Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Virus Corona

WHO: Dunia Dalam Bahaya, Virus Corona Delta Menyebar ke 98 Negara

WHO melansir peringatan, cepatnya penularan Virus Corona Delta ke sejumlah negara telah mengancam keselamatan jutaan orang

Penulis: Sesri | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU/JOHANNES TANJUNG
Petugas penggali kubur Covid-19 selesai mengebumikan pasien Corona yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. Kini Virus Corona Delta melonjak di sejumlah negara. 

Kasus Virus Corona Delta juga melonjak di Asia Pasifik.

Di Malaysia, lonjakan infeksi akibat Virus Corona Delta telah mendorong negara ini untuk memberlakukan kembali penguncian dan mempercepat kampanye vaksinasi mereka.

Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus sendiri pada hari Jumat mendesak seluruh negara di dunia untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi mereka.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus ((Shutterstock/Alexandros Michailidis))
Vaksinasi dilakukan terutama sekali pada pekerja garis depan dan kelompok rentan.

"Ini akan mengakhiri tahap akut pandemi dan menyelamatkan banyak nyawa," sebutnya.

Dia juga mendesak produsen vaksin, seperti Pfizer-BioTech dan Moderna, untuk berbagi pengetahuan dan teknologi mereka sebagai cara untuk mempercepat pusat produksi vaksin mRNA (messenger ribonucleic acid) baru.

"Semakin cepat kita mulai membangun lebih banyak pusat vaksin dan meningkatkan kapasitas vaksin global, semakin cepat kita dapat mengurangi lonjakan mematikan," tambahnya.

Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan ada dua cara untuk melawan lonjakan infeksi saat ini.

Pertama, memastikan bahwa langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial, seperti deteksi kasus dini, pengawasan, pengujian, isolasi dan perawatan klinis, dilakukan.

"Ini termasuk masker, jarak fisik, menghindari tempat-tempat ramai dan menjaga area dalam ruangan berventilasi baik," katanya.

Kedua, dunia harus terbuka untuk berbagi alat pelindung, oksigen, tes, perawatan, dan vaksin.

"Saya telah mendesak para pemimpin di seluruh dunia untuk memastikan bahwa pada tahun depan, 70 persen dari semua orang di setiap negara divaksinasi," kata Dr Tedros.

Dia menambahkan bahwa ini adalah cara terbaik untuk memperlambat pandemi, menyelamatkan hidup, mendorong pemulihan ekonomi yang benar-benar global dan mencegah varian berbahaya lebih lanjut.

( Rinal Sagita / Tribunpekanbaru.com )

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved