Sholawat Nabi Muhammad SAW
Sholawat Nabi Muhammad SAW, Inilah 10 Bacaan yang Mudah Dihapal dan Dipahami
Inilah bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW yang memiliki keutamaan yang luar biasa untuk kehidupan.
TRIBUNPEKANBARU.COM- inilah bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW yang baik memiliki keutamaan untuk banyak orang.
Banyak sekali manfaat dan syafaat yang akan didapatkan seseorang yang mengamalkan Sholawat Nabi Muhammad SAW.
Untuk mengetahui seperti apa pentingan melafadzkan Sholawat Nabi Muhammad SAW bisa diketahui dari riwayat-riwayat yang ada.
Berikut ini salah satu riwayat yang bisa didapatkan hikmah untuk umat manusia.
Salah seorang tokoh sufi memiliki tetangga yang pemabuk.
Kegemarannya menenggak minuman keras berada dalam taraf di luar kewajaran, melebihi batas, hingga ia tidak bisa membedakan hari, sekarang, besok atau kemarin. Ia hanyut dalam minuman keras.
Pemabuk ini berulang kali diberi nasihat oleh sang sufi agar bertobat, namun ia tidak menerimanya, ia masih tetap dengan kebiasaan mabuknya.
Yang menakjubkan adalah saat pemabuk tersebut meninggal dunia, dijumpainya oleh sang sufi dalam sebuah mimpi, ia berada dalam derajat yang luar biasa mulia, ia memakai perhiasan berwarna hijau, lambang kebesaran dan kemegahan di surga.
Sang sufi terheran-heran, ada apa gerangan? Mengapa tetangganya yang seorang pemabuk mendapat kedudukan semulia itu.
Sang sufi bertanya: بِمَا نِلْتَ هَذِهِ الْمَرْتَبَةَ الْعَلِيَّةَ Artinya: “Dengan sebab apa engkau memperoleh derajat yang mulia ini?”
Kemudian pemabuk menjelaskan ihwal kenikmatan yang dirasakannya:
حَضَرْتُ يَوْمًا مَجْلِسَ الذِّكْرِ فَسَمِعْتُ الْعَالِمَ يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَفَعَ صَوْتَهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ ثُمَّ رَفَعَ الْعَالِمُ صَوْتَهُ بِالصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَفَعْتُ صَوْتِيْ وَرَفَعَ الْقَوْمُ أَصْوَاتَهُمْ فَغَفَرَ لَنَا جَمِيْعًا فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ فَكَانَ نَصِيْبِيْ مِنَ الْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ أَنْ جَادَ عَلَيَّ بِهَذِهِ النِّعْمَةِ.
Artinya: “Aku suatu hari menghadiri majelis dzikir, lalu aku mendengar orang alim berkata, barangsiapa bershalawat kepada Nabi dan mengeraskan suaranya, surga wajib baginya.
Lalu orang alim tadi mengeraskan suaranya dengan bershalawat kepada Nabi, aku dan jamaah juga menegeraskan suara seperti yang dilakukan orang alim itu.
Kemudian Allah mengampuni kita semuanya pada hari itu, maka jatahku dari ampunan dan kasih sayang-Nya adalah Allah menganugerahkan kepadaku nikmat ini.”