Padahal Cara Pengobatan Tabib Ini Tidak Lazim, Tapi Malah Ramai Diserbu Warga, Apa yang Dicari?
Padahal cara pengobatan tabib ini sangat tidal lazim. Namun malah ramai diserbu warga. Apa yang mereka cari?
TRIBUNPEKANBARU.COM- Padahal cara pengobatan tabib ini sangat tidal lazim. Namun malah ramai diserbu warga. Apa yang mereka cari?
Bedah pasien menggunakan golok dan tanpa obat bius, tabib ini malah mengaku telah membuat sembuh banyak orang.
Cara pengobatannya yang tak lazim tersebut justru malah ramai dikunjungi orang.
Berbagai keluhan disampaikan kepada si Tabib yang lebih akrab disebut Goliath oleh masyarakat tempatan.
Namun pegobatannya tersebut mulai dilirik kepolisian. Sebab ada beberapa cara yang dinilai tak lazim.
Bukannya takut, Tabib ini malah seperti menantang agar polisi datang dan mempersilahkan apa yang patut untuk dilakukan pemeriksaan.
Berikut Kisah Lengkapnya
Seorang tabib di Kuba kebanjiran pasien dengan metode pengobatan tak biasa, yakni membedah orang menggunakan golok.
Selain itu, penyembuh yang bernama Jorge Goliat itu juga memberi tahu pasiennya untuk mengonsumsi minuman keras agar terhindar dari Covid-19.
Kliniknya dibanjiri masyarakat yang mencari pengobatan alternatif, meski pemerintah menggratiskan biaya kesehatan.
Kuba diketahui punya 33.000 penyembuh, setara dengan dokter umum, untuk total 11 juta penduduknya.
Layanan kesehatannya juga menawarkan 498 poliklinik yang bahkan menawarkan perawatan dokter spesialis.
Meski begitu, sosok tabib seperti Goliat tetap berada "di hati masyarakat", seperti diberitakan Daily Mail Kamis (15/4/2021).
Goliat, seorang perokok dan peminum berat, mengungkapkan 30 tahun silam dia didatangi oleh arwah.
Oleh arwah itu, Goliat diminta untuk mengobati orang lain menggunakan golok. Sejak itu, dia membuka klinik.
Selama tiga dekade, dia mengaku sudah melakukan 120-150 operasi per hari ke berbagai kondisi pasien di Havana.
Selama bertahun-tahun, si penyembuh mengaku dia sudah membedah begitu banyak orang tanpa memberikan obat bius.
"Jika mereka tidak bisa berjalan, sepulang dari sini mereka akan sembuh. Jika mereka tak bisa bergerak maupun mengangkat tangan, mereka akan pulih," koarnya.
Goliat mengatakan dia tidak bisa meninggalkan pasien yang kesusahan. Apalagi Kuba adalah negara yang keras.
Sejak Covid-19 mewabah, Goliat menegaskan dia tidak akan membiarkan warga, terutama anak-anak, untuk mati.
Kepada pasiennya, Goliat meminta supaya mereka mengonsumsi sebotol minuman keras jenis rum setiap pekan.
Atau mencium bau kamper, obat tradisional yang berasal dari tanaman untuk mengobati rasa sakit dan batuk, sebagai pencegah Covid-19.
Pasiennya pun datang dengan berbagai keluhan, mulai dari masalah kesuburan hingga rasa sakit di punggung.
Salah satu pasangan dari Panama menuturkan, mereka tidak tahu apakah pengobatan Goliat akan ampuh.
Meski begitu, mereka mengungkapkan Goliat dengan tepat menebak latar belakang mereka, termasuk pekerjaan si suami.
Pasien lain menceritakan nama tenar Goliat berasal dari kepiawaiannya membedah orang memakai golok dan meracik obat konvensional.
Leonides Lara berkata, pada awalnya dia tak percaya. "Namun setelah Anda datang dan melihat sains dipraktikan di sini, itulah yang membuatnya terkenal."
Saat merawat pasiennya, Goliat menggunakan secarik kertas dan sebatang lilin menyala untuk memindai pasien, mirip sinar X.
Si penyembuh melanjutkan, para perawatanya ketakutan saat bekerja dengannya, karena bisa berakhir dipenjara.
Selain itu, kepolisian mulai menyelidiki metode pengobatannya yang tak lazim. Namun, dia bersikeras tak melakukan sesuatu yang ilegal.
"Biarkan polisi datang dan memeriksa apa yang mereka seharusnya perlu periksa," tantang Jorge Goliat.
Demikian informasi terkait dengan tabib di Kuba yang bedah pasien menggunakan golok dan tanpa obat bius.(*)
Sumber Kompas.com
