Brutal, Ratusan Orang Tembaki Orang Tak Bersalah di Amerika Serikat, Korban Berjatuhan, Pengecut
Di Amerika Serikat, dalam kurun waktu empat minggu di bulan Maret dan April, telah terjadi tiga penembakan yang melibatkan korban massal.
"Kepala polisi mengatakan dia pikir ini adalah serangan yang ditargetkan," kata Gallacher.
“Semua ini tentu saja terjadi dalam situasi meningkatnya kekerasan bersenjata di negara ini. Ini adalah penembakan yang serius,” ujarnya.
Insiden tersebut adalah yang terbaru dari beberapa penembakan massal baru-baru ini di berbagai bagian negara itu.
Laporan dari Gun Violenced Archive, sebuah kelompok penelitian nirlaba, menyebutkan setidaknya ada 200 penembakan massal di negara itu dalam 132 hari pertama tahun ini.
Presiden Joe Biden bulan lalu menyebut kekerasan senjata AS sebagai "epidemi" dan "rasa malu internasional."
Penembakan di Florida terjadi beberapa hari setelah delapan orang tewas ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke halaman kereta di San Jose.
Selama empat minggu di bulan Maret dan April, AS juga menyaksikan tiga penembakan yang melibatkan korban massal:
Pertama, pada 16 Maret, delapan orang tewas, termasuk enam wanita keturunan Asia, di spa di kawasan Atlant.
Kedua, kurang dari seminggu kemudian, 10 orang tewas dalam penembakan di supermarket di Colorado.
Ketiga, beberapa minggu setelah itu, delapan orang tewas di fasilitas FedEx di Indianapolis. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul LAGI, Penembakan Massal di AS, Dua Orang Tewas dan 20 Orang Luka-luka
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Setidaknya Ada Ratusan Penembakan Massal dalam 132 Hari Tahun Ini di Amerika, Terbaru 2 Tewas