Bahaya! Malaysia Jadi Target Serangan Israel, Usai Hacker Malaysia Bobol 120 Situs Database Israel
Laporan media Channel 13 menyebut Malaysia masuk dalam daftar target serangan Israel, usai hacker Malaysia bobol 120 situs Israel berisi database
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Mengutip dari Kompas.com, Netanyahu mengatakan dalam pidatonya di televisi,
"Kampanye kami melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh. Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketentraman Anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu."
Sementara serangan tunggal Israel paling mematikan dalam konflik selama sepekan, membuat jumlah orang yang tewas di wilayah Palestina sejak pertempuran meletus pada Senin lalu (10/5/2021) menjadi 188, termasuk 55 anak-anak.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan ada 16 wanita dan 10 anak di antara yang tewas dalam serangan udara pada Minggu pagi waktu setempat (16/5/2021) saat sejumlah rumah dihancurkan.
Militer Israel mengatakan kematian itu "tidak disengaja".
Disebutkan bahwa itu terjadi saat menargetkan kehancuran sistem terowongan militan, yang menyebabkan rumah-rumah juga hancur.
Kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam mengatakan 20 pasukannya telah tewas sejak kekerasan meletus.
Namun, Israel mengklaim jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi karena mereka merilis nama dan foto dari tersangka operasi yang dikatakan telah "dieliminasi".
Membuka pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas konflik yang sedang berlangsung, sekretaris jenderal Antonio Guterres mengatakan permusuhan itu "sangat mengerikan" dan pertempuran harus segera dihentikan.
Dia mengatakan "Perserikatan Bangsa-Bangsa secara aktif melibatkan semua pihak menuju gencatan senjata segera".
Tetapi memperingatkan bahwa kekerasan di Gaza "hanya melanggengkan siklus kematian, kehancuran dan keputusasaan, dan mendorong lebih jauh harapan untuk hidup berdampingan dan perdamaian".
Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, meminta komunitas internasional untuk "mengambil tindakan sekarang untuk memungkinkan para pihak mundur dari jurang".
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al Malki mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa "tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kengerian yang dialami rakyat kami,"
Menyebutkan keluarga dan anak-anak yang terbunuh oleh serangan udara Israel.
"Israel membunuh warga Palestina di Gaza, satu keluarga pada satu waktu," sebutnya.