Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Meninggal Dunia Karena Tenggelam Termasuk Mati Syahid? Ini 9 Golongan yang Mati Syahid Sesuai Hadis

Berikut ini 9 golongan mati syahid sesuai hadist Nabi Sholalahu'alaihi wasallam.

Editor: Muhammad Ridho
Grid.ID
Ilustrasi tenggelam 

Nabi Sholallahu'alaihiwasallam bersabda,

"Siapa yang terbunuh di jalan Allah dia syahid, siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah dia syahid, siapa yang mati karena wabah penyakit tha'un dia syahid. Siapa yang mati karena sakit perut dia syahid. Siapa yang mati karena tenggelam dia syahid." (HR. Muslim 1915).

Dalam hadits dari Jabir bin Atik radhiyallahu'anhu, Rasulullah Sholallahu'alaihiwasallam juga menjelaskan,

Selain yang terbunuh di jalan Allah, mati syahid ada tujuh: mati karena tha'un syahid, mati karena tenggelam syahid, mati karena sakit tulang rusuk syahid, mati karena sakit perut syahid, mati karena terbakar syahid, mati karena tertimpa benda keras syahid, wanita yang mati karena melahirkan syahid." (HR. Abu Daud 311 dan dishahihkan Al-Albani).

Selama ini kita mengenal mati syahid hanya bisa diraih dengan gugur di medan perang atau fisabilillah.

Ternyata ada sebab lain yang menyebabkan seseorang mendapatkan pahala mati syahid yaitu musibah-musibah yang disebutkan dalam hadits tersebut.

Namun, mereka yang mati syahid bukan karena perang jihad disebut sebagai syahid secara hukum, bukan syahid secara hakikat artinya di dunia diperlakukan seperti jenazah pada umumnya, namun di akhirat dia dihukumi syahid.

Al Hafiz Al Aini menjelaskan makna hadits tersebut, mereka mendapat status syahid secara hukum bukan hakiki.

Ini karunia Allah untuk umat ini, dia menjadikan musibah yang dialami umat ini sebagai pembersih dosa mereka, menambah pahala bahkan sampai mengantar mereka ke derajat para syuhada hakiki.

Pada dasarnya orang yang gugur sebagai syahid jenazahnya tidak disholatkan dan tidak dimandikan.

Sebagaimana yang Nabi lakukan kepada para pasukan muslim yang gugur di perang uhud.

Dari Jabr bin Abdillah radhiyallahuanhuma berliau berkata,

Nabi Sholallahu'alaihiwasallam pernha menggabungkan dalam satu liang kubur dua orang laki-laki yang gugur dalam perang Uhud dan dalam satu kain.

Lalu bersabda, "Siapakah di antara mereka yang lebih banyak mempunyai hafalan Alquran".

Bila beliau telah diberi tahu kepada salah satu di antara keduanya, maka beliau mendahukukannya di dalam lahat.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved