Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kakak Beradik di Kuansing Disiksa Tante, Ini Kondisi Si Adik Setelah Kakak Tewas Dikubur Hidup-hidup

Penyiksaan yang dilakukan kedua terduga pelaku ke kedua korban bisa disebut sadis.AL, 11 tahun, korban kekerasan paman dan tantenya ke psikolog

Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU/PALTI SIAHAAN
Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto SIK MM pimpin konferensi pers terkait pembunuhan terhadap seorang anak perempuan berusia 13 tahun, Selasa (8/6/2021). Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Jajaran Polres Kuansing membawa AL, 11 tahun, korban kekerasan paman dan tantenya ke psikolog di Pekanbaru. Ini untuk mengetahui kondisi psikologis si korban.

AL sebelumnya ditemani keluarganya melaporkan kekerasan yang dialaminya bersama sang kakak oleh tante dan suaminya ke Polres Kuansing.

Kakak perempuannya ML (13) kemudian tewas setelah disiksa dan dikubur dalam kondisi masih hidup oleh sang tante dan suaminya.

"Yang adiknya itu (AL) sekarang kita bawa ke psikolog di Pekanbaru. UIR," kata Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto SIK, MM melalui Kasat Reskrim Boy Marudut SH pada Tribunpekanbaru.com, Rabu (9/6/2021).

Penyiksaan yang dialami korban terjadi sejak 2019.

Akibat penyiksaan terus menerus tersebut, akhir 2019 lalu, ML, meninggal dunia.

Sedangkan AL mengalami luka berat, patah tulang hidung dan banyak bekas luka ditubuhnya.

"Kita pengen tau sejauh mana psikologis si anak," kata Kasat Reskrim AKP Boy Marudut.

Baca juga: Terkuak Motif Suami Istri di Kuansing Riau Siksa Bocah 13 Tahun hingga Tewas, Dikubur Saat Hidup

Baca juga: Gadis 13 Tahun Tewas Setelah Disiksa dan Dikubur Hidup-hidup di Kuansing Riau, Pelaku Suami Istri

Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto SIK MM pimpin konferensi pers terkait pembunuhan terhadap seorang anak perempuan berusia 13 tahun, Selasa (8/6/2021). Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan
Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto SIK MM pimpin konferensi pers terkait pembunuhan terhadap seorang anak perempuan berusia 13 tahun, Selasa (8/6/2021). Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan (TRIBUNPEKANBARU/PALTI SIAHAAN)

Bukan hanya korban AL saja yang dibawa ke psikologis, dua anak terduga pelaku juga ikut dibawa.

"Dua anaknya memang nggak ikut disiksa. Tapi tetap kita bawa ke Pekanbaru. Jadi ada tiga anak," katanya.

Pihaknya sendiri sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kuansing.

Diharapkan kedepannya, ketiga anak tersebut ditempatkan di panti asuhan.

"Kita sudah koordinasi dengan Dinas Sosial. Arahanya mau ditempatkan di panti asuhan," katanya.

Penyiksaan yang dilakukan kedua terduga pelaku ke kedua korban bisa disebut sadis.

kedua terduga pelaku sering memukul kedua korban dengan kayu.

Baca juga: Tak Sampai 24 Jam Usai Luka Dibegal, Kakek Driver Ojol Dapat Bantuan Motor Baru

Baca juga: Siksa Anak 13 Tahun hingga Tewas,Paman dan Bibi Korban Dijerat dengan Pasal Ini,Terancam15 Tahun Bui

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved