Warga Jakarta Harus Isolasi di Asrama Haji Riau, Minta PCR Gratis ke Kabaharkam Polri,Ini Responnya
Ida, warga Jakarta harus isolasi di Asrama Haji Riau.Saat berkesempatan ngobrol dengan Kabaharkam Polri, Ida minta PCR gratis untuk pulang
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ida girang saat permintaan PCR gratis kepada Kabaharkam sebagai syarat untuk pulang ke Jakarta mendapat respon positif dari Kabaharkam Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto.
Wanita bernama Ida, warga luar Provinsi Riau, ikut menjalani isolasi di Asrama Haji Provinsi Riau, Kota Pekanbaru.
Warga asal Kota Jakarta ini, mengaku sudah sekitar 12 hari menjalani isolasi bersama seorang anaknya, akibat positif covid-19.
Ida pun berkesempatan mengobrol dengan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto, saat Jenderal bintang tiga itu berkesempatan mengunjungi Asrama Haji, Selasa (3/8/2021) siang.
Interaksi dilakukan lewat video call. Saat itu Ida berada di kamarnya, dan Komjen Arief berada di halaman Asrama Haji, menyaksikan lewat tampilan layar besar.
"Sudah sejak 23 Juli Pak, ini hari ke-12," ungkap Ida.
"Lalu gimana kondisinya sekarang bu?," tanya Komjen Arief, yang saat itu didampingi Gubernur Riau Syamsuar, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Wakapolda Riau Brigjen Tabana Bangun, dan beberapa pejabat tinggi Polri lainnya.
"Masa kritis saya sudah lewat pak, saya mengucapkan banyak terima kasih untuk Pemprov Riau atas layanan yang baik, kami pendatang dari Jakarta," tutur Ida.
"Saya ada permohonan Pak. Mohon supaya PCR-nya digratiskan (untuk syarat penerbangan) pulang ke Jakarta, saya berdua sama anak saya," sambungnya.
Dikisahkan Ida, di Pekanbaru dia tidak punya sanak saudara. Sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, Ida berencana memang hendak kembali ke Jakarta.
Disebutkannya, dia baru pulang dari Tanapuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, untuk menghadiri pernikahan sanak kerabatnya.
Singkatnya, saat berada di Pekanbaru dan hendak berangkat ke Jakarta, Ida menjalani tes PCR, sebagai syarat melakukan perjalanan udara. Tapi ternyata hasilnya, menunjukkan positif covid.
Ida pun akhirnya menjalani masa isolasi di Asrama Haji Provinsi Riau.
"Kalau anak saya OTG (Orang Tanpa Gejala). Tidak ada gejala apa pun. Kalau saya panas turun naik, pusing. Hari ini tinggal flu dan batuk saja," ucap Ida.
Kepada Kabaharkam, Ida juga bercerita kalau layanan yang diterima selama menjalani isolasi, terbilang baik.
"Alhamdulillah layanan baik. Kepada dokter dan seluruh tim nakes (tenaga kesehatan, red), saya ucapkan terimakasih," beber dia.
"Ya sudah, nanti PCR gratis ya, langsung pulang ke Jakarta," ungkap Komjen Arif yang disambut girang oleh Ida.
Selain dengan Ida, mantan Kabareskrim ini juga sempat ngobrol dengan pasien yang sedang isolasi lainnya bernama Agung di Asrama Haji. Pasien itu kebetulan juga seorang anggota Polri.
"Agung, kamu sudah berapa hari?," tanya Komjen Arief.
"Siap Jenderal, ini sudah hari kedelapan. Sekarang tinggal gejala batuk," jawab Agung.
Terakhir, Komjen Arief juga berkomunikasi dengan pasien lain bernama Prayogi.
Disebutkan Prayogi, dirinya sampai hilang kemampuan penciuman dan perasa.
"Ya sudah, banyak makan saja, cium minyak kayu putih. Jangan patah semangat. Saya juga pernah kok kena Covid," beber Komjen Arief.
Kabaharkam Polri memiliki sejumlah agenda dalam kunjungannya di Bumi Lancang Kuning.
Di antaranya, bertandang ke Markas Polda Riau di Jalan Pattimura.
Tampak ia didampingi sejumlah pejabat Polri dari pusat, baik bintang dua, bintang satu, dan setingkat Perwira Menengah (Pamen).
Sesampainya di Markas Polda Riau, Komjen Arief disambut langsung Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Wakapolda Riau, Brigjen Pol Tabana Bangun, dan beberapa pejabat utama di lingkungan Korps Bhayangkara Riau.
Di Markas Polda Riau, Komjen Pol Arief mengecek kesiapan personel berikut peralatan pendukung untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Seorang Perwira berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) bernama Willy, terlihat menjabarkan langsung upaya jajaran Polda Riau untuk menanggulangi Karhutla.
Dia mengatakan, penanganan Karhutla di Riau, dilakukan oleh tim khusus bernama Batalyon Satgas Karhutla Polda Riau.
Dalam hal ini, petugas yang tergabung dalam Satgas Karhutla Polda Riau, juga mendemonstrasikan penggunaan salah satu terobosan alat memadamkan api.
Alat itu adalah satu unit sepeda motor dinas polisi jenis tracker, yang disulap menjadi alat yang bisa menyemprotkan air.
Caranya cukup sederhana, setelah bagian mesin sedikit dimodifikasi, petugas menyambungkan beberapa selang.
Satu selang, digunakan untuk menyedot air dari sumbernya. Sedangkan satu selang lagi untuk menyemprotkan air.
Ada beberapa agenda lain Kabaharkam Polri selama di Pekanbaru pada hari ini.
Di antaranya mengecek Posko PPKM di Kelurahan Tangkerang Timur.
Lalu mengunjung Asrama Haji Provinsi Riau, yang rencananya akan dijadikan rumah sakit darurat Covid-19.
Kunjungi posko PPKM Pasar Cik Puan, serta pelaksanaan vaksinasi di Universitas Islam Riau (UIR).
( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )