PENGAKUAN Korik Usai Nikahi 2 Wanita Sekaligus: Pusing Cari Uang ke Malaysia
seorang pelajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Gerung berinisial AR (18) asal Desa Cendi Manik, Lombok Barat, menikahi dua perempuan.
"Masih bingung saya ini, (besok apa yang mau dikerjakan?) belum ada," kata Korik seperti dikutip dari Tribun Lombok.
Tanggapan aktivis perempuan
Sementara itu, pernikahan Korik dan kedua istrinya sangat disayangkan oleh Lilik, aktivis perempuan dari Koalisi Perempuan Indonesia.
Namun demikian, dirinya menyebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Lombok Tengah belum mengetahui kasus itu.
"Ini belum ada laporan juga mengenai hal ini di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Lombok Tengah," kata dia melalui sambungan telepon.
Seperti diketahui, setahun sebelumnya kasus serupa juga pernah terjadi di Oktober tahun 2020.
Saat itu seorang pelajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Gerung berinisial AR (18) asal Desa Cendi Manik, Lombok Barat, menikahi dua perempuan.
Lalu, pria bernama Saeful Bahri (28) warga Dusun Bakong Dasan, Desa Lembar Lombok Barat, juga mempersunting dua istri sekaligus, yaitu Hariani (23) dan Mustiawati (23), pada bulan Juni 2020.
Kini, Korik adalah kasus ketiga yang menikahi 2 wanita dalam waktu bersamaanya. Bahkan Korik pun bingung karena harus menghidupi dua istrinya sementara dianya saat ini masih pengangguran dan hanya kerja serabutan.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id