Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jangan Lupakan Sejarah, Ini Yang Buat Indonesia Berutang Budi Dengan Negara-negara Arab

Negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir pada 22 Maret 1946.

(Dok. Kompas)
Upacara penaikan bendera sang merah putih untuk pertama kalinya 

Kala itu Indonesia mengirim bantuan 500.000 ton beras ke India yang mengalami krisis pangan akibat penjajahan Inggris.

Diplomasi beras membuat India gencar menyuarakan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Lalu, India melalui perdana menterinya, Jawaharlal Nehru, memprakarsai diadakannya Konferensi Inter-Asia atau Konferensi New Delhi pada 20-25 Januari 1949.

Selain diplomasi beras, latar belakang dukungan India mencakup perasaan senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang terjajah, kedekatan sejarah dan budaya sejak abad ke-5 Masehi, serta keakraban pemimpin kedua negara.

Dukungan bagi kemerdekaan Indonesia juga datang dari negara tetangga di selatan, yakni Australia.

Bentuk dukungan Australia adalah melalui peristiwa Black Armada pada 24 September 1945.

Saat itu terjadi boikot besar terhadap kapal-kapal milik Belanda di Pelabuhan Brisbane, Sydney, Melbourne, dan Fremantle.

Kapal-kapal tersebut membawa persenjataan milik Belanda menuju Indonesia.

Peristiwa Black Armada ini kemudian berdampak 400 armada kapal Belanda yang berlabuh di Australia tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Indonesia.

Para pekerja di Pelabuhan Sydney juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor diplomatik Belanda.

Mereka memasang spanduk bertuliskan hands off Indonesia atau "Lepaskan Indonesia".

Selain enam negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan tiga negara yang mendukung, Indonesia juga mendapat dukungan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk merdeka.


(*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved