Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pengakuan Adik yang Tebas Kakak Kandung di Depan Orang Tua, 'Mata Saya Ditonjok, Saya Sakit Hati'

Sang ibu pun seketika berteriak histeris ketika melihat J hendak menebaskan celurit ke bagian tubuh kakaknya itu.

Editor: Muhammad Ridho
Surya/M Taufik
ilustrasi kekerasan dengan celurit 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Perselisihan kakak adik di Kabupaten Pamekasan, Madura berujung maut.

Peristiwa tragis ini terjadi di Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasaean pada Kamis (16/4/2021) jelang buka puasa.

Dalam kejadian itu, seorang kakak berinisial M (33) tewas diserang adiknya J (18).

J melakukan asksinya di hadapan orang tuanya.

Kini, J telah diamankan pihak kepolisian setempat.

Berdasakan keterangan J, kedua orang tuanya mengetahui kejadian tersebut.

Saat ia dan kakaknya cekcok dan hendak membacok pakai celurit, kedua orang tuanya melihatnya.

Sang ibu pun seketika berteriak histeris ketika melihat J hendak menebaskan celurit ke bagian tubuh kakaknya itu.

Orang tua korban juga sempat meminta tolong ke warga setempat.

Sementara itu J yang terlanjur kalap melakukan pembacokan terhadap kakak kandungnya.

"Usai membacok kakak, saya langsung pergi ke rumah Tante saya yang tidak jauh dari rumah sembari memegang celurit yang masih bersimbah darah," ungkap J.

"Saya pergi ke rumah Tante karena di rumah saya ramai, banyak warga melihat," tambahnya.

J mengatakan, celurit yang ia gunakan untuk menyerang ke bagian tubuh kakaknya iadalah miliknya sendiri.

Celurit itu ia beli melalui online seharga Rp 130 ribu tiga bulan lalu.

J mulanya berniat membeli celurit tersebut hanya sebatas untuk pajangan dinding di kamarnya saja.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved