Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

9 Meninggal Akibat Covid-19 di Riau, Pemuka Masyarakat Prihatin Kasus Covid-19 di Riau Melonjak

Dalam sehari, sebanyak 9 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Riau, dan pemuka masyarakat prihatin Kasus Covid-19 di Riau melonjak

Editor: Nolpitos Hendri
Net
9 Meninggal Akibat Covid-19 di Riau, Pemuka Masyarakat Prihatin Kasus Covid-19 di Riau Melonjak. Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dalam sehari, sebanyak 9 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Riau, dan pemuka masyarakat prihatin Kasus Covid-19 di Riau melonjak.

Jumlah korban Covid-19 di Riau dan jumlah Kasus Covid-19 di Riau itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir.

Tingginya jumlah pasien Covid-19 di Riau yang yang meninggal dunia dan Kasus Covid-19 di Riau yang melonjak, Mimi kembali mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan

Dikatakan Mimi, pemerintah saat ini menerapkan new normal (adaptasi kebiasaan baru) menuju masyarakat yang produktif dan aman dengan tujuan mempercepat penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi.

Ia melaporkan, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau pada Senin (19/4/2021) terjadi penambahan mencapai 228 orang.

Untuk pasien Covid-19 di Riau yang sudah dinyatakan sembuh bertambah, yakni sebanyak 203 orang. 

"Total kasus positif hingga saat ini telah mencapai 39.103 orang.

Sedangkan total pasien corona yang sudah dinyatakan sehat mencapai 35.461 orang," kata Mimi.

Lebih lanjut Mimi menyebutkan, pasien meninggal karena Covid-19 di Riau dilaporkan menurun, yakni sebanyak 9 orang.

Sebelumnya dilaporkan terdapat 10 orang pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia

"Untuk total kasus kematian akibat corona sampai hari ini telah mencapai 966 orang," kata Mimi.

Pemuka Masyarakat Prihatin Kasus Covid-19 di Riau Terus Melonjak

Wakil Sekjen Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) Muhammad Herwan mengatakan, tingginya angka kenaikan kasus terpapar Covid-19 di Provinsi Riau bahkan tertinggi di Wilayah Sumatera, sudah sangat memprihatinkan. 

Hal ini tentunya menuntut pemerintah untuk lebih maksimal lagi melakukan tindakan penanganan dan pencegahannya.

Pemerintah diharapkan fokus dan menjadikan masalah ini sebagai prioritas utama.

Upaya pencegahan dan tindakan penanganan haruslah dengan rencana yang cermat,  komprehensif dan berkesinambungan. 

Menurut Herwan pihaknya ingin memberikan beberapa usulan konkrit yang harus segera dilakukan pemerintah (Prov/Kab/Kota).

Pertama segera lakukan pemeriksaan massal, mekanisme bisa saja dengan memberlakukan lockdown terbatas pada daerah-daerah zona merah dan orange, atau metode lain yang lebih efektif.

Agar biaya murah bisa menggunakan Genose. 

"Melakukan razia Disiplin Prokes Covid  secara rutin dan intensif,"ujar Herwan. 

Berikutnya, melakukan pengawasan pembatasan ruang publik secara ketat (pasar, mall, dll). 

"Meminta pejabat untuk memberikan contoh kepada masyarakat, tidak membuat acara keramaian dan agar menerapkan prokes secara benar dan disiplin,"jelasnya. 

Kemudian memberikan bantuan bahan makanan pokok kepada masyarakat yang terdampak. 

Membagikan asupan Suplemen dan Vitamin kepada masyarakat untuk memperkuat imunitas. 

"Menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bermunajat pada Allah SWT memohon ampunan dan memohon agar Allah SWT segera  menghilangkan wabah / pandemi Covid-19," harap Herwan.

Selain tindakan konkrit tersebut yang perlu segera dilakukan oleh pemerintah, perlu juga untuk di ketahui faktor penyebab tingginya kenaikan kasus terpapar Covid-19 belakangan ini, apakah ada kaitannya dengan program vaksinasi sebagai pemicunya atau memang faktor mutasi virus Covid-19 atau faktor lain, sehingga upaya penanggulangannya dapat disesuaikan dengan faktor penyebab tersebut.

"Kenaikan kasus positif terpapar Covid-19 ini, patutnya menjadi pembelajaran bagi Pemerintah dan masyarakat agar jangan cepat terlena dan lalai, penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara benar dan disiplin harus tetap dijalankan," ujarnya.

Kasus Covid-19 di Riau Tertinggi Sumatera

Kasus Covid-19 di Riau peringkat satu di Sumatera, Gubernur Riau Syamsuar meradang dan mengingatkan bupati dan walikota di Riau agar melakukan penanganan yang lebih maksimal lagi dalam penanggulangan Covid-19.

Selain Kasus Covid-19 di Riau peringkat satu di Sumatera dan Kasus Covid-19 di Riau juga masuk lima besar se Indonesia.

"Ini perlu menjadi perhatian kita bersama, karena trend Kasus Covid-19 di Riau khususnya di kabupaten dan kota cenderung mengalami kenaikan," kata Gubernur Riau (Gubernur Riau) Syamsuar saat memimpin rapat koordinasi perkembangan Covid-19 di Provinsi Riau bersama Forkopimda dengan seluruh bupati dan walikota secara virtual di gedung daerah pada Senin (19/4/2021).

"Trend Kasus Covid-19 di Riau di bulan April 2021 ini sepertinya hampir sama dengan trend di bulan oktober 2020, meningkat lagi," imbuhnya. 

Gubernur Riau Syamsuar mengungkapkan, disamping terjadinya angka kasus positif, Disisi lain tantangan yang saat ini sedang dihadapi adalah angka kesembuhan Covid-19 yang cenderung menurun.

Sementara angka kematian juga terus mengalami kenaikan.

Seperti, Minggu (18/4/2021) kemarin ada penambahan 330 kasus baru pasien positif Covid-19, sedangkan pasien sembuh sebanyak 285 kasus.

Dihari yang salam dalam satu hari terdapat 8 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

"Kalau kita lihat angka kematian di Riau akibat Covid-19 mengalami kenaikan, bulan Februari itu ada 75 kasus kematian akibat Covid, kemudian maret ada 88 kasus, bulan April ini baru sampai tanggal 18 kemarin sudah 106 kasus," ujar Gubernur Riau Syamsuar .

Menyikapi lonjakan kasus Covid-19 tersebut, Gubernur Riau Syamsuar mengingatkan kepada kabupaten kota untuk segera melakukan koordinasi apa persoalan yang dihadapi di daerah sehingga kasus Positif Covid-19 di seluruh daerah di Riau mengalami peningkatan.

Gubernur Riau Syamsuar memberikan sejumlah catatan yang harus segera dijalankan oleh bupati walikota dan jajaran Satgas Covid-19 di masing-masing daerah.

Pertama adalah segera laksanakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

"Pelaksanaan PPKM perlu dilakukan hingga ke tingkat RW dan RT sesuai dengan zonasi di masing-masing wilayah," ujarnya.

Selain itu, kontak tracing terhadap pasien Covid-19 harus ditingkatkan.

Sebab sejauh ini pihaknya menilai kontak tracing masih rendah. 

"Idelnya satu pasien Covid-19 itukan 15 orang yang berkontak itu ditracing, " katanya.

Catatan lain yang harus dilakukan oleh Pemerintah kabupaten kota adalah menambah dan menyiapkan ruang ICU, memastikan stok obat-obatan di rumah rujukan Covid-19 aman dan sesuai standar.

"Kemudian kami juga minta di setiap Puskemas itu disiapkan rapit antigen," ujarnya.

Selain itu, untuk menekan penyebaran dan penularan Covid-19 di Riau, Gubernur Riau Syamsuar mengistrusikan kepada para bupati dan walikota serta Satgas Covid-19 di masing-masing kabupaten kota agar melakukan penguatan pengawasan kedisiplinan konsistensi kepatuhan, memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di seluruh elemen masyarakat.

Mulai dari publik area, pasar tradisional, sekolah, serta rumah ibadah.

"Kalau ada yang melanggar harus diberikan sanksi, sesuai peraturan daerah, tentu sanksi harus dilakukan dengan humanis, apalagi kita sekarang dalam suasana bulan puasa," katanya.

Berita terkait Kasus Covid-19 di Riau lainnya

Baca juga berita berjudul " 9 Meninggal Akibat Covid-19 di Riau, Pemuka Masyarakat Prihatin Kasus Covid-19 di Riau Melonjak " Tribunpekanbaru.com di Babe dan Google News.

Artikel berjudu " 9 Meninggal Akibat Covid-19 di Riau, Pemuka Masyarakat Prihatin Kasus Covid-19 di Riau Melonjak " ini ditulis wartawan Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono / Nasuha Nasution .

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved