Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Korea Utara Dilanda Krisis Sekilo Pisang Dihargai Rp 650.000, Kim Jong Un Mengaku Sedang Sulit

Pisang termahal di Dunia, satu kilo dihargai US$ 45 atau setara dengan Rp 650.000 (kurs Rp 14.464).

Editor: Ilham Yafiz
Daily NK
Dalam foto tak bertanggal ini, tentara Korea Utara terlihat di Provinsi Pyongan Utara. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pisang termahal di Dunia, satu kilo dihargai US$ 45 atau setara dengan Rp 650.000 (kurs Rp 14.464).

Pisang jadi mahal di Korea Utara di tengah krisis pangan negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara resmi mengakui bahwa negaranya menghadapi krisis pangan.

Berbicara pada pertemuan para pemimpin senior, Kim mengatakan: "Situasi pangan rakyat sekarang semakin tegang."

Melansir BBC, Kim mengatakan sektor pertanian gagal memenuhi target gandumnya karena topan tahun lalu, yang juga menyebabkan banjir.

Ada laporan bahwa harga makanan telah melonjak. NK News melaporkan bahwa harga satu kilogram pisang mencapai US$ 45 atau setara dengan Rp 650.000 (kurs Rp 14.464).

Sementara itu, Korea Utara telah menutup perbatasannya untuk menahan penyebaran Covid-19.

Akibatnya, perdagangan dengan China anjlok. Padahal, Korea Utara sangat bergantung pada China untuk makanan, pupuk, dan bahan bakar.

Korea Utara juga berjuang di bawah sanksi internasional, yang diberlakukan karena program nuklirnya.

Pemimpin otoriter negara satu partai itu berbicara tentang situasi pangan di komite pusat Partai Buruh yang berkuasa yang dimulai minggu ini di ibu kota Pyongyang.

Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa tingkat produksi industri nasional telah tumbuh seperempat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Para pejabat diharapkan untuk membahas hubungan dengan AS dan Korea Selatan selama acara tersebut tetapi belum ada rincian yang dirilis.

Bertahan Dua Bulan

Korea Utara hanya memiliki sisa persediaan makanan selama dua bulan.

Pemimpin mereka, Kim Jong Un memperingatkan situasi menjadi tegang.

Kim Jong Un membahas krisis yang berkembang di sektor pertanian negara pada hari Selasa, yang telah menyebabkan harga makanan pokok meroket.

harga barang kebutuhan sehari-hari untuk warga telah meningkat.

Dilansir dari Dailystar, Minggu (20/6/2021), sebungkus kopi seharga £50 dan teh celup £70 di ibu kota Pyongyang, karena kekurangan pasokan.

Korea Utara menutup perbatasannya selama gelombang pertama Covid-19, dan badai telah merusak industri produk negara itu.

Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara (AFP)
Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa situasi tersebut bisa menjadi pengulangan kelaparan tahun 1990-an, di mana tiga juta warga Korea Utara meninggal, menurut perkiraan.

Barang-barang impor, termasuk gula, minyak, dan tepung mengalami kelangkaan sementara kebutuhan pokok seperti beras dan bahan bakar tetap kuat.

Namun, Kim mengakui ekonomi yang dikelola negara tidak dapat memberi makan warganya karena Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) melaporkan Korea Utara hanya memiliki persediaan tersisa dua bulan.

Kim Jong Un menolak untuk merinci sejauh mana krisis yang sedang mereka alami.

Ia hanya memperingatkan warga untuk mempersiapkan 'Pawai yang Sulit', sebuah istilah yang diberikan untuk kelaparan tahun 1990-an silam.

“Saya memutuskan untuk meminta organisasi WPK (Partai Buruh Korea) di semua tingkatan, termasuk Komite Pusat dan sekretaris sel dari seluruh partai, untuk melakukan 'pawai sulit' yang lebih sulit untuk membebaskan rakyat kami. kesulitan,” ujarnya.

Pembatasan impor barang akibat dampak virus corona membuat negara berada di ujung tanduk.

Ada seruan yang berkembang untuk de-eskalasi setelah semenanjung Korea menghadapi 'ketegangan baru' kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.

Kim Jong Un mengatakan dia membiarkan pintu terbuka untuk pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden, tetapi mengakui dia sedang mempersiapkan "dialog dan konfrontasi", mengenai senjata nuklir.

Pemimpin Korea Utara telah bersikeras untuk tidak melanjutkan pembicaraan dengan AS dan meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek pada bulan Maret lalu.

Kim Jong Un telah melanjutkan eskalasi sejak Biden tiba di kantor, dengan negara mengklaim untuk mencegah invasi dari Amerika.

Itu terjadi setelah pemimpin tersebut menindak pengaruh budaya dari luar negara bagian, dengan menyebut K-pop sebagai "kanker ganas" dan percaya bahwa itu merusak pikiran generasi berikutnya.

Dia khawatir itu akan memengaruhi "pakaian, gaya rambut, pidato, dan perilaku" mereka.

Undang-undang baru yang diberlakukan Desember lalu akan memberikan hukuman berat bagi siapa pun yang menonton atau memiliki media asing, di mana pelanggar termasuk siswa sekolah akan melakukan kerja paksa antara lima dan 15 tahun jika ketahuan menonton konten terlarang.

( Tribunpekanbaru.com )

Sebagian artikel ini sebelumnya tayang di Kontan, https://internasional.kontan.co.id/news/krisis-pangan-melanda-korea-utara-harga-1-kg-pisang-mencapai-rp-650000

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved