Sultan Syarif Kasim II bikin gagal gokus karena keindahannya, dan Ranjang Sultan Siak itu berada di Istana Peraduan Siak
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Ranjang Sultan Siak Sultan Syarif Kasim II bikin gagal gokus karena keindahannya, dan Ranjang Sultan Siak itu berada di Istana Peraduan Siak dalam kawasan Istana Siak segera dibuka untuk wisatawan.
Istana Peraduan Siak atau Istana Peraduan Tengku Syarifah Latifah dalam kawasan Istana Siak yang di dalamnya ada Ranjang Sultan Sial Sultan Syarif Kasim II bakal dibuka untuk wistawan.
Dinas Pariwisata Siak telah mempersiapkan teknis orang masuk dan keluar di dalam Istana Peraduan Siak yang di dalamnya ada Ranjang Sultan Siak Sultan Syarif Kasim II.
Posisi tepatnya Istana Peraduan Siak yang di dalamnya ada Ranjang Sultan Siak itu adalah di sebelah istana utama atau Istana Siak yakni Istana Asserayah Alhasyimiyah.
Kepala Dinas Pariwisata Siak Fauzi Asni memaparkan, pihaknya sudah menyusun skema pengaturan orang masuk sejak sebelum serah terima dari PT RAPP ke Pemkab Siak.
Usulan skema dan pengaturan masuk ke Istana Peraduan Siak sudah diserahkan ke Satgas Pengendalian Covid-19 Kabupaten Siak untuk disetujui.
“Kita harus mendapat izin dan persetujuan Satgas Pengendalian Covid-19 Kabupaten Siak untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Mudah-mudahan dalam waktu dekat izinnya keluar,” kata Fauzi kepada Tribunpekanbaru.com pada Kamis (15/4/2021).
Ia memaparkan, jumlah orang masuk ke Istana Peraduan Siak dibatasi hanya 10 orang dalam satu rombongan dengan durasi hanya 10 menit.
Petugas yang berada di dalam Istana Peraduan Siak hanyalah 4 orang yang memandu wisatawan.
Istana Peraduan Siak itu disekat oleh 6 ruangan, yakni ruangan tamu, kamar Sultan, ruangan makan, ruangan keluarga, dapur dan teras belakang.
Daya Tarik Baru Pariwisata Siak
Istana Peraduan Siak atau Istana Peraduan Tengku Syarifah Latifah merupakan salah Situs Cagar Budaya yang amat berharga dan erat kaitannya dengan sejarah Kesultanan Siak .
Bahkan menjadi monumental yang berarti dalam sejarah mendukung perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Istana Peraduan Siak yang menjadi tempat peristirahatan Sultan Siak yakni Sultan Syarif Kasim II adalah bagian dari Istana Kesultanan Siak Sri Indrapura.
Wisatawan bakal bisa melihat perkakas rumah tangga sultan dan permaisurinya di istana ini.
Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa masuk ke dalam ruangan pribadi atau kamar Sultan Syarif Kasim II dan melihat apa saja yang ada di dalam kamar tersebut.
Satu yang membuat penasaran dan bikin gagal fokus adalah tempat tidur atau Ranjang Sultan Siak Sultan Syarif Kasim II.
Ranjang Sultan Siak Sultan Syarif Kasim II ini terdapat di dalam kamarnya, dengan 4 tiang penyangga kain kelambu.
Ranjang Sultan Siak ini adalah tempat beristirahatnya Sultan Syarif Kasim II bersama permaisurinya.
“ Ranjang Sultan Siak ini memang replika tetapi hasil kajian Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
Bentuk Ranjang Sultan Siak ini tidak berubah dari aslinya,” kata Fauzi.
Di depan Ranjang Sultan Siak terdapat meja mewah dan di atasnya terdapat Alquran.
Hal itu menggambarkan kealiman Sultan Syarif Kasim II yang selalu membaca Alquran.
Sedangkan kain kelambu Ranjang Sultan Siak Sultan Syarif Kasim II ini perpaduan warna putih dan kuning keemasan.
“Bentuk jahitan dan warnanya ini menggambarkan kebangsawanan Sultan Syarif Kasim II,” kata dia.
Istana Peraduan Siak Sultan Syarif Kasim II ini baru selesai direstorasi.
Pendanaannya ditanggung PT RAPP senilai Rp 3,2 miliar.
Pengerjaannya sudah dimulai sejak Oktober 2018 lalu.
Bupati Siak Alfedri menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya pada perusahaan PT RAPP, yang telah membangun cagar budaya nasional menjadi mewah dan megah, namun tetap menjaga bentuk aslinya istana tempat raja Sultan Syarif Kasim II bersama keluarga berkumpul dan beristirahat.
"Pemugaran Istana Peraduan yang dilakukan pihak PT RAPP sangat mewah dan megah, namun tetap mempertahan aslinya, dan sangat baik," kata Alfedri.
Ia menyampaikan, kawasan Istana Siak sudah dijadikan sebagai kawasan budaya dan kota Siak sudah masuk jaringan kota pusaka Indonesia (JKPI).
Direktur RAPP Mhd Ali Shabri sebelumnya mengatakan, pemugaran bangunan bersejarah tersebut menelan biaya sebesar Rp 3,2 miliar.
Meliputi 6 ruangan, terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, diorama, kamar tidur utama, ruang makan keluarga dan ruangan pembatas.
Pekerjaan ini dimulai pada akhir bulan Oktober 2018 dan rampung pada tanggal 9 Januari 2020.
"Dalam melakukan pekerjaan ini selain melakukan rekonstruksi, juga revitalisasi dalam mengembalikan bentuk asli peninggalan bersejarah dari Sultan Siak, dengan menata kembali interior dan eksterior Istana serta melengkapi furnitur yang ada di dalam Istana Peraduan," ucapnya.
Di kesempatan itu, Ali Shabri menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemkab Siak dan Cagar Budaya Istana Siak yang sudah memberi kepercayaan kepada PT RAPP untuk melaksanakan proyek pemugaran Istana Peraduan.
Ia juga berterimakasih kepada seluruh pihak, khususnya Pemda Siak serta pemangku kepentingan telah mendukung dan bekerjasama hingga proyek pemugaran tersebut terlaksana dan selesai dengan baik.
"Semoga ini menjadi daya tarik baru untuk wisata di Siak," ujarnya.
Ali berharap agar Istana Peraduan Siak atau Istana Peraduan Tengku Syarifah Latifah yang sudah selesai dipugar ini dapat dilindungi dan dijaga keberadaannya sehingga tetap dikenal sebagai salah satu warisan sejarah dan cagar budaya yang ada di Kabupaten Siak dan di Indonesia bahkan dunia pada umumnya.
Berita terkait Istana Peraduan Siak lainnya
Baca juga berita berjudul " Ranjang Sultan Siak di Istana Peraduan Siak Bikin Gagal Fokus, Segera Dibuka untuk Wisatawan " Tribunpekanbaru.com di Babe dan Google News.
Artikel berjudul " Ranjang Sultan Siak di Istana Peraduan Siak Bikin Gagal Fokus, Segera Dibuka untuk Wisatawan " ini ditulis wartawan Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra .
