PPDB Tingkat SMA di Pelalawan Ditutup, Pendaftar SMA 1 Pangkalan Kerinci Membludak, Apa Solusinya?
Setelah PPDB ditutup diketahui pendaftar ke SMAN 1 Pangkalan Kerinci sangat membludak dan melebihi kapasitas sekolah tersebut
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kabupaten Pelalawan Riau telah berakhir pada Sabtu (4/7/2021) lalu.
Pendaftaran resmi dibuka pada Senin (28/6/2021) lalu.
Setelah PPDB ditutup diketahui pendaftar ke SMAN 1 Pangkalan Kerinci sangat membludak dan melebihi kapasitas sekolah tersebut.
Adapun calon siswa yang mendaftar ke SMAN 1 dari empat jalur yakni jalur zonasi mencapai 436 orang.
Jalu prestasi 174 orang, jalur afirmasi 37 orang, dan jalur mutasi data atau perpindahan 14 orang.
"Total yang mendaftar sebanyak 661 orang. Sedangkan daya tampung hanya 355 orang untuk keempat jalur tersebut," ungkap Kepala SMAN 1 Pangkalan Kerinci, Adroni M.Pd, Minggu (4/7/2021) kepada Tribunpekanbaru.com .
Adroni menjelaskan, jalur yang paling membludak yakni pada zonasi yang hampir dua kali lipat.
Pihaknya akan melakukan seleksi berdasarkan arahan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau.
Pastinya sebanyak 300 lebih pelamar akan ditolak atau tidak lulus dalam PPDB online. Mereka bisa memilih sekolah lain yang ada di Pangkalan Kerinci.
Kepala SMAN 2 Pangkalan Kerinci, Wartono menyebutkan, pendaftar di sekolahnya masih belum mencukupi kuota yang tersedia.
Hal itu kerap terjadi setiap tahun karena kebanyakan calon siswa melamar ke SMAN 1 Pangkalan Kerinci.
Setelah pengumuman barulah calon siswa yang tak lulus memilih sekolah lain seperti SMAN 2 maupun SMAN bernas.
"Setelah PPDB online ini, kita juga akan ada pendaftaran online bagi siswa yang tidak lolos dari SMA 1," kata Wartono.
Demikian juga dengan SMAN Bernas yang jumlah kursinya belum terisi semuanya.
Pihak sekolah tetap menunggu orangtua atau calon siswa yang akan mendaftar di luar jadwal PPDB online.
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )