Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gadis Jepang Ini Sehari Bisa Layani 5 Pelanggan,Takut Corona,Pria Hidung Belang Tak Ada yang Datang

Gadis Jepang bernama Akiko dalam satu hari bisa layani 5 pelanggan. Nmaun kini karena takut Virus Corona, pria hidung belang tak ada yang datang

Editor: Nurul Qomariah
Ilustrasi
Ilustrasi. Gadis Jepang ini sehari bisa layani 5 pelanggan. Gara-gara takut Corona, pria hidung belang tak ada yang datang. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Gadis Jepang bernama Akiko dalam satu hari bisa layani 5 pelanggan. Namun kini karena takut Virus Corona, pria hidung belang tak ada yang datang.

"Saya biasanya tiap hari dapat 4 atau lima konsumen sehingga penghasilan lumayanlah tiap hari. Kini tak ada lagi yang mau datang, mereka mengurung diri di rumah ketakutan Corona," kata Akiko (nama samaran), seperti dikutip dari Tribunnews.com Jumat (30/7/2021).

Akiko khawatir akan kehidupannya saat ini, kehilangan konsumennya yang menghindari kontak dekat, dan dia kehilangan klien dan kehabisan uang.

Akiko mengatakan, kini dia hidup dari uang pinjaman karena tidak punya tabungan atau sumber pendapatan lain selain menawarkan jasa kepada pria hidung belang.

Wanita ini telah mencoba mencari pekerjaan lain, tetapi tidak ada yang mempekerjakan di tengah krisis ekonomi saat ini.

Di masa pandemi saat ini, dia mungkin tidak dapat membayar sewa atau membeli kebutuhan dasar, apalagi melunasi utang yang baru saja dia ambil.

"Saya khawatir apakah bisa saya memiliki tempat tinggal atau jika saya dapat menemukan pekerjaan untuk mendapatkan uang untuk hidup, apa bisa?" katanya.

Rasa khawatir terkait kesehatannya memang menghantui, namun menurut Akiko ada yang lebih mengkhawatirkan. "Tetapi sekarang saya lebih khawatir tentang bagaimana bertahan hidup."

Turun Drastis

Bisnis pekerja seks di Jepang mencapai sekitar 2,4 miliar USD per tahun di Jepang namun kini menurun secara drastis gara-gara pandemi corona.

Pekerja seks di seluruh Jepang telah terpukul keras oleh penutupan berbagai toko restoran hiburan malam di mana pun dan pembatasan karena pandemi.

Seluruh tempat di jepang berada dalam keadaan darurat, dengan banyak bisnis diperintahkan untuk tutup dan orang-orang disarankan untuk tidak keluar.

Saat ini dah ada 10.742 kasus infeksi per hari di Jepang dan total kematian sudah mencapai 15,184 orang.

Untuk meredakan pukulan ekonomi, pemerintah pusat telah meluncurkan paket stimulus besar-besaran senilai 108 triliun yen Jepang.

Setelah beberapa kontroversi, pekerja seks memenuhi syarat untuk mengajukan bantuan, dalam kondisi tertentu - sebuah langkah yang oleh beberapa aktivis dipuji sebagai tanda kemajuan untuk industri yang telah lama menderita stigma sosial.

Tetapi bagi banyak pekerja seks, paket tersebut menawarkan sedikit kepastian dan aturan kelayakannya tampak buram dan membatasi. Beberapa tidak yakin bagaimana mengajukan tunjangan tanpa keluar secara efektif.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved