Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sikap Aneh Anak yang Meninggal Digigit Anjing, Sebelum Tewas Mengendus-ngendus Hingga Keluar Buih

Lia Pratiwi mengungkap kisahnya yang sulit mendapatkan vaksin rabies usai anaknya MRA digigit anjing tetangga

TRIBUN MEDAN/ GOKLAS
Lia Pratiwi akhirnya mencurahkan kisah anaknya MRA yang meninggal usai digigit anjing di Perumnas Simalingkar A, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Rabu (16/6/2021). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus anak yang meninggal dunia karena digigit anjing, menggemparkan masyarakat.

Tidak hanya masyarakat di tempat kejadian, namun juga banyak daerah turut mengikuti informasi ini. 

Lia Pratiwi mengungkap kisahnya yang sulit mendapatkan vaksin rabies usai anaknya MRA digigit anjing tetangga di Jalan Sagu Raya, Perumnas Simalingkar A, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan.

Saat ditemui Tribun Medan di lokasi, Lia sedang dikunjungi oleh pihak Kelurahan Mangga.

Tampak wajahnya masih menyimpan kesedihan.

Ia juga ditemani ayahnya yang berada dalam kondisi struk. 

Lia menjelaskan sehari - hari anaknya memang sering bermain ke rumah kakeknya. Hanya pada Sabtu dan Minggu MRA pulang ke rumahnya.

"Awalnya itu terjadi pada Kamis (10/6/2021). Waktu itu, anak saya baru pulang dari kedai mau ke rumah kakeknya sekitar pukul 15.00 WIB," kata Lia kepada Tribun Medan saat diwawancara, Rabu (16/6/2021). 

Sewaktu itu, MRA melewati rumah pemilik anjing yang sedang mengisi air sehingga pagarnya terbuka. Tidak lama, seekor anjing pun keluar dari pagar rumah tersebut dan menyerang MRA.

Mengerang kesakitan, MRA pun langsung ke rumah kakeknya. Tak lama kemudian sang kakek pun menelpon ibunya. Sekitar pukul 15.30 WIB, Lia pun sampai di rumah kakeknya dan melihat anaknya terluka. 

"Ada bekas gigitan dua lubang seperti gigitan ular dan mengeluarkan darah. Lukanya di bagian paha kanan atas," ujarnya. 

Mendapati anaknya terluka, Lia pun langsung membawanya berobat ke klinik terdekat.

Sampai lah ia ke Klinik Manurung yang tidak jauh dari lokasi rumah kakeknya tersebut. 

"Jadi kita suntikkan ke situ. Cuma tidak ada suntik anti rabies. Sebelumnya ia dicuci dulu pakai sabun batangan oleh orang klinik. Baru, disuntik bagian bokong dan dikasih obat. Dia disuntik pencegah tetanus atau apa begitu," jelasnya. 

Setelah dilakukan pengobatan MRA pun dibawa pulang ke rumah kakeknya.

Harapnya saat itu, anaknya dapat cepat pulih dan kembali beraktifitas seperti biasanya. Rupanya harap itu pupus. 

Saat malam hari, Lia mendapat suhu anaknya meningkat. Demam mulai menerpa anaknya, disertai pula muntah muntah. Gejala itu muncul sekitar pukul 20.00 WIB. 

Pada Jumat (11/6/2021) pagi demam anaknya pun semakin tinggi. Tidak hanya itu, gejala muntah - muntah, dan mencret juga dialami anaknya semakin akut.

Pilunya, ia sampai melihat anaknya menjulurkan lidah selayaknya seekor anjing. 

Lia pun semakin cemas. Rasa khawatirnya memuncak. MRA pun langsung dilarikan ke RSUP Adam Malik. Sesampainya di sana, MRA langsung di Swab dan darahnya diambil.

Setelah ditunggu beberapa lama, ia kembali mendapatkan berita tidak mengenakkan. 

Rupa-rupanya stok vaksin Anti rabies yang ada di RSUP Adam Malik sedang kosong. Lia pun disarankan pihak rumah sakit untuk untuk mencari vaksin tersebut ke Klinik Bestari yang ada di Petisah. 

Tidak ingin patah semangat untuk mengobati anaknya, ia pun langsung melarikan anaknya ke lokasi rujukan tersebut.

Sayangnya, Lia kembali diperhadapkan pada kondisi serupa. Stok vaksin Anti rabies di klinik tersebut sedang kosong. 

"Dari Klinik Bestari itu menyarankan untuk mencari ke klinik- klinik lainnya, mana tahu ada. Tapi kami tidak dapat juga di hari itu," ucapnya.

Hari itu pun ia menutup hari tanpa mendapatkan vaksin anti rabies. Rabu (12/6/2021) Lia tidak menyerah. Ia kembali bergegas untuk mencari vaksin tersebut. 

Tapi di hari itu MRA tidak lagi ikut, sebab sang anak berada dalam kondisi yang semakin buruk. Ibu dari uda orang anak ini pun pergi ke Klinik Tuntungan, tapi juga gak kunjung mendapatkan vaksin. 

"Dari Klinik Tuntungan disuruh cari ke apotik - apotik. Dan mereka bilang kalau sudah dapat vaksin dapat disuntikkan ke kliniknya," sebutnya. 

Lia pun kembali mencari ke apotek yang ada di Kota Medan. Sampai lah ia di Kimia Farma 107 sekitar Carefour.

Pencahariannya pun menemukan titik terang. Didapatkannya dua vial vaksin anti rabies. 

"Kita beli dua vaksin karena dibutuhkan untuk hari itu. Lalu saya jemput anak saya dan dibawa ke klinik Afianti untuk disuntik vaksin," bebernya. 

Setelah divaksin, Lia sempat merasa lega. MRA pun kembali dibawa ke rumah kakeknya. Tidak selang berapa lama, Lia kembali gusar melihat anaknya. 

MRA rupanya jadi seperti lumpuh dan lemas. Dilihat anaknya tersebut bawaannya ingin terus tertidur serta tidak bisa duduk normal. Selain itu, air liurnya juga terus keluar. Semakin menyerupai tingkah laku seekor anjing. 

"Sampai hari Minggu (13/6/2021) dia terus bertingkah laku seperti itu. Tetapi semakin lama, semakin lasak. Kadang - kadang melolong, dan mengendus - ngendus," ucapnya. 

"Sampai akhirnya anak saya kejang - kejang dan mengeluarkan buih dari hidungnya lalu menghembuskan nafas terakhirnya," kata Lia dengan sorotan mata yang seketika tertegun lalu menunduk menahan pilu. 

Sembari bersikap demikian, Lia mengungkapkan anaknya bersikap aneh sejak suntikan pertama di klinik sekitar rumah ayahnya. 

Saat itu MRA langsung mengalami panas tinggi dan sesekali menjulurkan lidahnya. Kemudian disuntik kedua kalinya, sikap MRA semakin aneh lagi. 

"Sebelum divaksin di Klinik Afianti memang katanya saraf otaknya sudah terganggu. Pada saat digigit pertama tidak ada kejang kejang. Setelah disuntik dia panas tinggi dan muntah serta menjulurkan lidah," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, nasib malang menimpa keluarga Lia Pratiwi warga Jalan Sagu Raya, Perumnas Simalingkar A, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan.

Pasalnya anak keduanya yang berinisial MRA berusia 10 tahun, meninggal dunia usai digigit anjing peliharaan tetangganya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan pada Selasa (15/6/2021), kejadian nahas yang dialami MRA terjadi pada Kamis (10/6/2021) lalu, sekitar pukul 15.00 WIB.

Ia digigit di bagian paha kanannya, saat MRA melintas bersama rekannya.

Pascakejadian nahas yang dialami anaknya, alhasil Lia, ibu kandung korban didampingi kuasa hukumnya Oki Andriansyah SH pun melaporkan pemilik anjing yang mengigit korban ke Polsek Medan Tuntungan dengan nomor pengaduan STTLP/54/VI/2021/SPKT /Sektor Medan Tuntungan pada 11 Juni 2021 pukul 19.00 WIB.

Kuasa hukum keluarga korban Oki Andriansyah mengatakan pada sejumlah awak media bahwa almarhum saat itu melintas di depan rumah terduga pemilik anjing pada hari Kamis, tanggal 10 Juni 2021.

Saat itu dirumah terduga pemilik anjing itu pagarnya terbuka, pas korban melintas anjing milik terduga pemilik ini lepas dan langsung mengigit paha kanan korban.

"Setelah digigit anjing tersebut korban kembali ke rumah kakeknya nah saat itu keluarga korban yang mengetahui korban telah digigit anjing, mencoba melakukan mediasi pada pemilik anjing itu bersama kepala lingkungan (11/6) sementara korban, dikarenakan vaksin rabies baru didapat dan disuntik pada hari Sabtu (12/6) setelah dibeli dari apotek Kimia Farma, "ujarnya.

Sambungnya, namun setelah disuntik anti rabies, keesokan harinya pada hari Minggu (13/6/2021), korban yang bernama Muhammad Reza Aulia meninggal dunia.

"Sebelum meninggal korban sempat mengalami kelumpuhan dan hilang ingatan, korban sempat dirawat di RS H. Adam Malik sekalian visum, saat itu tak ada gejala apapun usai digigit anjing.

Hari Sabtunya lah baru timbul tanda-tanda seperti mencret, tak mau makan dan hilang ingatan, Kami sudah membuat laporan pengaduan ke Polsek Medan Tuntungan yang kami laporkan adalah pemilik anjing,"kata Oki Andriansyah.

Terkait kejadian tersebut, pejabat sementara Kapolsek Medan Tuntungan, Iptu Martua Manik saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp oleh awak media membenarkan kejadian ini.

Namun ia menjelaskan untuk kasusnya kini ditangani oleh Satreskrim Polrestabes Medan.

"Iya bang, tapi kasusnya kini ditangani oleh Satreskrim Polrestabes Medan, untuk keterangan ke Polrestabes saja ya bang," pungkas Iptu Martua Manik.

(cr8/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Lia Ungkap Perubahan Sikap Aneh Sang Anak Setelah Digigit Anjing : Anak Saya Kejag kejang

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved