Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pulang Hajatan Puluhan Warga Batu Massal, Setelah Diperiksa Ternyata 66 Warga Positif Virus Corona

Pulang hajatan puluhan warga batuk massal, setelah diperiksa ternyata ada 6 orang yang dinyatakan positif virus corona

Editor: Budi Rahmat
Weixin via SCMP
(ilustrasi) Pulang Hajatan Puluhan Warga Batu Massal, Setelah Diperiksa Ternyata 66 Warga Positif Virus Corona 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Berawal dari batuk massal usai pulang hajatan, puluhan warga dinyatakan positif virus corona.

Warga-warga ini kemudian dilakukan penanganan serius dengan isolasi mandiri.

Usai pulang hajatan ada puluhan yang menderita batuk, pilek secara bersamaan. Kondisi itu langsung direspon oleh pihak pemerintahan yang melakukan rapit test pada warga.

Hasilnya mencengangkan. Ternyata ada 66 warga yang dinyatakan positif covid-19

Klaster baru penyebaran covid-19 muncul di Madiun. Tepatnya di kampung Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, positif

Sebanyak 66 warga di dua RT di kampung tersebut positif covid-19 usai menghadiri sebuah hajatan pernikahan di wilayah tersebut.

Sementara warga yang terpapar kebanyakan menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Kepala Desa Bantengan, Hartanto mengatakan, munculnya klaster hajatan bermula setelah beberapa warganya mengalami gejala batuk dan pilek secara bersama-sama usai menghadiri hajatan pernikahan, Rabu (2/6/2021) lalu.

“Beberapa hari setelah hajatan itu, baru muncul warga kami mengalami gejala batuk dan pilek. Untuk itu dilakukan rapid test antigen massal,” kata Hartanto.

Hartanto mengatakan, sekitar 240 warga menjalani rapid test antigen. Hasilnya, 66 orang dinyatakan positif.

Ia menuturkan, dari 66 warga yang positif antigen, 63 di antaranya menunjukkan tanpa gejala berat. Bagi warga yang tidak mengalami gejala berat diberlakukan isolasi mandiri. Sementara, tiga warga yang mengalami gejala berat menjalani perawatan di RSUD Dolopo.

Ia menambahkan, dari puluhan warga yang positif itu, tidak ada keluarga pengantin yang terpapar Covid-19.

Hampir semua yang positif tes antigen adalah tetangga penyelenggara hajatan. Untuk warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah mendapatkan vitamin dan obat-obatan.

Hartanto mengklaim, saat hajatan digelar sudah mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Pemilik hajatan sudah menyediakan tempat cuci tangan, thermo gun, dan hand sanitizer.

Bahkan, setiap tamu yang datang dicek suhu badan dan tangannya diberikan hand sanitizer. Namun, setelah hajatan selesai, beberapa hari kemudian warga di kampung mengalami gejala batuk dan pilek bersamaan.

Pemerintah desa lalu melapor ke puskesmas setempat dan ditindaklanjuti dengan rapid test antigen massal.

Demikian informasi terkait dengan puluhan warga yang dinyatakan positif virus corona. (*)

Sumber Surya

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved