Tak Gajian Sejak Januari,Peringati Hari Pendidikan, Guru Bantu Dikdas Provinsi di Kuansing Galau

TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Tak kunjung gajian sejak Januari, peringati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei, guru bantu Dikdas Provinsi di Kuansing galau.

Guru bantu provinsi di Kabupaten Kuansing hingga kini tak kunjung terima gaji sejak Januari 2021 lalu. Keluhan ini sudah terus disuara para guru bantu.

"Belum gaji kita sampai sekarang," kata ketua guri bantu provinsi di Kuansing, Gusri pada Tribunpekanbaru.com, Minggu (2/5/2021).

Guru bantu yang belum terima gaji tersebut yakni guru bantu untuk pendidikan dasar (Dikdas) yang mengajar di Kuansing. Dikdas meliputi guru TK, SD dan SMP.

Di Kuansing, ada 57 guru Dikdas. Nah, seluruh 57 guru inilah yang belum terima gaji.

Berbeda dengan gaji guru bantu untuk tingkat SMA/SMK di Kuansing. Justru sudah menerima.

"Kalau kami lancar-lancar saja. Langsung ke rekening" kata guru bantu SMA di Kuansing, Lidusardi kepada Tribunpekanbaru.com Minggu (2/5/2021).

Guru bantu provinsi tingkat Dikdas dan SMA / SMK sama-sama berasal dari APBD Riau. Hanya saja ada perbedaan.

Untuk guru Dikdas, Pemprov Riau harus mentransfer gaji ke pemerintah daerah kabupaten/ kota dalam bentuk bantuan keuangan.

Pihak kabupaten/kota lah yang melakukan transfer ke rekening guru. Sedangkan guru SMA/SMK langsung dibayarkan pihak Pemprov Riau.

Data yang diperoleh Tribunpekanbaru.com , Gubri Syamsuar sendiri sudah menandatangi SK Bankue guru bantu Dikdas tersebut. Termasuk Kuanaing.

Yang jadi permasalahan ada di Pemkab Kuansing. Sebab harus membuat dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) pergeseran.

Bila sudah dilakukan, anggaran Bankeu guru bantu bisa diterima dan disalurkan ke guru.

"BPKAD harus buat DPA pergeseran dulu. Itu masalahnya makanya guru bantu provinsi belum gajian," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kuansing, Masrul pada Tribunpekanbaru.com , Minggu (2/5/2021).

Besaran gaji guru bantu provinsi untuk Dikdas yakni Rp 2 juta per bulan. Inilah yang tersendat sejak Januari lalu.

Guru dan Murid Terpapar Covid, Dua Sekolah di Kuansing Ditutup Sementara

Sebelumnya, dua sekolah di Kuansing saat ini tutup sementara akibat ada guru dan siswa yang terpapar Covid-19. Proses belajar mengajar dengan pola tatap muka terbatas diganti ke daring.

Dua sekolah tersebut yakni SMPN 4 Singingi dan SMPN 1 Kuantan Mudik.

"Iya. Dua sekolah itu sekarang gelar daring (dalam proses belajar mengajar)," kata Plt kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kuansing, Masrul Hakim pada Tribunpekanbaru.com Jumat (30/4/2021).

Untuk SMPN 4 Singingi, yang terpapar yakni seorang siswa. Sedangkan SMPN 1 Kuantan Mudik yang seorang guru.

Karena ditemukannya kasus Covid-19 tersebut, pihaknya menghentikan sementara belajar tatap muka terbatas di kedua sekolah tersebut.

"Demi keselamat kita semua, kita hentikan sementara (belajar tatap muka terbatas) selama 10 hari ke depan," terangnya.

Sebelumnya, hal yang sama juga terjadi pada SMPN 1 Teluk Kuantan. Saat itu seorang guru terpapar Covid-19. Belajar tatap muka pun dihentikan sementara.

MAN 1 Teluk Kuantan juga demikian. Sejumlah siswa terpapar Covid-19.

Dua pekan terakhir ini, kasus Covid-19 melonjak di Kuansing.

Hingga Kamis (29/4/2021), total kasus Covid-19 di Kuansing tembus seribu kasus lebih. Tepatnya 1.043 kasus.

Dari jumlah tersebut, 878 pasien dinyatakan sembuh. Sebanyak 24 pasien meninggal dunia.

Kasus aktif sebanyak 141 kasus. Terdiri dari 121 pasien isolasi mandiri dan 20 pasien dirawat di rumah sakit.

( Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan )