Jangan Takut Divaksin, Masa Kalah Dengan Kakek 92 Tahun Ini
Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada yang meninggal karena vaksinasi COVID-19.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Guruh Budi Wibowo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tak sedikit masyarakat yang masih enggan divaksin lantaran percaya dengan kabar miring soal vaksin Covid-19.
Kabar miring tersebut ada yang menyatakan orang menjadi lumpuh hingga meninggal usai disuntik vaksin Covid-19.
Hal itu membuat sejumlah masyarakat awam takut untuk divaksin.
Sebagiannya lagi, mereka enggan divaksin lantaran takut dengan jarum suntik.
Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada yang meninggal karena vaksinasi COVID-19.
Adapun hasil investigasi atas dugaan sejumlah kasus kematian akibat vaksinasi Sinovac dan AstraZeneca menunjukkan tidak terkait dengan vaksinasi, melainkan karena faktor penyakit lain yang diderita, seperti infeksi Covid-19, penyakit jantung dan pembuluh darah, gangguan fungsi ginjal secara mendadak, atau diabetes melitus dan hipertensi tidak terkontrol.
Sedangkan kasus kelumpuhan terhadap bu guru Susan di Sukabumi usai divaksin, Hindra mengatakan, tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) mendiagnosis Susan mengalami Guillain-Barre Syndrome yaitu kondisi penyakit saraf.
"Diagnosis itu dibuat oleh tim dokter RSHS Guillain-Barre Syndrome," ujarnya seperti yang dikutip dari Kompas.com, Senin (3/5/2021).
Bagi Anda yang masih percaya dengan berita miring atau merasa takut untuk divaksin, sebaiknya Anda mencontoh kakek Kadir (92).
Kakek Kadir santai saat divaksin
Lansia yang merupakan warga Jalan Taruna, RT 05, RW 02, Kelurahan Industri Tenayan, Kecamatan Tenayan Raya ini turut aktif dalam upaya percepatan vaksinasi yang dilakukan oleh Polresta Pekanbaru pada Senin (24/5/2021).
Sebelum disuntik vaksin, personel dari Urusan Kesehatan (Urkes) Polresta Pekanbaru, melakukan wawancara singkat tentang kondisi kesehatan dan riwayat penyakit yang pernah diidapnya. Tekanan darahnya juga dicek.
"Kakek divaksin ya kek, biar tambah sehat ya kek," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya.
Setelah semua dipastikan baik, barulah petugas medis menyuntikan vaksin di lengan kiri Kakek Kadir yag duduk bersila di lantai rumahnya.
"Sakit kek?," tanya Kombes Pol Nandang usai kakek Kadir disuntuk vaksin.
Mendengar pertanyaan Kombes Pol Nandang, Kakek Kadir menggelengkan kepalanya sebagai isyarat dia tak merasakan sakit saat disuntik.
"Wah, hebat. Tepuk tangan dulu. Biar tambah sehat ya kek," ungkap Kombes Pol Nandang.
Kombes Pol Nandang mengatakan, pihaknya melakukan vaksinasi terhadap lansia itu saat Polresta Pekanbaru menggelar vaksinasi keliling.
Adapun skema yang diterapkan, yaitu petugas mendatangi tempat di mana masyarakat berada.
Apakah itu di tempat bekerja, di pasar, di tempat ibadah, di pinggir jalan, bahkan petugas langsung datang ke rumah-rumah.
Vaksinasi keliling yang dilakukan Polresta Pekanbaru merupakan upaya dalam mencegah dan memutus mata rantai Covid-19.
"Kami mendatangi rumah pak Kadir dan memberikan vaksin gratis. Ini salah satu kontribusi kita Polresta Pekanbaru untuk melakukan langkah-langkah vaksin keliling door to door ke masyarakat kita," katanya.
Tim vaksinasi keliling dari Polresta Pekanbaru juga bisa melakukan testing, tracing dan treatment.
Vaksin dijamin aman digunakan
Satgas Penanganan Covid-19 meyakinkan masyarakat dunia bahwa vaksin Sinovac aman, berkhasiat dan halal.
Dilansir dari bnpb.go.id, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa vaksinasi adalah upaya negara dalam melindungi masyarakatnya dari ancaman pandemi Covid-19 dan demi tercapainya kekebalan komunitas atau herd immunity.
Sementara itu, dilansir dari Kontan, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Covid-19 sangat penting bagi masyarakat.
Menurut dia, pemberian vaksin bisa mengurangi risiko terpapar dan juga kematian akibat Covid-19.
"Vaksinasi ini sangat penting diberikan, supaya kita bisa mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian akibat Covid-19," kata Nadia dalam konferensi persnya, Sabtu (23/1/2021) lalu.
Nadia mengatakan, vaksin yang saat ini digunakan akan memberikan perlindungan manusia dan mengurangi risiko penularan hingga 30%.
Sedangkan tanpa perlindungan vaksin, risiko terpapar Covid-19 akan menjadi tiga kali lebih besar, dibanding orang yang mendapatkan vaksinasi covid 19.
"Sehingga penyakit Covid-19 yang kita alami tidak menjadi parah bahkan dapat mencegah kematian," ujarnya.
Tips terhindar Covid-19
Dilansir dari covid19.go.id, berikut poin penting yang harus anda lakukan agar terhindari dari penularan Covid-19.
Agar terhindar dari Covid-19, anda harus rutin mencuci tangan.
Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan berbahan alkohol.
Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin.
Kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut Anda.
Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.
Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.
Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.
Telepon terlebih dahulu agar penyedia layanan kesehatan dapat segera mengarahkan Anda ke fasilitas kesehatan yang tepat.
Tindakan ini akan melindungi Anda serta mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
Ikuti saran yang diberikan oleh otoritas kesehatan setempat.
(*)