Sri Gemilang, Varietas Unggul Kelapa di Lahan Pasang Surut Asli Inhil, Begini Awal Mula Munculnya
Varietas kelapa dalam, di lahan pasang surut khas Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang di beri nama Sri Gemilang
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN - Sri Gemilang menjadi varietas kelapa unggulan di Inhil, Riau.
Kelapa adalah satu diantara komoditas perkebunan yang dapat tumbuh di lahan pasang surut dan memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Semua bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial dan budaya.
Tanaman kelapa memiliki kedudukan penting dalam pengembangan pertanian di Kabupaten Inhil, Riau.
Terlihat dari areal pertanaman kelapa dan jumlah petani yang menggantungkan hidup mereka pada tanaman kelapa.
Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, sejak dahulu sudah identik dengan daerah penghasil kelapa.
Tidak hanya itu, Inhil juga sudah tersohor memiliki kebun kelapa terluas di Indonesia.
Maka tidak heran bila rata-rata masyarakatnya sangat menggantungkan hidup dari kelapa yang disebut-sebut sebagai tanaman sejuta manfaat ini.
Sub sektor perkebunan merupakan sub sektor unggulan di Kabupaten Inhil.
Hal ini didukung oleh distribusi lapangan pekerjaan masyarakat Kabupaten Inhil yang mayoritas bergerak di sub sektor tersebut.
Sub sektor perkebunan merupakan sub sektor andalan di Kabupaten Inhil, perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah sangat signifikan.
Sampai saat ini usaha perkebunan di Kabupaten Inhil didominasi oleh perkebunan rakyat (lebih dari 98% merupakan areal perkebunan rakyat), dan merupakan sumber pendapatan penting bagi masyarakat di perdesaan.
Pembangunan perkebunan didasarkan atas asas manfaat dan berkelanjutan, keterpaduan, kebersamaan, keterbukaan, serta berkeadilan yang diselenggarakan untuk memenuhi fungsinya dalam aspek ekonomi, ekologi dan sosial budaya.
Pada tahun 2019, secara nasional areal tanaman kelapa seluas 3,48 juta hektare.
Perkebunan rakyat seluas 3,44 juta hektare (98,97 %).
Sedangkan total produksi secara nasional sebesar 2,90 juta ton, dengan produksi perkebunan rakyat sebesar 2,87 juta ton (98,87%).
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Inhil, sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar.
Komoditas perkebunan yang paling banyak diusahakan oleh petani di Kabupaten Inhil adalah kelapa dalam.
Pada akhir semester 2 tahun 2019 luas kebun kelapa milik masyarakat di Kabupaten Inhil tercatat 340.774 hektare.
Sementara komoditas perkebunan lain yang juga diusahakan oleh petani adalah komoditas kelapa hibrida, kelapa sawit, sagu dan karet.
Selain itu petani juga mengusahakan tanaman kopi dan kakao sebagai tanaman sela pada kebun kelapa mereka.
Upaya pengembangan produk dan pemanfaatan hasil samping dan limbah akan meningkatkan nilai tambah produk kelapa, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan pendapatan petani kelapa.
Demikian pula lahan di bawah pohon kelapa masih dapat dimanfaatkan dengan kegiatan diversifikasi baik dengan tanaman pangan, hortikultura atau tanaman perkebunan lainnya maupun ternak.
Sedangkan untuk tanaman yang sudah tidak produktif lagi perlu diremajakan dengan menggunakan benih varietas unggul.
Beberapa teknologi yang telah dihasilkan dan diterapkan di lahan pasang surut serta penggunaan varietas yang adaptif, telah terbukti dapat memperbaiki dan meningkatkan produktivitas lahan pasang surut.
Undang- undang No.12 tahun 1992 dan Permentan No 69 tahun 2011 menjelaskan bahwa benih yang beredar harus berasal dari benih bina yaitu benih yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian.
Penyebaran kelapa pasang surut asal Parit Sialang Krubuk, Desa Hidayah, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil, Provinsi Riau sudah meluas.
Oleh karena itu memerlukan legalitas dan jaminan mutu benih bagi konsumen sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan lampiran Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor : 35/KPTS/KB.020/7/2017 Tanggal 3 Juli 2017.
Tentang Penetapan Kebun Blok Penghasil Tinggi dan Pohon Induk Terpilih Tanaman Kelapa Dalam Pasang Surut Varietas Sri Gemilang di Kabupaten Indragiri Hilir.
Sebagai Kebun Sumber Benih Unggul di Provinsi Riau, pembudidaya / pemilik Blok Penghasil Tinggi dan Pohon Induk Terpilih varietas kelapa Sri Gemilang adalah Sukatman.
Luas lahan miliknya mencapai 10 hektare.
Secara khusus, petani yang membudidayakan varietas kelapa Sri Gemilang sudah cukup banyak, baik dari dalam daerah maupun luar Kabupaten Indragiri Hilir.
Kelapa dalam pasang surut Parit Sialang Krubuk, Desa Hidayah telah dievaluasi pada tahun 2012 dalam rangka mencari Blok Penghasil Tinggi (BPT) kelapa dalam.
Dalam hasil evaluasi terhadap populasi kelapa dalam tersebut, ditemukan populasi yang dapat ditetapkan sebagai BPT kelapa dalam.
Dari beberapa BPT kelapa dalam tersebut ditemukan populasi kelapa yang memiliki potensi produksi tinggi yang dapat dievaluasi lebih lanjut untuk persiapan pelepasan varietas unggul.
Yaitu, kelapa dalam di Parit Sialang Krubuk, Desa Hidayah, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil, Provinsi Riau.
Pengamatan selama empat tahun pada populasi BPT kelapa dalam tersebut, terlihat bahwa produksi buah kelapa dan kopra relatif stabil yaitu rata- rata di atas 3,0 ton kopra/ha/tahun.
Populasi BPT kelapa dalam pasang surut di Parit Sialang Krubuk, Desa Hidayah, Kecamatan Pelangiran pada pohon induk terpilih memiliki potensi produksi rata-rata 116 butir per pohon per tahun.
Dengan berat daging buah 518 gram per butir, kecuali pada pengamatan tahun 2016 yaitu 433 gram per butir.
Turunnya produksi buah dan berat daging buah diakibatkan oleh adanya musim kemarau panjang pada tahun 2015.
Meskipun demikian, produktivitas dan berat daging buah kelapa dalam pasang surut pada kondisi mengalami musim kering yang sangat panjang tersebut, masih lebih tinggi daripada kelapa DTA (371 gram per butir) dan DMT (336 gram per butir) yang ditanam di lahan pasang surut pada kondisi normal.
Hal ini diduga karena kelapa DTA dan DMT yang memiliki kesesuaian lahan pada lahan kering iklim basah kurang beradaptasi pada lahan pasang surut.
Oleh karena itu, perlu di cari populasi atau varietas kelapa dalam yang memiliki kesesuaian pada lahan pasang surut.
Kelapa dalam yang ditanam di Parit Sialang Krubuk, Desa Hidayah, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil adalah kelapa yang telah lama tumbuh dan beradaptasi pada lahan pasang surut.
Produksi kopra per hektare kelapa dalam pasang surut dapat mencapai > 3.0 ton kopra per hektar per tahun.
Sedangkan kelapa DTA dan DMT yang ditanam di lahan pasang surut memiliki produksi masing - masing 1.6 ton dan 1.56 ton kopra/hektar/tahun.
Hal ini menunjukan bahwa pengembangan kelapa dilahan pasang surut harus menggunakan materi kelapa yang spesifik lahan pasang surut.
Jumlah Pohon Induk Terpilih (PIT) 400 pohon (label merah) dengan potensi benih 36.800 butir per tahun dapat digunakan untuk pengembangan 167 hektare.
165 pohon diantaranya (label hijau) terpilih sebagai sumber benih untuk pembangunan kebun induk sekitar 69 hektare per tahun.
Oleh karena itu, kelapa dalam di Parit Sialang Krubuk diajukan untuk dilepas sebagai varietas kelapa dalam unggul dengan karakter spesifik yaitu produksi tinggi, kadar minyak tinggi dan adaptif pada lahan pasang surut dengan nama Sri Gemilang.
Sri Gemilang
Kehadiran varietas kelapa dalam, di lahan pasang surut khas Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang diberi nama Sri Gemilang.
Seakan memperkuat dan memberikan nilai tambah bagi Inhil sebagai kabupaten hamparan kelapa terluas di Indonesia bahkan dunia.
Kehadiran kelapa ini tentu ke depannya akan menjadi pilihan utama bagi Pemkab Inhil dalam urusan perkelapaan yang akan dikembangkan di Inhil.
Selain sesuai dengan geografis alam Inhil, juga menjadi kebanggaan dan apresiasi bagi Inhil yang telah berhasil memiliki bibit kelapa sendiri.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Inhil, Sirajuddin Halim menuturkan, Pemkab Inhil melalui Disbun Inhil tentunya akan memprioritaskan kelapa dalam untuk ditanam dan dikembangkan, sesuai dengan kondisi geografis Inhil.
“Nah, tidak mungkin kita mengambil kelapa genjah dari daratan lain, kebetulan kita juga sudah punya varietas sendiri, intinyakan gitu, jadi kelapa dalam inilah yang kita utamakan,” tutur Sirajuddin.
Keabsahan bibit ini juga tidak perlu di ragukan lagi, menurutnya, varietas ini sudah di-SK kan oleh Menteri Pertanian (Mentan), jika kelapa dalam pasang surut itu ada varietas sendiri yang bernama Sri Gemilang.
Oleh karena itu, ditambahkannya, ketika ada yang ingin menanam kelapa dalam pasang surut itu, maka di Inhil ini lah yang baru ada di daftarkan dan telah melalui penelitian.
“Sudah disahkan varietas kita dan sudah diakui oleh Mentan sebagai sumber benihnya, jadi kalau ada daerah lain yang mau menanam kelapa dalam pasang surut, dia bisa mengambil ke kita, dan kita sudah menunjuk BPT sebagai sumber benih,” jelasnya.
Lanjut Sirajuddin lagi, kebetulan yang diteliti dan di-SK kan itu di parit Sialang Krubuk, Desa Hidayah, Kecamatan Pelangiran, Inhil dan sudah ada blok terpilihnya, kemudian ada Blok Penghasil Tinggi (BPT).
Bibit yang di teliti di Parit Sialang Krubuk itulah yang menjadi sumber benih untuk kebun induk, kebun induk ini selanjutnya bisa untuk menjadi sumber benih lagi.
“Ada namanya kebun masyarakat dan kebun induk, kebun induk itu bisa untuk menjadi sumber benih lagi. Untuk benih yang akan dibuat di kebun induk harus diambil dari lokasi yang sudah di SK kan atau diteliti,” tuturnya.
Lebih detail Sirajuddin menjelaskan, untuk sumber benih bisa di bentuk di BPT lain yang sudah di teliti dan bisa di gunakan oleh penangkar untuk di tanam dan dikembangkan.
“Penangkarnya bisa mengambil di lokasi lain yang sudah di teliti BPT nya dan tidak mesti dari kebun induk, begitu juga untuk menanam di kebun rakyat," ujarnya.
"Penangkar benih inilah yang nanti akan menyiapkan benih atau bibit kelapa, dan nanti ada sertifikasi dari balai benihnya, baru itu boleh di ke orang yang mau membeli,” imbuh Sirajuddin.
Selain di Parit Sialang Krubuk, Desa Hidayah, Kecamatan Pelangiran, saat ini Disbun Inhil juga sudah mempunyai kebun induk lainnya di Kelurahan Sungai Piring, Kecamatan Batang Tuaka.
Sementara itu untuk penangkaran sudah ada di beberapa Kecamatan seperti di Kecamatan Enok, Kempas, Kateman dan beberapa kecamatan lainnya.
Peremajaan Kebun
Varietas kelapa dalam pasang surut, Sri Gemilang akan menjadi kelapa yang akan diprioritaskan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dan telah masuk dalam rencana peremajaan kelapa di Inhil.
Penyebarannya akan disediakan oleh Pemkab Inhil kepada para petani melalui sistem pengusulan oleh petani yang ingin menanam atau meremajakan kelapa yang ada.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Inhil, Sirajuddin Halim menerangkan, benih ini akan diberikan kepada masyarakat dengan melihat ketersediaan APBD Pemkab Inhil untuk dilakukan peremajaan kepada kebun kelapa masyarakat.
Namun menurutnya, masyarakat harus mengusulkan peremajaan kelapa untuk lahan yang rusak.
“kita selamatkan lahannya dengan trio tata air, setelah itu biasanya mereka mau menanam ulang tu, kita minta kelompok taninya mengusulkan melalui Musrenbang," terang Sirajuddin.
Selanjutnya, berapa yang dana yang dibutuhkan akan di anggarkan sesuai dengan skala prioritas.
“Nah, itu yang ada dan biasanya itu dianggarkan di APBD dan diberikan secara uma – Cuma, jadi masyarakat tidak beli. Selama ini sudah kita lakukan seperti itu,” pungkasnya.
Diharapkan Bisa Jadi Solusi
Kehadiran varietas kelapa dalam pasang surut Sri Gemilang milik Pemkab Inhil diharapkan dapat membantu mengatasi masalah perkelapaan khususnya di Inhil.
Persatuan Petani Kelapa Indonesia (Perpekindo) sangat menyambut baik kehadiran bibit kelapa varietas baru tersebut.
Ketua Perpekindo Muhaemin Tallo menuturkan, petani Inhil membutuhkan banyak bibit yang sudah sertifikasi.
Semoga Pemkab Inhil bisa melakukan pembibitan secara besar-besaran, agar petani tidak asal menanam bibit yang tidak jelas sumbernya.
Terlebih lagi sekitar 100 ribu Ha lebih kebun yang sudah tua dan perlu replanting di Inhil.
“Kami sebagai petani menyambut baik dengan adanya bibit kelapa varitas baru. Kita bersyukur adanya Varitas sri gemilang, karena sudah di teliti dan disesuaikan dengan karakter wilayah Inhil yang pasang surut,” ungkapnya kepada Tribun Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Selain itu, menurut pria berdarah bugis ini, perlunya pendampingan dari tenaga ahli atau penyuluh pertanian bidang kelapa secara berkelanjutan, agar bibit ini tidak gagal dan hasil produksi bisa surplus kedepan.
Muhaemin mencontohkan, di India pemerintahnya telah memberikan pendampingan tenaga kepada petani, untuk itu dia berharap, Pemkab Inhil dapat mencontoh hal tersebut dengan memberikan pendampingan agar suksesnya bibit Sri Gemilang.
“Itulah harapan kami sebagai petani. Kelemahan petani minimnya pengetahuan manajemen perkebunan karena tidak adanya penyuluh pertanian bidang kelapa,” imbuhnya.
( Tribunpekanbaru.com / T Muhammad Fadhli )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kebun-kelapa-di-inhil.jpg)