Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mengerikan, 60 Ribu Orang Menonton Final EURO 2020 Diintai Virus Corona Varian Delta Sangat Menular

Inilah hal yang sangat mengerikan. 60 Orang yang menyakskian laga final EURO 2020 diintai virus corona varian delta yang sangat menular

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh 12222786 dari Pixabay
Virus corona 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Hati-hati. Laga final EURO 2020 bisa jadi berakhir dengan hal yang mengerikan.

Sebab akan ada 60 ribu orang yang memadati stadio Wembley London.

Kenyataan tersebut dikhawatirkan akan sanbat berpotensi penyebaran virus corona varian Delta.

Varian virus corona ini lebih menular dan mematikan.

Kondisi tersebut yang menjadikan beberapa pihak mengkhawatirkan kerumunan warga yang datang menyaksikan pertandingan ke stadion.

Bahkan juga kerumunan yang ada di Pub saat mereka melakukan nonton bareng atau nobar.

Baca juga: Tak Percaya Corona Sedikitpun, Dokter Lois Jelaskan Penyebab Sebenarnya Pasien Positif Meninggal

Baca juga: Begini Nasib Lois Owien, Dokter yang Santai Sebut Corona Itu Tidak Ada, Kini Dipanggil IDI

Sejumlah pihak di Inggris memperingatkan kekhawatirannya mengenai kerumunan besar menjelang ajang final kompetisi Euro 2020.

Pasalnya, mereka takut akan potensi penyebaran virus corona varian Delta yang menular lebih cepat dan memicu gelombang besar kasus infeksi Covid-19 di seluruh dunia.

Pertandingan final Euro 2020 yang mempertemukan timnas sepakbola Inggris melawan timnas sepakbola Italia tersebut akan di gelar di Stadion Wembley, London.

pertandingan tersebut akan dihelat pada Minggu (11/7/2021) waktu Inggris atau Senin (12/7/2021) waktu Indonesia.

Dalam pertandingan tersebut, sebanyak 60.000 penonton diizinkan untuk menyaksikan laga itu di dalam stadion sebagaimana dilansir AFP.

Selain di dalam stadion, sejumlah pihak mengkhawatirkan kerumunan besar di masing-masing komunitas suporter dan pub di seluruh Inggris untuk nonton bareng (nobar).

"London masih berada dalam krisis kesehatan masyarakat," kata Wakil Asisten Komisaris Polisi Metropolitan Laurence Taylor, pada Sabtu (10/7/2021).

Taylor lantas mendesak masyarakat untuk tetap menjaga jarak.

Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengisyaratkan maksudnya untuk melonggarkan semua pembatasan sosial pada 19 Juli.

Baca juga: Jokowi Didesak Kibarkan Bendera Putih Pertanda Nyerah Lawan Corona, Ngabalin: WN Kelas Kambing

Baca juga: Corona Virus Lemah Tapi Cerdas, Profesor Ini Sebut Ventilator bisa Jadi Penyebab Kematian Pasien

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved