Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

VIRAL VIDEO Pasien Isoman Meninggal di Teras Rumah: Warga Tak Ada yang Berani Mendekat

video yang viral yang beredar terlihat sesosok jenazah berbaju cokelat dengan masker putih telah tergeletak di dekat pagar rumah.

Tribun Medan
Petugas mengevakuasi jenazah pasien isolasi mandiri yang meninggal di teras rumahnya di Perumahan Griya Kencana, Jalan Petunia, Kelurahan Namu Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Jumat (30/7/2021). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Isolasi Mandiri (isoman) merupakan salah satu upaya bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Bagi pasien isoman, perlu untuk memperhatikan berbagai hal.

Sebab, isoman bisa berakhir malapetaka jika tak diawasi dengan baik.

Seperti peristiwa memilukan ini terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Seorang warga Medan bernama J Sinaga ditemukan tergeletak di teras rumahnya di Perumahan Griya Kencana, Jalan Petunia, Kelurahan Namu Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan.

Almarhum J Sinaga berusia 50 tahun, dan diketahui menjalani isolasi mandiri di rumah orangtuanya.

Informasi yang dihimpun Tribun Medan, berdasarkan video yang viral yang beredar terlihat sesosok jenazah berbaju cokelat dengan masker putih telah tergeletak di dekat pagar rumah.

Baca juga: VIRAL Tiktok Video Desa Mati di Majalengka: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Baca juga: Warga Brasil Heboh, Ada Salju Turun: Saya Berusia 62Tahun, Belum Pernah Melihat Salju

Terlihat puluhan warga perumahan hanya berani melihat dari kejauhan. Tadk ada yang berani mendekat.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat (30/7/2021) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Hingga akhirnya, berselang 4 jam sekitar pukul 13.00 WIB, terdapat beberapa warga mengevakuasi jenazah dengan meminjam baju APD yang digunakan tim medis.

Lalu keempat orang tersebut mengangkat jenazah ke dalam peti jenazah.

Selanjutnya, pelayan dari gereja sempat membuat acara kebaktian pemakaman dan diakhiri dengan doa bersama.

Jenazah J Sinaga kemudian dibawa menuju RSUP Haji Adam Malik menggunakan ambulans setelah dihubungi pihak keluarga korban.

Baca juga: Usai Heboh Video Ciuman dengan Zara, Niko Al hakim Dituding Lakukan Pelecehan Seksual Saat Live IG

Baca juga: MENGINTIP Kekayaan 4 Hakim yang Memotong Vonis Djoko Tjandra: Juga Pernah Sunat Hukuman Pinangki

Saat dikonfirmasi, Plt Camat Medan Tuntungan, Harry Tarihan membenarkan kabar tersebut.

Ia mengatakan, warga yang meninggal merupakan pasien isolasi mandiri Covid-19.

"Oh iya-iya ada (jasad). Jadi begini, dia isolasi mandiri, kita tetap pantau, pihak puskesmas dan ibu kepling," kata Harry, Sabtu (31/7/2021).

Ia membeberkan bahwa hasil swab antigen J Sinaga positif sejak 5 hari lalu. Namun, untuk hasil swab PCR belum diterima pihak kecamatan.

"Hasil swabnya 5 hari lalu antigen itu sudah reaktif. Hasil swabnya kabarnya sudah keluar sore ini, coba nanti saya mintakan dari Dinas Kesehatan," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa J Sinaga sebenarnya bukan warga Kecamatan Medan Tuntungan.

Ia merupakan warga Kecamatan Medan Baru yang isolasi mandiri di rumah orangtuanya di kawasan Medan Tuntungan.

"Pasiennya itu marga Sinaga, sebenarnya bukan warga kita. Dia warga Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru tapi isolasinya di rumah orang tuanya. Tapi tetap kita perhatikan, karena kita perintahkan kepada ibu kepala lingkungan Ibu Rose, tetap siapapun yang ada di wilayah kita harus diperhatikan," bebernya.

Kematian pasien isolasi mandiri ini awalnya diketahui saat Kepling bernama Rose mengecek makanan dari pasien yang belum dimakan pada Jumat (30/7/2021).

"Semalam sebelum meninggal sempat dikasih bubur, terus waktu ibu keplingnya ngecek. Ini bubur kok belum dimakan. Rupanya karena banyak juga warga di situ, dia bingung kok ada warga tergeletak. Jadi dilihat rupanya sudah meninggal di teras rumahnya. Itu sekitar pukul 9 pagi," ujarnya.

Harry membeberkan setelah meninggal, petugas Dinas Kesehatan langsung membawa korban ke pemulasaraan Covid-19 yang ada di TPU khusus Covid-19 di Simalingkar B, Medan Tuntungan.

"Petugas kita dari dinas kesehatan, kecamatan, polisi sama koramil langsung datang. Jenazah dikuburkan di pemakaman khusus covid. Jadi itu prosesnya sangat cepat," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa almarhum sempat menolak untuk dirawat di rumah sakit.

"Jadi disarankan ke rumah sakit dia pun enggak mau. “Ya udah bu saya masih sehat kok” gitu katanya, jadi tetap kita kasih sembako semua," bebernya.

Saat ini, Harry enggan memastikan penyebab korban meninggal sebelum hasil swab PCR keluar.

"Kita belum bisa pastikan meninggal karena Covid-19, entah jatuh atau apa. Yang bisa menyebutkan dia pasien Covid-19 dari dinas kesehatan," pungkasnya.

SUMBER

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved