Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ini Reaksi Wapres Ma'ruf Amin Saat Tahu Dirinya Dijuluki 'King of Silent'

Juru bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi menanggapi kritikan mahasiswa yang menyebut Ma'ruf Amin The King of Silent

Editor: Sesri
Tribunnews.com
Wapres Maruf Amin 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Setelah Presiden Jokowi dijukuli King Lip of Service, kini Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai "The King of Silent".

Julukan itu disebutkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) memberikan kritik baik kepada Jokowi maupun wakilnya, KH maruf Amin.

Hal itu diungkapkan lewat unggahan gambar BEM KM Unnes di Instagram resmi miliknya @bemkmunnes pada Selasa (6/7/2021).

Dalam unggahannya, BEM KM Unnes juga menyebut Presiden Jokowi sebagai "The King of Lip Service" dan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai "The Queen of Ghosting".

Unggahan yang disampaikan BEM KM Unnes diberi judul "Indonesian Political Troll".

Adapun unggahannya sebagai aksi digital dalam rangka mengkritik rezim pemerintahan Jokowi dan DPR yang diketuai Puan Maharani.

Baca juga: Dipanggil Pihak Rektorat, BEM UI Tolak Hapus Postingan The King Of Lip Service

Baca juga: Wapres Ma’ruf Kenang Ustadz Tengku Zul,’Saya Kehilangan Betul, Dia Pendakwah yang Gigih’

Baca juga: Mobil Dinas Gibran Ditempeli Stiker Tengkrokak, Putra Jokowi: Supaya Lebih Aware

Menanggpi kritikan tersebut, Juru bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, menjelaskan sejumlah tugas yang selama ini dikerjakan oleh Ma'ruf Amin.

"Sebenarnya apa yang menjadi tugasnya Wapres dari Presiden cukup beragam," ujar Masduki dalam konferensi persnya, Rabu (7/7/2021).

Masduki menuturkan terdapat beberapa tugas yang diberikan Presiden Jokowi kepada Ma'ruf.

Tugas tersebut dari mengatasi kemiskinan hingga soal ekonomi syariah.

Masduki Baidlowi menambahkan, Wapres Ma'ruf Amin sudah mengetahui dirinya mendapat kritik seperti itu.

Namun, reaksi yang disampaikan Ma'ruf pun disebutkannya biasa-biasa saja.

"Sudah tahu (soal kritikan BEM UNNES). Reaksinya biasa-biasa, ketawa-ketawa saja," ujar Masduki

Masduki mengatakan, untuk memberi tanggapan soal itu kepada wartawan, ia sudah meminta langsung kepada Wapres Ma'ruf.

Wapres Ma'ruf pun mempersilakannya.

"Saya bilang, saya minta izin bahwa saya akan jawab. (Wapres mengatakan) 'kamu jawab oke, enggak dijawab juga enggak apa-apa. Biarin aja, lah, mahasiswa biar pinter-pinter'," kata Masduki menirukan ucapan Ma'ruf.

Masduki memastikan bahwa Wapres Ma'ruf bukanlah tipe orang yang pemarah dan mudah marah ketika mendapat kritikan.

Kritikan BEM KM Unnes

BEM KM Unnes mengaku, Ma'ruf Amin selaku Wakil Presiden di masa pandemi Covid-19 seharusnya turut mengisi kekosongan peran yang tidak mampu ditunaikan Presiden Jokowi.

Bahkan, BEM KM Unnes menilai Ma'ruf Amin menihilkan eksistensinya di mata publik dan tak memberikan jawaban yang lugas, gamblang, dan jelas dalam menanggapi problem multidimensional bangsa dan negara, terutama pada masa pandemi Covid-19.

Secara umum, masyarakat menilai Ma'ruf Amin terlihat absen dan diam.

Anehnya lagi, dalam beberapa kali memberikan tanggapan di muka publik, justru Ma'ruf Amin terkesan sebagai legitimator kebijakan pemerintah dengan argumentasi dan klaim yang amat bias agama dan identitas, yakni agama Islam.

"Hal ini tampak pada statement politiknya tentang halalnya BPJS dan hukum Fardhu Kifayah melaksanakan vaksinasi Covid-19," tulis akun Instagram BEM KM Unnes dikutip dari Kompas.com.

Adapun kritik terhadap Puan Maharani, menurut BEM KM Unnes, seharusnya Ketua DPR memiliki peran yang cukup vital dalam pengesahan produk legislasi di periode ini, khususnya pandemi Covid-19.

Justru, semua pengesahan itu tidak berparadigma kerakyatan dan tidak berpihak pada kalangan rentan (UU KPK, UU Minerba, UU Omnibus Law, dan lainnya).

Lalu, tidak kunjung disahkannya RUU PKS yang sebetulnya cukup mendesak dan dibutuhkan pengesahannya.

Unggahan itu menimbulkan pro dan kontra. Unggahan pun sudah disukai hampir 6.000 akun Instagram dan 450 komentar.

Sebelumnya BEM UI telah mengunggah di akun Instagram pribadinya berjudul "Jokowi: The King of Lip Service".

Pada unggahan itu, BEM UI mengkritik Presiden Jokowi yang kerap kali mengobral janji.

Unggahan itu juga menyindir sejumlah janji dan keputusan Jokowi, mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, hingga rentetan janji lainnya.

( Tribunpekanbaru.com / Wartakotalive )

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved