Banyak Kutu,Berbatu,Beras Bantuan Tak Layak,Warga Lakukan Ini Biar Bisa Dimakan,Ini Kata Menko PMK
Beras bantuan yang diterima warga, kondisinya tak layak. Ada yang penuh kutu, berwarna kuning, menggumpal, dan berbatu
Ia juga harus memilah beras untuk memastikan tidak ada kutu lagi pada beras yang diterimanya.
Selain itu kata Weli, karena beras yang diterima pera, maka setiap dimasak beras harus dicampur dengan beras bagus miliknya.
Weli sendiri kecewa dengan pemberian beras murah yang berkualitas rendah.
Ia berharap, ke depan pemerintah bisa mengevaluasi kualitas beras yang hendak dibagikan ke masyarakat.
"Kecewa, maunya rakyat ini agak mendinglah walaupun enggak pulen, ya enggak berkutu," harapnya.
Weli menyebut tidak semua warga di RW03 Angke menerima beras berkutu dan berkualitas buruk.
Hanya sebagian saja dari warga yang menerima beras berkutu atau berwarna kuning.
Warga Keluhkan Kualitas Beras yang Buruk
Walau bersyukur telah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, puluhan warga RW 03 Angke, Tambora, Jakarta Barat mengeluh soal kondisi beras yang diterima mereka.
Pengurus RW 03 Ahmad mengatakan bahwa ada 366 warga yang menerima bantuan beras dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia.
Beras yang diterima dari PT Pos Indonesia pada Jumat (6/8/2021) dan didistribusikan kepada warga pada Sabtu (7/8/2021) itu dikeluhkan warga.
Tercatat, dari sebanyak 366 orang warga yang menerima beras, sebanyak 20 warga komplain karena beras yang diterima berkualitas buruk.
Sebagian ada yang berwarna kuning, kemudian sebagian ada yang berbatu dan berkutu.
"Yang komplain enggak terlalu banyak, adalah sekitar 20 warga yang komplain. Mayoritas karena berkutu, berbatu, dan warnanya enggak bagus," tuturnya ditemui di RW03 Angke, Tambora, Jakarta Barat, Senin (9/8/2021).
Ahmad menyebut pihaknya masih menampung keluhan warga saat ini.
Mereka belum berencana melaporkan temuan beras ke PT Pos Indonesia.
Sebelumnya kata Ahmad warga sempat menerima beras bantuan dari Pemprov DKI Jakarta tiga hari sebelum penerimaan beras bantuan dari pemerintah pusat.
Namun demikian, beras yang diterima saat itu bermerek dan berkualitas bagus.
"Kalau yang sekarang setiap masak harus dioplos dengan beras bagus," jelasnya.
Sementara itu, Novi (30) warga RW 03 Angke, Tambora, Jakarta Barat mengaku menerima beras berkualitas buruk dari pemerintah.
Ia menerima beras yang berwarna kuning dan banyak batu.
"Berasnya agak kuning, kadang ada yang kutuan, kadang banyak batu," ujarnya ditemui di rumahnya.
Novi mengaku tidak terlalu banyak berharap dengan beras bantuan.
Namun ia harap, ke depannya beras yang diberi terbebas dari kutu dan batu.
"Ya yang agak bagusanlah pemberiannya, minimal bersih jangan banyak kutu atau batunya," ujarnya.
Beras Tak Layak Ditarik Kembali
Beras tidak layak yang diterima warga Angke, Tambora, Jakarta Barat ditarik kembali oleh Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten.
Bulog juga akan mendata beras tidak layak yang diterima warga.
Volta Aresta, Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik dari Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten bersama PT. Pos Indonesia mendatangi lokasi yang disebut menerima beras tidak layak dari pemerintah.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya pada Jumat (6/8/2021) beredar beras basah di wilayah RT 07, 08 RW. 06 dan di RT01 RW. 011 Kelurahan Angke.
Volta mengatakan beras menggumpal itu karena basah yang disebabkan terkena tetesan hujan saat proses pembongkaran.
Kata Volta, pihak Bulog langsung mengganti beras tersebut.
Adapun yang mendapat penggantian beras basah tersebut menjadi beras layak konsumsi dilakukan di wilayah RW 011.
Kata Volta, ada tiga karung untuk wilayah RW 011 dan untuk wilayah RW 06 ada sembilan karung beras atau 90 kilogram (kg).
"Beras yang dari pemerintah itu beras medium, soal beras basah dan sedikit menggumpal itu lantaran terjadi karena hujan dan kepanasan," sebut Volta.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Geger Beras Bansos Tidak Layak Konsumsi, Menko PMK: Mungkin karena Kena Hujan, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/08/11/geger-beras-bansos-tidak-layak-konsumsi-menko-pmk-mungkin-karena-kena-hujan?page=4.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/bentuk-beras-bulog-bantuan-ppkm-dari-pemerintah-pusat-memprihatinkan.jpg)