Harga Daging Sapi dan Ayam di Pekanbaru Naik Segini,di Inhil Harga Cabe Juga Naik,Apa Kata Pedagang?
Harga daging sapi dan ayam di Pekanbaru naik segini, di Inhil harga cabe juga naik, apa kata pedagang?
Penulis: Alex | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Harga daging sapi dan ayam di Pekanbaru naik segini, di Inhil harga cabe juga naik, apa kata pedagang?
Harga daging di Kota Pekanbaru mulai naik beberapa hari jelang lebaran 1442 Hijriyah ini, seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen untuk persiapan makanan lebaran nantinya.
Daging sapi yang biasanya dengan harga Rp 120 ribu, kini mengalami peningkatan sebanyak Rp 20 ribu, sehingga harganya naik menjadi Rp 140 ribu.
Pantauan Tribunpekanbaru.com di Pasar Pagi Arengka, Selasa (11/5/2021) misalnya, jumlah pembeli daging meningkat dibanding hari biasanya.
Demikian juga dengan sejumlah kebutuhan dapur lainnya.
"Untuk daging harganya sekarang Rp 140 ribu, naik Rp 20 ribu dari biasanya. Kenaikan ini sudah sejak beberapa hari lalu," kata seorang penjual daging, Samsul.
Walau tidak meningkat signifikan jumlah pembeli, namun menurut Samsul cukup mendingan, sehinnga bisa menambah pendapatan dari biasanya.
"Terlalu ramai nggak juga, tapi lumayanlah. Namun jika dibandingkan dengan kondisi jelang Covid-19, lebih ramai dululah. Jelang lebaran itu sangat banyak masyarakat beli daging," ulasnya.
Selain daging, untuk harga ayam potong saat ini masih berkisar diharga Rp 27 ribu hingga Rp 30 ribu.
Walau ada sedikit kenaikan, namun tidak terlalu signifikan dari sebelumnya, yang berkisar Rp 25 ribu.
"Kalau ayam tidak terlalu signifikan naiknya. Paling Rp 2 ribu. Naik turun seperti itu sudah biasa juga di hari biasanya," kata Adi, seorang pedagang ayam potong.
Sementara itu, untuk harga cabai dan sejumlah kebutuhan lainnya terpantau masih stabil, dan rata-rata masih sama dengan hari sebelumnya, yakni berkisar Rp 36 ribu hingga Rp 41 ribu.
"Untuk cabai bawang dan beberapa kebutuhan dapur lainnya pada umumnya masih stabil. Paling ada yang menjual lebih sedikit mahal, kadang melihat kondisi cabainya juga. Tapi pada umumnya masih stabil," ujar pedagang cabai, Verawati.
Harga Cabe di Inhil Naik
Sementara itu, harga cabe di Pasar Selodang Kelapa, Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengalami kenaikan sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah.
Namun kenaikan harga cabai tidak terlalu signifikan dan dinilai masih berada di level normal.
Berdasarkan data laporan harga harian bahan pokok per 7 Mei 2021 yang dirilis Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagtrin) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), cabe merah besar mengalami kenaikan sebesar 8 persen dari yang sebelumnya Rp 35.000 menjadi Rp 38.000.
Harga itu di tingkat pengecer.
Kenaikan dengan persentase yang sama juga terjadi pada cabe merah keriting, dari yang sebelumnya seharga Rp 35.000 menjadi Rp 38.000 di tingkat pengecer.
Begitu pula, dengan cabe rawit hijau dari yang sebelumnya Rp 35.000 menjadi Rp 38.000.
Kepala Disdagtrin Inhil melalui Kepala Bidang Perdagangan, Hj Salbiah menuturkan, kenaikan harga cabai masih normal menjelang lebaran Idul Fitri dan belum mengalami lonjakan yang berarti.
“Umumnya fenomena kenaikan cabe tidak berlangsung lama. Kenaikan harga cabe yang sifatnya sementara, biasanya dikarenakan cabai merupakan barang yang tidak dapat di stok,” ujarnya.
“ Biasanya 2 hari sekali datang pasokannya dan harga turun kembali,” ungkap Salbiah kepada awak media.
Menurutnya, penyebab pasti kenaikan harga cabe belum diketahui dan masih dilakukan pengecekan ke lapangan untuk memastikan faktor penyebab kenaikan harga cabe.
"Kita cek lapangan, langsung konfirmasi ke agen apa faktor penyebabnya. pakah pasokan kurang atau gagal panen pada daerah pemasok atau masalah pendistribusian. Kalau sudah tahu penyebabnya, baru kita akan ambil langkah," jelas Salbiah.
Salbiah menambahkan, perkembangan harga bahan pokok akan terus di pantau oleh Disdagtrin menjelang Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah ini.
“Pergerakan harga -harga khususnya harga bahan pokok menjelang lebaran akan terus kami pantau. Kami mengimbau pedagang jangan menaikkan harga terlalu tinggi,” pungkas Salbiah.
( Tribunpekanbaru.com / Alexander / T Muhammad Fadhli )