Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bengkalis

Tiga Orang Tersangka Penyelundupan 4 Pengungsi Rohingnya yang Terdampar di Rupat Utara Diamankan

Tiga orang yang diamankan Satpolair Polres Bengkalis ini memiliki peran berbeda penyelundupan warga pengungsi Rohingya yang terdampar di Pulau Rupat

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: CandraDani
Tribunpekanbaru/Muhammad_Natsir
Kapolres Bengkalis saat melakukan Ekpos Tersangka Penyeludupan Orang Melalui Perairan Rupat, Selasa (10/8) siang. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Satpolair Polres Bengkalis berhasil menangkap tiga tersangka diduga pelaku penyelundupan warga negara asing (WNA) Myanmar yang beberapa waktu lalu terdampar di Pantai Pasir Putih Desa Putri Sembilan Kecamatan Rupat Utara lalu. Tiga orang yang diamankan ini memiliki peran berbeda.

Mereka diantaranya SU alias Pian warga Desa Sungai Cingam Kecamatan Rupat, YH alias Akop warga Desa Teluk Rhu Kecamatan Rupat Utara dan AB alias BUD warga Desa Teluk Rhu Kecamatan Rupat Utara.

Hal ini diungkap Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan didampingi Kasat Polair AKP Rahmat Hidayat saat ekpos di Mapolres Bengkalis, Selasa (10/8) siang.

Kapolres Bengkalis mengatakan, pengungkapan perkara penyelundupan orang ini berawal pada Kamis (29/7) kemarin sekitar pukul 12.15 WIB, saat itu anggota Polsek Rupat Utara mendapat informasi akan ada WNA akan di bawa ke Malaysia.

"Berdasarkan informasi tersebut anggota Polsek langsung melakukan penelusuran menuju Desa Putri Sembilan yang diduga tempat pemberangkatan para WNA tersebut," kata Polisi berpangkat melati dua ini.

Sesampainya di sana sekitar pukul 13.30 WIB, tidak ditemukan WNA yang akan di bawa tersebut.

Diduga kemungkinan mereka sudah berangkat meninggalkan desa tersebut.

Tidak putus asa, petugas melakukan penelusuran dan penyisiran sekitar daerah pesisir dan pantai di sana.

Hasil penyisiran petugas didapatkan speedboat yang sudah terdampar disekitaran hutan bakau di Kuala Sungai Desa Putri Sembilan.

Baca juga: 4 Wanita Rohingya Ditemukan Terdampar di Pulau Rupat Riau, Diduga akan Diselundupkan ke Malaysia

4 Wanita Rohingya Ditemukan Terdampar di Pulau Rupat Riau, Diduga akan Diselundupkan ke Malaysia. Foto: 4 wanita Rohingya
4 Wanita Rohingya Ditemukan Terdampar di Pulau Rupat Riau, Diduga akan Diselundupkan ke Malaysia. Foto: 4 wanita Rohingya (Tribun Pekanbaru/Muhammad Natsir)

"Dari penyisiran inilah ditemukan warga negara asing berjenis kelamin perempuan sebanyak empat orang. Mereka berkewarganegaraan Myanmar yang merupakan pengungsi Rohingnya dan memiliki identitas UNHCR," tambah Kapolres.

Dari temuan ini speedboat dan mesinnya langsung diamankan petugas.

Serta terus dilakukan penyelidikan mendalam temuan speedboat tersebut.

Hasilnya diketahui ada keterkaitan dari warga Rupat dalam upaya penyeludupan ini.

Setelah melakukan olah TKP dan penelusuran lebih dalam petugas Satpolair Polres Bengkalis berhasil mengamankan satu orang bernama Pian.

"Pian ini warga desa Sungai Cingam, dan juga residivis yang baru keluar dari Lapas Bengkalis dengan kasus yang sama," ungkap Hendra.

Tersangka diamankan petugas pada Senin (2/9) lalu sekitar pukul 22.20 WIB di desa Teluk Rhu Kecamatan Rupat Utara.

Dari pemeriksaan Pian ini diperoleh bahwa dia mendapatkan order ini dari rekannya bernama Akop untuk mengantarkan orang ini ke Malaysia dan berhasil mengamankannya.

"Akop ini sebagai perantara dari Orang Medan yang memesan untuk mengantarkan empat WNA ini ke Malaysia. Saat ini orang dari Medan ini dalam status DPO," terang Kapolres.

Orang Medan yang berstatus DPO tersebut berinisial A membayar sebesar Rp 4 Juta perorangnya kepada pengantar yakni Supian.

Sementara Akop sebagai perantara memotong uang tersebut sebagai jasa perantara sebesar lima ratus ribu rupiah perorangnya.

Selanjutnya Supian selaku pemilik speedboat saat mendapatkan orderan langsung menghubungi rekannya bernama Bud dan diberi tugas sebagai tekong atau nakhoda yang akan mengantarkan warga Nyanmar ini.

"Bud saat itu akan mengantarkan WNA ini ditemani sama dua rekannya sebagai ABK. Saat ini dua ABK tersebut berinisial S dan I juga dalam pengejaran kita," tambahnya.

Untuk Bud dijanjikan upah oleh Pian sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah dalam pengantaran WNA Nyanmar.

"Bud kita amankan Selasa lalu dini hari, di RSUD Dumai, karena saat itu menemani istrinya yang sedang sakit, saat ini ketiga tersangka sudah diamankan di Mapolres Bengkalis," tambah Kapolres.

Selain tiga tersangka petugas juga mengamankan barang bukti berupa alat angkut yang digunakan yakni speedboat serta mesinnya sebanyak dua buah jenis Yamaha 40 PK dan 30 PK.

Serta alat komunikasi mereka dan barang bukti lainnya yang berada di TKP.

Ketiga tersangka ini terancam hukuman paling rendah lima tahun dan maksimal lima belas tahun.

Mereka dijerat pasal 2 ayat 1 junto pasal 10 Undang Undang nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Menurut Kapolres total pelaku yang diaman tiga orang, namun yang dihadirkan dalam ekpos ini hanya satu orang. Ini di karenakan dua orang lagi terkonfirmasi positif sedang diisolasi oleh Polres Bengkalis.

Menurut Kapolres Bengkalis saat ini petugas masih mendalami keterlibatan para tersangka dalam tindak pidana TPPO.

Sejauh ini informasi yang didapat kepolisian orderan penyeludupan orang ini sudah dua kali di terima tersangka.

Seperti diberitakan sebelumnya Empat orang perempuan warga negara asing (WNA) asal Myanmar Rohingya ditemukan di pantai Pasir Putih Desa Putri Sembilan Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Kamis (29/6) lalu sekitar pukul 16.30 WIB.

Empat orang ini pertama kali ditemukan oleh warga dan dilaporkan kepada petugas Kepolisian Polair Polres Bengkalis pos Rupat Utara. Keempat warga negara asing yang ditemukan ini merupakan pengungsi Rohingnya dari Kamp pengungsian yang berada di Medan.

Mereka diduga akan diseludupkan melalui perairan Bengkalis menuju Malaysia. Namun saat itu speedboat yang digunakan mengalami kerusakan dan terdampar di Rupat Utara.

Saat diamankan petugas menemukan speedboat yang mengangkut warga negara asing, namun sudah tidak terdapat lagi tenkong pengangkutnya. Petugas Kepolisian sudah melimpah para pengungsi ini kepada pihak Imigrasi Bengkalis Jumat kemarin. Kemudian dibawa ke Bengkalis ditempatkan di Balai Pelatihan Kerja Bengkalis untuk sementara.

Imigrasi Bengkalis juga sudah berkoordinasi dengan pihak Direktorat, rencananya keempat orang ini akan di pulangkan kembali ke Kamp pengungsiannya yang ada di Medan.

Dari keterangan WNA ini mereka rencananya akan di bawah oleh penyeludup ke Malaysia untuk bertemu keluarganya yang sudah berada di sana. Pengakuannya mereka akan bertemu dengan suaminya di Malaysia.

Adapun identitas diantaranya Sobika Begum, Ayesha Bibi, Hajera Bibi dan Norbahar. Dari empat orang ini 3 orang dari mereka memiliki Kartu Pengungsi UNHCR. Sedangkan satu orang mengaku telah kehilangan kartunya saat berada di India.(Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved