Bertahun-tahun Tanpa Kabar hingga Dikira Meninggal, 2 Wanita di Inhil Riau Akhirnya Pulang ke Rumah
Setelah berupaya mencari hingga bertahun – tahun lamanya, keluarga pun akhirnya pasrah hingga berpikir keduanya sudah meninggal.
TRIBUNPEKANBARU.COM, KERITANG – Bertahun-tahun tidak ada kabar hingga keluarga mengira sudah meninggal, dua warga Inhil Riau akhirnya kembali bersama keluarganya.
Nurlela (38) dan Ambok Riding (48) akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga mereka di Sungai Akar dan Desa Pengalihan, Kecamatan Keritang, Kabupaten Inhil, Riau.
Suasana haru bercampur gembira menyambut kedatangan Nurlela dan Ambok Riding.
Sebelumnya pihak keluarga sudah putus harapan dan mengira ke duanya sudah meninggal karena tidak kunjung ada kabar alias menghilang.
Setelah berupaya mencari hingga bertahun – tahun lamanya, keluarga pun akhirnya pasrah hingga berpikir keduanya sudah meninggal.
Akhirnya keduanya diantar oleh Petugas Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jambi berkat komunikasi yang intens antara Dinsos Provinsi Jambi dan Dinsos Kabupaten Inhil.
Baca juga: Ngaku Mobil Dipepet dan Ditembak OTK, Ternyata Anggota TNI dan Istri Tertembak Pistol Sendiri
Baca juga: Langsung Diangkat Jadi PNS Oleh Jokowi, Seperti Inilah Penampakan Rumah Jonathan Christie
Ternyata deduanya bisa sampai di Provinsi Jambi setelah mereka jalan – jalan tanpa tujuan yang jelas dengan mencoba naik mobil ke arah Jambi.
Setelah sampai di Jambi, kedua perempuan yang tidak memiliki tujuan yang jelas ini pun sempat berapa lama menjadi gelandangan.
Ketika itulah keduanya terjaring razia atau penertiban yang digelar oleh Pemkot Jambi, sehingga diamankan petugas karena di duga sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
“Saat dihubungi Kadis Sosial (Provinsi Jambi), mengatakan warga kita ini pada awalnya diduga ada ganguan jiwa ketika itu. Keduanya pun di bawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) setempat dan setelah agak membaik dimasukkan ke Rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi Jambi yang membina anak-anak dan masyarakat yang bermasalah Sosial,” ungkap Kepala Dinsos Inhil, HM Arifin, Jum’at (11/6/21).
Menurut HM Arifin, setelah menjalani perawaran dan rehabilitasi hingga kondisi keduanya membaik, akhirnya identitas keduanya terkuak oleh petugas.
“Setelah kondisi mereka membaik atau sehat, akhirnya petugas dapat bertanya status mereka, dimana alamat dan keluarga.
Ternyata mereka warga Inhil, Dinsos Provinsi Jambi melaporkan ke kita (Dinsos Inhil). Mereka diantar langsung oleh petugas Dinas Sosial Provinsi Jambi dan diserahkan kepada keluarga,” tuturnya.
Dengan adanya kejadian ini, Arifin mengimbau masyarakat yang kehilangan keluarga, saudara dan kawan yang mempunyai gejala ODGJ untuk tidak putus asa dan mencari keluarganya di panti – panti rehabilitasi sosial yang ada di provinsi lain.
“Stress atau ada gejala ODGJ atau penyebab lainnya, cari dan bertanya ke panti – panti rehabilitasi sosial, mana tau mereka ada di sana karena terjaring ketika razia dan lainnya, tetapi mereka tidak bisa menyebutkan alamat dan dimana keluarganya, sehingga mereka harus di urus dan di bina disana,” pungkas mantan Kabag Kesra Setda Inhil ini.
( Tribunpekanbaru.com /T. Muhammad Fadhli).