Viral di TikTok, Wanita Disiksa 4 Pria & 1 Wanita Sampai Dicolok Botol, Telegram Mefromtikok Dicari
lagi viral di tiktok saat ini, telegram mefromtikok https://t.me/tele_mefromtiktok . Wanita dicolok botol oleh 4 pria dan 1 wanita.
Penulis: Muhammad Ridho | Editor: Muhammad Ridho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Warganet dihebohkan dengan video penganiayaan wanita yang alat vitalnya dicolokin botol oleh sekelompok pria.
Aksi penyiksaan itu rupanya direkam video oleh para pelaku hingga akhirnya tersebar di dunia maya.
Cuplikan video tersebut memasuki beranda tiktok atau FYP Tiktok sehingga postingan tersebut ramai dikomentari dan lagi viral di tiktok saat ini .
Bahkan dalam beberapa postingan di tiktok menyebutkan video tersebut diperoleh dari telegram mefromtiktok .
Sehingga pencarian telegram mefromtiktok ( https://t.me/tele_mefromtiktok ) menduduki peringkat breakout (pesat) di google trend.
Banyak netizen yang penasaran dengan video penyiksaan yang dibagikan channel telegram mefromtiktok .
Dari penelusuran Tribunpekanbaru.com, penganiayaan tersebut terjadi di negara India.
Bahkan lebih parahnya, salah satu pelaku penganiayaan tersebut ialah artis TikTok.
Dikutip dari media India opindia.com, diketahui para pelaku rudapaksa sadis itu dilakukan oleh 4 pria bernama Mohammed Baba Sheikh, Ridoy Babo, Sagar, dan Hakeel.
Satu diantara mereka, yakni Ridoy merupakan seorang artis TikTok yang memiliki followers sekitar 71 ribu pengikut.
Pihak Kepolisian Bengaluru pun melakukan pengejaran terhadap pelaku, dan mereka berhasil ditangkap pada Kamis (27/5/2021).
Ridoy dan Sagar ditembak di bagian kaki oleh polisi lantaran melawan dan berusaha kabur saat ingin ditangkap di sebuah kontrakan.
keduanya dilarikan ke rumah sakit pemerintah setelah mengalami luka tembak di bagian lutut.
"Keduanya ditembak berlutut sebelum mereka ditangkap dan sekarang dirawat di rumah sakit pemerintah," ucap seorang polisi.
Pihak kepolisian menyebut untuk saat ini, korban yang belum diketahui namanya itu diduga berusia sekitar 23 tahun.

Pihaknya juga membentuk tim khusus untuk melacak korban, yang diduga menjadi korban prostitusi jaringan internasional.
Korban diyakini berasal dari Kerala, negara tetangga Bangladesh.
kasus rudapaksa dan penyiksaan itu terungkap setelah video itu viral dan menyebabkan kemarahan di seluruh warga India pada pekan lalu.
Para pejabat polisi di beberapa negara bagian diinformasikan untuk menemukan pelakunya.
Setelah ditelusuri ternyata video itu diduga dibuat di kawasan Kota Bengaluru.
Polres Kota Bengaluru disiagakan dan tim khusus diterjunkan untuk melacak para pelaku.
Keempat pria itu, dan seorang terdakwa perempuan semuanya ditangkap dari sebuah rumah kontrakan di Avalahalli di Ramamurthy Nagar.

Dilaporkan, semua terdakwa bekerja sebagai buruh.
Menurut polisi, korban, seorang wanita Bangladesh, diperdagangkan secara ilegal ke India dengan dalih pekerjaan dan kemudian dipaksa masuk ke dalam prostitusi.
Meskipun dia bisa melarikan diri, para pelaku memburunya.
Mereka kemudian menyerang dan memperkosanya dengan bantuan 'ajudan' perempuan mereka.
Sementara itu, dua kasus juga dilaporkan oleh Kepolisian Hatirjheel di Bangladesh berdasarkan undang-undang pornografi dan tindakan perdagangan manusia.

Salah satu terdakwa utama, Ridoy Babo, diidentifikasi oleh polisi divisi Tejgaon melalui akun media sosialnya.
Sanak keluarga serta penduduk setempat juga mengenalinya lewat video viral itu.
Dia adalah penduduk Moghbazar di Dhaka dan datang ke India 3-4 bulan yang lalu, setelah diusir dari rumahnya karena selalu berbuat onar.
Dirudapaksa Perampok Saat Main TikTok
Berita serupa, anak perempuan berusia 15 tahun menjadi korban pemerkosaan di
Kelurahan Bintara, RT/RW 008/02, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Sabtu (15/5/2021) pagi.
Semula, pencuri hanya bertujuan mencuri di rumah itu. Namun, karena melihat anak perempuan itu, akhirnya dilakukan pemerkosaan.
Sayangnya, saat kejadian itu terjadi, anak perempuan itu tidak mengetahuinya. Sebab, dia sedang asik bermain aplikasi TikTok.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Heri Purnomo mengatakan perampokan berlangsung pukul 05.00 WIB.
"Menurut pengakuan korban sekira jam 5 pagi, ada seseorang masuk ke dalam rumahnya," ucap Heri di lokasi kejadian.
Pelaku membekap korban saat asyik bermain TikTok.
Saat pelaku datang, korban tengah berada di ruang tamu rumah.
Pelaku membekap korban dari arah belakang hingga tidak berdaya.
"Setelah itu, korban diancam akan dibunuh, lalu diperkosa pada saat itu juga," jelas Heri.
Heri menjelaskan, pelaku diperkirakan berjumlah satu orang.
Masuk Melalui Ventilasi
Dia masuk dengan cara membobol rumah melalui lubang ventilasi.
"Korban masuk dari area belakang rumah, dari pengakuan korban, pelaku tunggal tapi masih kami dalami lagi," tegasnya.
Usai memerkosa korban, pelaku langsung kabur.
Dia turut mengambil sejumlah barang berharga milik korban.
"Ada beberapa barang yang hilang, kami masih memastikan lagi dan pihak keluarga masih menginvetarisir apa aja yang hilang," paparnya.
Di rumah tersebut, terdapat anggota keluarga lain yakni, ibu dan satu orang adiknya.
Sedangkan ayahnya berada di luar karena keperluan pekerjaan saat perampokan.
"Saat kejadian, ada ibu dan adiknya sedang tidur di dalam kamar," tutur Heri.
Korban yang masih di bawah umur tidak bisa berbuat banyak.
"Dari pengakuannya, korban ini diancam, pelaku hendak membunuhnya kalau berteriak minta tolong," ucap Heri.
Kejadian berlangsung cukup singkat.
Usai memperkosa korban, pelaku yang semula masuk melalui lubang ventilasi keluar melalui pintu belakang.
Ada Bercak Darah
Polisi mengamankan seprai dengan bercak darah dari lokasi pemerkosaan dan perampokan rumah korban.
Korban berinisial AS (15) masih duduk di bangku kelas tiga SMP.
"Dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) kita berhasil mengamankan seprei yang ada noda darah."
"Kemudian pakaian korban yang ada bekas darahnya juga," kata Heri.
Korban masih di rumah sakit untuk divisum serta dicek apakah terdapat luka akibat kejadian tersebut.
"Nanti kita akan cek lebih lanjut terkait visum apakah ada luka juga."
"Kemudian kita juga masih menggabungkan data di lapangan dan kondisi riilnya," tutur Heri.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten